Pilkada Bandar Lampung 2020

Komisioner KPU Dievakuasi, Rapat Pleno Rekapitulasi Dukungan Calon Independen Berakhir Ricuh

Rapat pleno terbuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandar Lampung di Hotel Radisson, Kota Bandar Lampung, Jumat (21/8/2020), berlangsung ricuh.

Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Suasana rapat pleno terbuka yang digelar KPU Bandar Lampung di Hotel Radisson, Jumat (21/8/2020), berlangsung ricuh. Komisioner KPU Dievakuasi, Rapat Pleno Rekapitulasi Dukungan Calon Independen Berakhir Ricuh. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Rapat pleno terbuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandar Lampung di Hotel Radisson, Kota Bandar Lampung, Jumat (21/8/2020) malam, berlangsung ricuh.

Anggota KPU Bandar Lampung dan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dievakuasi oleh aparat kepolisian.

Pleno itu sedianya memutuskan lolos tidaknya calon perseorangan, Ike Edwin-Zam Zanariah, dalam kontestasi Pilkada Bandar Lampung 2020.

Saat KPU melakukan rekapitulasi dukungan hasil verifikasi faktual, terjadi keributan. Sejumlah pendukung pasangan ini mencoba masuk ke ruangan rapat.

Sampai berita diturunkan Jumat (21/8/2020) pukul 21.30 WIB, baik anggota KPU maupun Bawaslu Bandar Lampung, belum kembali ke ruangan rapat.

Di sisi lain, pasangan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandar Lampung, Ike Edwin-Zam Zanariah, akhirnya meninggalkan ruangan tersebut karena tidak adanya kepastian berlanjutnya sidang.

Sidang pun berakhir tanpa keputusan.

Berdasarkan pantauan Tribunlampung.co.id, dalam pleno tersebut sempat dibacakan penambahan dukungan 1.043 yang Memenuhi Syarat (MS) milik Ike Edwin-Zam Zanariah.

Jika pleno di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) jumlah dukungan MS hanya 9.221, maka dalam pleno KPU berubah menjadi 10.264.

Sayangnya, jika data perubahan itu ditambahkan dengan data hasil verifikasi tahap pertama sebesar 22.247, maka jumlah totalnya baru mencapai 33.111.

Sementara syarat minimal dukungan untuk calon perseorangan adalah 47.864.

Kericuhan ini berawal saat anggota KPU Bandar Lampung bersiap membacakan putusan rapat pleno sekira pukul 19.00 WIB.

Tiba-tiba para pendukung pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Bandar Lampung, Ike Edwin-Zam Zanariah, menerobos masuk ke ruang rapat pleno.

Anggota polisi yang berjaga berusaha menahan dan meredam para pendukung Ike-Zam.

Namun para pendukung tetap ngotot ingin masuk. Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sejumlah anggota polisi langsung mengamankan anggota KPU dan Bawaslu Bandar Lampung keluar ruangan.

Sementara Ike Edwin tidak tinggal diam. Ia pun berusaha menenangkan para pendukungnya.

Dengan memegang pengeras suara, Ike meminta para pendukungnya untuk tenang.

"Kalian diam dulu. Saya ini mantan Kapolda Lampung. Saya pernah mendapat predikat terbaik menyelesaikan konflik secara nasional jangan kalian bikin malu saya," ujar Ike lantang.

Menurut Ike Edwin, keputusan yang akan dibacakan oleh KPU Kota Bandar Lampung dalam pleno terbuka ini bukan hasil final. Untuk itu, masih ada beberapa hal yang akan dilakukan.

"Kita lagi perang data, diam dulu. Kita juga masih bertarung, orang juga kelabakan bertarung sama kita," jelasnya sembari menenangkan para pendukungnya.

Belum Putus

Kepada wartawan, Ike Edwin mengatakan, rapat pleno tersebut belum ada keputusan.

"Begini, saat kita minta score, saya masih di depan pintu dan itu belum selesai masih pembacaan, jadi belum ada putusan," ujarnya.

Menurut Ike Edwin, sampai saat ini pihaknya menilai masih terjadi perbedaan data-data yang belum diselesaikan.

"Saya juga ada hasil kita masih banding-bandinginkan data, mereka 9.221 katanya tadi, kita kan beda. Kita ada foto ada, saksinya. Kita masih bertahan dengan data kita," jelasnya.

Berdasarkan data dalam pleno KPU Kota yang akan dibacakan ada penambahan 1.043 data Memenuhi Syarat (MS) milik Ike-Zam. Sehingga total menjadi 10.264 dari 9.221 data MS sebelumnya.

Jika ditambahkan dengan hasil verifikasi sebelumnya sebanyak 22.247, maka dukungan yang memenuhi syarat sebanyak 33.111.

Sementara syarat minimal dukungan yang ditentukan yakni 47.864 dukungan. Artinya dukungan Ike-Zam masih kurang 14.753 dukungan.

Sebelum kericuhan terjadi, Komisioner KPU Bandar Lampung Divisi Teknis Penyelenggaraan Fery Triatmojo mengatakan, ada penambahan 1.043 Sehingga total data MS menjadi 10.264.

Namun, hasil tersebut dibantah oleh Ike Edwin. Menurut Ike Edwin, data tersebut juga masih belum tepat.

"Ini bukan titik angka ini, persoalannya ini berbeda. Ini belum selesai apa yang saya sampaikan tadi," tanggap Ike Edwin.

Proses pencocokan data yang belangsung dari pagi pukul 09.30 WIB itu berlangsung alot hingga malam.

Para penyelenggara pemilu bersama tim Ike Edwin-Zam Zanariah sama-sama mengecek data-data yang dihadirkan dalam rapat pleno.

Mereka mencocokan data yang disanggah oleh pasangan Ike-Zam di 16 kecamatan se-Bandar Lampung.

Di antaranya, Bumiwaras, Enggal, Kedamaian, Kedaton, Labuhan Ratu, Panjang, Rajabasa, Sukarame, Tanjung Seneng, TKB, TKP, TBB, TBS, TBU, dan Way Halim.

Sementara untuk 4 kecamatan lainnya tidak disanggah. Di antaranya, Langkapura, Kemiling, Tanjung Karang Timur dan Teluk Betung Timur

Menurut Komisioner KPU Divisi Teknis Penyelenggaraan Fery Triatmojo, data hasil pleno dari 16 kecamatan akan disandingkan untuk dicocokkan.

Dari data tersebut, akan dilihat data mana yang lebih kuat untuk dijadikan acuan keputusan hasil rapat pleno terbuka tingkat Kota.

Sementara itu, pendukung Ike-Zam berbondong-bondong datang ke Hotel Radisson Kedaton Bandar Lampung untuk mengawal rapat pleno terbuka tersebut.

Mereka memadati area depan pintu masuk hotel Radisson untuk menunggu hasil keputusan rekapitulasi rapat pleno terbuka. Sejumlah personel aparat kepolisian juga terlihat berjaga-jaga mengawal proses rapat pleno terbuka.

Sayangnya, rapat berakhir ricuh dan tanpa keputusan.Sampai malam, awak media juga belum mengetahui dimana  anggota KPU dan Bawaslu Bandar Lampung diamankan.(tribunlampung.co.id/iki)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved