Pertamina Regional Sumbagsel Kejar Target Pembangunan 15 Titik BBM Satu Harga
Tahun ini wilayah Sumbagsel masih menjadi perhatian pemerintah untuk mewujudkan program pemerataan energi di wilayah 3T.
Penulis: ahmad robi ulzikri | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region II mengejar target pembanguan 15 titik BBM Satu Harga di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) sebagai mandat dari pemerintah terkait program BBM Satu Harga di tahun 2020.
Tahun ini wilayah Sumbagsel masih menjadi perhatian pemerintah untuk mewujudkan program pemerataan energi di wilayah 3T.
Dimana dari target 83 titik BBM Satu Harga secara nasional, 15 titik berada di wilayah Sumbagsel.
Region Manager Communication Relations & CSR Sumbagsel, Dewi Sri Utami menyampaikan ke -15 lokasi BBM Satu Harga tersebut berada di Provinsi Bengkulu sebanyak 3 titik, Sumatera Selatan sebanyak 5 titik, dan di Provinsi Lampung sebanyak 7 titik.
• Pertamina Jangkau Masyarakat di Desa dengan Pertashop
• Menguat Tipis, Nilai Tukar Rupiah Rp 14.742 per Dollar AS pada Kamis, 13 Agustus 2020
• Harga Emas Hari Ini Kamis 13 Agustus 2020, Simak Harga Beli Logam Mulia dan Harga Jual Logam Mulia
• Harga Emas Hari Ini Rabu 12 Agustus 2020, Simak Harga Beli Logam Mulia dan Harga Jual Logam Mulia
Program BBM Satu Harga, merupakan amanat pemerintah, dimana Pertamina membangun lembaga penyalur resmi di wilayah terpencil untuk dapat menyediakan Premium dan Solar sesuai harga yang diatur oleh Pemerintah atau sama dengan yang dinikmati oleh masyarakat di kota besar.
Dewi menjelaskan pihaknya tidak hanya mempertimbangkan aspek keuntungan semata dalam mengemban tugas tersebut, melainkan juga bentuk pelayanan untuk negeri.
Karena dengan harga BBM yang lebih terjangkau, berdampak pada roda perekonomian masyarakat setempat.
“Ini wujud komitmen Pertamina untuk turut serta memajukan perekonomian masyarakat melalui peran strategis Pertamina dalam menyediakan energi yang sesuai dengan prinsip ketersediaan (Availability), kemudahan akses (Accessibility), keterjangkauan (Affordability), penerimaan (acceptability) serta berkelanjutan (Sustainability)," kata Dewi dalam keterangan resmi, Jumat (14/8/2020).
Dalam mengemban tugas, Dewi mengakui bahwa Pertamina banyak menghadapi tantangan dan resiko, khususnya saat mendistribusikan pasokan BBM ke wilayah-wilayah yang dinilai ekstrem.
Untuk mencapainya, moda tansportasi yang digunakan beragam, antara lain darat, laut, hingga udara, agar pasokan energi bisa mencapai lokasi tujuan.
Pada tahun 2018, penugasan BBM Satu Harga di wilayah Sumbagsel sebanyak 4 titik, yakni di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, Bengkulu Utara, Lampung Barat, dan Musi Rawas Utara.
"Dalam mengemban tugas mulia ini, Pertamina tidak hanya mempertimbangkan keuntungan semata, tetapi kerja tulus ikhlas untuk memastikan terpenuhinya rasa keadilan masyarakat untuk dapat menikmati energi dengan kualitas dan harga yang sama hingga pelosok negeri", pungkas Dewi.(Tribunlampung.co.id/Ahmad Robi)