Kabar Artis

Kesedihan Artis Zaskia Adya Mecca Akibat Bayinya Idap TTN

Zaskia mengatakan anaknya mengalami gangguan pernapasan sesaat setelah lahir, yaitu TTN.

Editor: taryono
Instagram @hanungbramantyo
Suami Zaskia Adya Mecca, Hanung Bramantyo 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pasangan artis Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo tengah berbahagia dengan kelahiran anak kelimanya, Bhaj Kama Bramantyo.

Akan tetapi ada kesedihan juga yang menyelimuti kelahiran anak tersebut.

Zaskia mengatakan anaknya mengalami gangguan pernapasan sesaat setelah lahir, yaitu TTN.

Mereka harus dipisahkan sementara waktu. Itu merupakan pertama kalinya Zaskia dipisahkan dengan anaknya setelah menjalani proses persalinan.

Apa itu TTN?

Dilansir Stanford Childrens, TTN yang merupakan singkatan dari Transient Tachypnea of the Newborn adalah gangguan pernapasan ringan.

VIDEO Cita Citata Hapus Semua Foto Mantan Setelah Batal Menikah

Artis Zaskia Gotik Beli Banyak Baju Hamil

Cerita Nagita Slavina yang Alami Kejadian Mistis Saat Syuting Di Sini Ada Setan

Menteri-menteri yang Layak Diganti Menurut PKB

Transient artinya 'berumur pendek' (short-lived), sedangkan tachypnea memiliki arti 'pernapasan cepat.'

Kabar baiknya, masalah itu bisa hilang tanpa perawatan dalam 3 hari atau kurang dari itu.

Sebagian besar bayi sembuh total dan tidak memiliki efek abadi pada pertumbuhan atau perkembangan anak.

Penyebab TTN

Dilansir Kids Health, sebelum lahir, janin yang sedang berkembang tidak menggunakan paru-paru untuk bernapas.

Oksigen didapatkan dari pembuluh darah plasenta.

Selama itu, paru-paru bayi dipenuhi dengan cairan.

Ketika waktu kelahiran bayi semakin dekat, paru-paru mulai menyerap cairan.

Beberapa cairan juga bisa keluar selama kelahiran saat bayi melewati jalan lahir.

Setelah melahirkan, saat bayi bernafas untuk pertama kalinya, paru-paru terisi udara dan lebih banyak cairan dikeluarkan.

Setiap cairan yang tersisa kemudian diserap perlahan-lahan melalui aliran darah dan sistem limfatik.

Bayi dengan TTN memiliki cairan ekstra di paru-parunya atau cairannya keluar terlalu lambat.

Jadi mereka harus bernapas lebih cepat dan lebih keras untuk mendapatkan oksigen yang cukup ke paru-paru.

Lalu bagaimana tanda-tanda atau gejalanya?

Gejalanya meliputi: Napas bayi sangat cepat, hingga 60 napas per menit

Suara mendengus saat bayi bernapas (menghembuskan napas)

Lubang hidung melebar saat bernapas atau kepala terayun-ayun

Kulit tertarik di antara tulang rusuk atau di bawah tulang rusuk saat setiap kali bernapas (dikenal sebagai retraksi)

Kulit kebiruan di sekitar mulut dan hidung (disebut sianosis).

Bayi yang berisiko terkena TTN antara lain sebagai berikut:

Bayi prematur, karena paru-parunya belum sepenuhnya berkembang.

Bayi yang dilahirkan persalinan cepat atau bedah caesar tanpa persalinan.

Bayi yang ibunya mengidap asma atau diabetes.

Perawatan bayi dengan TTN biasanya terdiri atas:

Pemberian oksigen tambahan Tes darah

Tekanan jalan napas positif yang terus-menerus Cairan IV (intravena) Tube feeding.

Beberapa bayi TTN yang diberi oksigen tambahan, dipasang tabung kecil di bawah hidung yang disebut nasal cannula.

Bayi yang mendapat oksigen ekstra tetapi masih kesulitan bernapas mungkin perlu tekanan udara positif terus menerus (CPAP) agar paru-paru tidak kolaps.

Perlukah menghubungi dokter?

Anda perlu menghubungi dokter jika bayi kesulitan bernapas, bernapas dengan cepat, tidak makan dengan baik, atau memiliki kulit yang terlihat biru di sekitar mulut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved