Virus Corona
Mulai November 2020, 40 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Datang dari China
Kedua Menteri menyaksikan penandatangan perjanjian antara Bio Farma dan Sinovac untuk memperkuat kerja sama vaksin Covid-19.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi dan Menteri BUMN, Erick Thohir bertolak ke China untuk membahas sejumlah kerja sama dengan Menlu China, Wang Yi, Kamis (20/8/2020).
Kedua Menteri menyaksikan penandatangan perjanjian antara Bio Farma dan Sinovac untuk memperkuat kerja sama vaksin Covid-19.
Kepada media, dalam konferensi pers yang diadakan secara virtual, Kamis (20/8/2020), Menlu mengatakan, ada dua dokumen yang ditandatangani antara Sinovac dan BioFarma.
Pertama, menyepakati komitmen ketersediaan supply bulk vaksin hingga 40 juta dosis vaksin mulai November 2020 hingga Maret 2021.
Dokumen yang kedua, yang ditandatangani oleh Sinovac dan Bio Farma adalah MoU untuk komitmen Kapasitas Bulk Vaccine 2021.
"Sinovac akan memberikan prioritas kepada Bio Farma untuk supply bulk vaksin setelah Maret 2021 hingga akhir tahun 2021. Ini adalah kerja sama yang cukup panjang antara Bio Farma dan Sinovac," kata Retno.
Retno mengatakan, Indonesia juga melakukan pembicaraan penjajakan kerja sama vaksin dengan industri farmasi lain di China, antara lain dengan Sinopharm dan Can Sino.
Retno menegaskan, pengembangan vaksin merah putih masih terus berlanjut hingga saat ini.
Pengembangan vaksin mandiri itu dikatakannya untuk pemenuhan jangka panjang kebutuhan vaksin secara nasional.
"Saya perlu tekankan lagi bahwa secara simultan, pengembangan vaksin mandiri yaitu vaksin merah putih juga terus dikembangkan untuk tujuan jangka panjang kemandirian vaksin nasional," ujarnya.
Hal sama dikatakan Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) sekaligus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir.
Ia memastikan bahan baku vaksin dari Sinovac akan datang ke Indonesia mulai November 2020.
"Penyaluran bahan baku vaksin dari Sinovac akan dimulai pada bulan November mendatang. Kerja sama ini tak sekadar transaksi dari sisi ekonomi, melainkan pula transfer teknologi maupun pengetahuan seperti yang sudah ditandatangani antara Sinovac dengan Bio Farma," kata Erick dalam keterangan ditulis Jumat (21/8/2020).
Erick bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga diutus Presiden Joko Widodo untuk menindaklanjuti beberapa kerja sama bilateral, termasuk kerja sama di bidang vaksin dan kerja sama ekonomi lainnya dengan RRT.
Penguatan kerja sama di bidang vaksin menjadi agenda utamanya.
"Sambil menunggu vaksin Merah Putih, vaksin dari negara lain masih dibutuhkan untuk melindungi masyarakat Indonesia agar Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit," tambah Erick.
Indonesia, kata Erick, terus terbuka dan menjajaki kerja sama internasional lainnya untuk memastikan dan mengakselerasi ketersediaan vaksin Covid-19 yang aman dan efektif di Indonesia.(tribunnetwork)