Berita Nasional

Erick Thohir Curiga Ada Dukungan Agar Dirinya Di-reshuffle: Ya kan Lucu

Awalnya Erick Thohir menanggapi isu perombakan kabinet (reshuffle) yang sebelumnya dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

 KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO
Menteri BUMN Erick Thohir saat kunjungan kerja ke Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (11/3/2020) 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID  - Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) Erick Thohir angkat bicara terkait tagar yang menggunakan namanya di media sosial.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam acara Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Jumat (10/7/2020).

Awalnya Erick Thohir menanggapi isu perombakan kabinet (reshuffle) yang sebelumnya dilontarkan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).

Setelah wacana tersebut muncul, berbagai spekulasi disampaikan oleh warganet terkait posisi Erick Thohir.

Menanggapi hal itu, Erick Thohir mewajarkan jika wacana reshuffle muncul.

"Saya rasa begini, kita itu pembantu presiden. Kita jangan hanya siap diangkat, kita harus juga siap dicopot," kata Erick Thohir.

Baca juga: Berita Presiden Jokowi lainnya

Baca juga: Berita Erick Thohir lainnya

"Karena itu pembantu," tambahnya.

Ia membenarkan presiden memiliki hak untuk mengkritik jajaran menterinya.

Erick Thohir menilai tidak sepantasnya menteri menjadi antikritik.

"Haknya Beliau me-review kita. Kalau kita enggak mau di-review Beliau, jangan jadi menteri, jangan jadi pembantu," papar Erick Thohir.

"Itu hak prerogatif presiden untuk melakukan itu," lanjutnya.

Erick juga menanggapi santai ketika wacana reshuffle diperbincangkan warganet.

Menurut dia, sudah hak warganet untuk menyampaikan pendapat di media sosial.

Ketika ada netizen seperti itu, ini bagian dari demokrasi. Kita harus nikmati itu," komentarnya.

Meskipun begitu, ia tidak menampik pikirannya menjadi terbebani dengan isu reshuffle.

"Walaupun enggak mungkin, kita ini juga manusia. Enggak kepikiran? Pastilah," ungkap Erick Thohir.

"Tapi itu saya rasa menjadi bahan instropeksi kita," kata mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Setelah wacana tersebut dilontarkan, muncul tagar yang menjadi bahan perbincangan warganet, yakni #ErickOut dan #2024ErickRI1.

Tagar #ErickOut mendukung Erick Thohir keluar dari Kabinet Indonesia Maju, sedangkan tagar #2024ErickRI1 mendukung Erick Thohir maju dalam Pemilihan Presiden 2024.

Mendengar hal tersebut, Erick kembali menanggapi santai, bahkan menyebutnya sebagai hal yang lucu.

Ia menilai kedua tagar tersebut bertentangan.

"Ya 'kan lucu, ada yang out ada yang 2024," komentarnya.

Erick Thohir juga enggan berspekulasi siapa yang pertama kali mencetuskan kedua tagar tersebut.

"Jangan-jangan iramanya dari satu orang? Enggak tahu, saya enggak tahu," jawabnya sambil tertawa.

Komisi VI Ungkit Erick Thohir Terlalu Banyak Direcoki

Anggota Komisi VI DPR RI, Mukhtarudin menilai kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terlalu banyak dicampuri.

Hal itu disampaikan Mukhtarudin untuk menanggapi politisi Adian Napitupulu yang menulis surat terbuka tentang kritik terhadap pemilihan jajaran direksi oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Politisi PDIP itu juga menyoroti penggunaan dala talangan yang dikucurkan Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada BUMN

Dilansir TribunWow.com, Mukhtarudin menanggapi hal tersebut dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Senin (15/6/2020).

Awalnya, ia meminta agar jangan terlalu banyak pihak yang ikut campur dalam keputusan Erick Thohir.

Anggota Komisi VI DPR RI Mukhtarudin menanggapi kritik Adian Napitupulu tentang BUMN, dalam Sapa Indonesia Pagi, Senin (15/6/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

"Tolong juga bahwa Erick ini jangan terlalu direcoki dengan hal-hal titipan yang membuat Erick tidak bisa bekerja secara profesional untuk memperbaiki BUMN," kata Mukhtarudin.

"Karena salah satu yang paling penting adalah bagaimana penentuan direksi, komisaris," jelasnya.

Ia menilai pemilihan jajaran direksi dan komisaris harus benar-benar bijak dan memiliki kriteria tertentu.

"Segala itu harus benar-benar mencari orang yang punya kapabilitas, integritas, dan jiwa enterpreneur untuk memperbaiki BUMN," tegas Mukhtarudin.

Mukhtarudin kemudian menjelaskan maksud ucapan sebelumnya tentang banyak pihak yang berusaha ikut campur dalam keputusan Erick Thohir.

Menurut dia, BUMN menjadi tempat mempekerjakan orang yang dinilai sudah tidak produktif bagi pemerintah.

"Apakah ada hubungannya begitu antara bagaimana Anda tadi ada saja pihak-pihak yang mengrecoki menteri BUMN dan pernyataan Anda berikutnya tadi penentuan Komisaris Direktur itu harus sangat-sangat bijak, kenapa Anda melihatnya ke sana?" tanya pembawa acara.

"Saya kira bukan rahasia umum lagi. Masalah BUMN ini dari dulu jadi tempat menitipkan orang-orang," ungkap Mukhtarudin.

"Yang sudah tidak produktif, di pemerintah titipkan ke sana. Itu fakta," paparnya.

Ia meminta Erick Thohir benar-benar dapat melakukan pembenahan di BUMN.

"Ke depan Erick sebagai Menteri BUMN benahi bentul-betul secara profesional," kata Mukhtarudin.

"Agar BUMN ini untung, jangan salah menempatkan orang. Harus punya kapabilitas, kapasitas, integritas, dan jiwa enterpreneur," tambahnya.

Ia menambahkan BUMN harus menghasilkan keuntungan bagi negara.

"BUMN ini bisnis. Bisnis kita harus untung," tegas Mukhtarudin. (TribunWow.com/Brigitta Winasis) 

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Sempat Muncul Tagar #ErickOut dan #2024ErickRI1, Erick Thohir: Jangan-jangan dari Satu Orang?, 

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved