Presiden Mesir Abdel Fattah Ancam Intervensi Militer ke Libya, Parlemen Restui Kerahkan Tentara

Pekan lalu, El-Sissi mengatakan bahwa Mesir tidak akan tinggal diam jika ada ancaman terhadap keamanan negaranya.

Editor: Romi Rinando
 Reuters
Al ArabiyaTentara Mesir. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Parlemen Mesir merestui pengerahan pasukan tentaranya untuk ke luar negeri, pada Senin (20/7/2020).

Keputusan tersebut diambil setelah Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi mengancam akan adanya intervensi militer terhadap pasukan yang didukung Turki di Libya sebagaimana dilansir dari Deutsche Welle, Senin (20/7/2020).

Parlemen Mesir menyatakan bahwa pasukan bersenjata dapat dikerahkan di luar negara itu untuk memerangi milisi kriminal dan kelompok-kelompok teroris asing di "front barat” tanpa menyebut Libya secara langsung.

Mesir dan Libya berbatasan langsung di sebelah barat Mesir. Pernyataan itu menambahkan pasukan Libya akan membela keamanan nasional Mesir.

Keputusan tersebut dikhawatirkan dapat membuat Mesir dan Turki berkonfrontasi secara langsung.

Al ArabiyaTentara Mesir.
Al ArabiyaTentara Mesir. ( Reuters)

 

Biodata Ustaz Abdul Somad (UAS), Lulusan Al-Azhar Mesir, Video Ceramahnya Viral di YouTube

Kisah Gus Dur Beli Kepala Ikan Saat Kuliah di Mesir, Endingnya Bikin Ngakak Habis

Ganasnya Rudal SAM Mesir yang Mampu Rontokkan 60 Pesawat Terbang Israel

Pekan lalu, El-Sissi mengatakan bahwa Mesir tidak akan tinggal diam jika ada ancaman terhadap keamanan negaranya.

Dia juga memperingatkan bahwa kota pantai strategis Sirte adalah garis merah.

Serangan terhadap kota itu oleh pasukan pemerintah Libya akan mendorong Kairo untuk turun tangan.

Perang Saudara

Libya masih dalam pergolakan perang saudara sejak pemberontakan yang didukung NATO pada 2011 menggulingkan diktator Libya Moammar Khadaffy.

Kontrol atas negara kaya minyak iu kini menjadi dua kubu yakni pemerintahan Libya yang didukung PBB di barat dan Khalifa Haftar dengan Tentara Nasional Libya-nya ( LNA) di timur.

Mesir, Uni Emirat Arab, dan Rusia mendukung Haftar. Sementara itu pasukan pemerintah Libya didukung oleh Turki, Italia, dan Qatar.

Dengan dukungan Turki, pasukan pemerintah Libya bulan lalu mengakhiri pendudukan LNA terhadap ibu kota selama 14 bulan.

Pukulan dari pemerintah Libya adalah kemunduran besar bagi Haftar yang berusaha menyatukan Libya dengan paksa.

Sejak merebut kembali Tripoli, pasukan pemerintah telah mendorong LNA ke arah timur menuju Sirte, yang terletak 800 kilometer dari perbatasan Mesir.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags
Mesir
Libya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved