Berita Nasional

Viral Petugas Pakai Hazmat Seret Wanita Diduga Keluarga Pasien Corona, RS Siloam Angkat Bicara

Wanita tersebut memohon-mohon kepada tim satgas agar sabar dan jangan memaksakan kehendaknya

Capture Youtube Tribun Jateng
Viral wanita diseret petugas ber-APD karena mempertahankan jenazah suaminya yang PDP Covid-19, Kamis (28/5/2020). 

Aksi tersebut terekam kamera dan viral di media sosial.

Dalam video itu nampak petugas memaksa sejumlah wanita untuk keluar dari sebuah ruangan.

Wanita tersebut memohon-mohon kepada tim satgas agar sabar dan jangan memaksakan kehendaknya.

Namun, wanita itu akhirnya berontak, hingga akhirnya petugas terpaksa menyeretnya.

Mobil PCR yang Bikin Risma Ngamuk Akhirnya Datang

Daftar Daerah di Indonesia yang Siap New Normal 5 Juni 2020 Versi Riset LSI Denny JA

Dory Harsa Ungkap Peran Istri Pertama di Balik Kesuksesan Didi Kempot

Dalam keterangan video disebutkan bahwa peristiwa ini terjadi di Rumah Sakit (RS) Siloam.

Dikutip dari Kompas.com, hal ini dibenarkan oleh Humas RS Siloam, Putri saat dikonfirmasi pada Jumat (29/5/2020).

Ia mengatakan kejadian itu terjadi pada Kamis (28/5/2020). 

Namun, Putri menyatakan bahwa petugas yang berada dalam video bukan berasal dari RS Siloam.

Melainkan berasal dari petugas Gugus Tugas Covid-19 setempat.

“Kejadiannya itu kemarin, Kamis (28/5/2020) di RS Siloam. Memang pasien itu statusnya PDP dan ditangani oleh tim dari Satgas Covid-19 yang menangani dengan mengenakan baju Hazmat. Jadi, bukan tim dari RS Siloam,” kata dia.

Putri menuturkan, wanita yang diseret itu tidak diketahui identitasnya dan hubungan dengan jenazah.

Terlebih posisi lokasi merupakan area yang steril sehingga tak sembarang orang bisa mendekat.

Pihaknya pun juga mencari siapa yang pertama kali mengunggah video tersebut di media sosial, karena dia cantumkan petugas Siloam.

“Padahal bukan petugas dari RS Siloam, karena sekuriti maupun tim emergency pun tidak bisa dekat dengan area tersebut.

Karena tim Satgas akan mensterilkan lokasi tersebut terlebih dahulu, kami posisi tidak bisa lagi mendekat. Saya sudah konfirmasi ke tim Satgas, memang mereka yang mengambil alih,” sebut dia.

Putri menyebut kejadian tersebut, dapat menjadi pembelajaran bagi RS Siloam bahwa meski bukan pihaknya yang berbuat, akan tetap terkait jika ada kejadian seperti itu.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved