Tribun Bandar Lampung
Rp 22 M Perbaikan Jalan Ryacudu, Akan Dirigit Sepanjang 2 Kilometer
Mulyadi menyebut perbaikan akan dilakukan dengan cara rigid (pengerasan jalan beton) sepanjang 2 kilometer.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) telah menyetujui PT Mulia Putra Pertama pemenang tender perbaikan Jalan Ryacudu, Bandar Lampung.
Menurut Kepala Dinas BMBK Lampung Mulyadi Irsan, perbaikan Jalan Ryacudu ini dianggarkan senilai Rp 22 miliar.
"Pengerjaannya juga sudah dimulai," kata Mulyadi kepada Tribun, Minggu (5/7/2020).
Mulyadi menyebut perbaikan akan dilakukan dengan cara rigid (pengerasan jalan beton) sepanjang 2 kilometer.
"Perbaikan jalan dari arah keluar tol Kota Baru sepanjang 2 kilometer. Perbaikan juga termasuk drainase di sepanjang jalan tersebut," terangnya.
Mulyadi menambahkan bahwa perbaikan jalan ini memang sesuai keinginan dari Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
• Warga Timbun Lubang di Jalan Ryacudu Pakai Batu dan Tanah
• Anak Kuli Panggul Divonis Idap Tumor Ganas, Butuh Uluran Tangan Dermawan
• Penyembelih Hewan Kurban Diimbau Cukup 3 Orang, Stok Sapi untuk Idul Adha Aman
"Sebelum pengerjaan juga kami telah melakukan arahan awal atau prakontrak meeting (PCM) kepada pemenang tender. Ini dilakukan dengan harapan apa yang direncanakan semuanya bisa berjalan dan tidak ada hambatan, sehingga begitu nanti jalan digunakan masyarakat dapat melintas dengan aman dan nyaman," katanya.
Mulyadi mengaku, jika nanti ada tambahan anggaran di APBD perubahan, maka perbaikan akan dilanjutkan.
Sehingga nanti kondisi jalan sudah baik baru dilimpahkan ke Kementerian PUPR.
"Karena memang Jalan Ryacudu ini diusulkan Pemprov Lampung menjadi jalan nasional ke depannya," ujarnya.
Sebelumnya pemilik usaha yang berada di sepanjang Jalan Ryacudu mengapresiasi perbaikan jalan yang sudah dilakukan sejak satu pekan terakhir.
Ismed mengatakan, jalan tersebut sebelumnya rusak parah dan berdebu.
Belum lagi ketika hujan becek dan berlumpur.
"Iya hancur jalannya banyak mobil besar yang lewat semenjak ada tol. Informasinya mau dicor kayak jalan yang arah flyover itu, lebih baik dicor gitu aja biar nggak mudah rusak, karena tanah jalan ini kan dulunya timbunan," jelas pria yang sudah 25 tahun lebih membuka usaha tambal ban ini.
Ia juga mengatakan, di sisi jalan tersebut nantinya akan dibuat talut untuk dijadikan siring.
Ia mengapresiasi upaya pemerintah memperbaiki jalan tersebut.
"Iya namanya kita numpang di jalan pemerintah mau gimana lagi, ambil resiko aja. Nanti mungkin kalo udah mulai pengecoran nggak bisa mobil lewat," tandasnya.
Drainase Harus Lancar
Pengamat Transportasi Fakultas Teknik Universitas Lampung Dwi Hariyanto mengatakan, perbaikan Jalan Ryacudu itu akan berimplikasi kemudahan akses semua lini. Mulai dari sektor ekonomi hingga sektor lainnya bisa berfungsi dengan maksimal.
"Jadi jalan yang kualitasnya bagus itu memang drainasenya juga harus lancar tidak tersendat," kata Dwi Hariyanto, Minggu (5/7/2020).
Menurutnya, jalan yang bagus itu tidak digenangi air, karena kalau ada air menggenang di jalan, pasti lama-kelamaan jalan yang diperbaiki akan rusak kembali.
Kemudian, jalan yang dibangun harus MST (Muatan Sumbu Terberat) 10 ton.
"Jalan Ryacudu ini sangat pantas ditingkatkan MST, dan nantinya jika dialihkan ke pusat maka penanganannya dari kementerian yang melaksanakan," ujarnya.
Termasuk pemeliharaan bahu jalan juga harus diperhatikan, karena Jalan Ryacudu tersebut menghubungkan dari jalan tol ke Kota Bandar Lampung.(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)