Biodata Artis

Biodata Reza Artamevia, Pelantun 'Berharap Tak Berpisah' yang Kembali Terjerat Kasus Narkoba

Berikut profil atau biodata Reza Artamevia. Reza Artamevia seorang penyanyi dan aktris berkebangsaan Indonesia, penyanyi lagu Berharap Tak Berpisah

Penulis: Tama Yudha Wiguna | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Ilustrasi. Biodata Reza Artamevia, penyanyi yang kembali terjerat kasus narkoba. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Berikut profil atau biodata Reza Artamevia. Reza Artamevia adalah seorang penyanyi dan aktris berkebangsaan Indonesia. Penyanyi bernama lengkap Reza Artamevia Adriana Eka Suci ini lahir di Jakarta, 29 Mei 1975.

Nama Reza Artamevia pertama kali dikenal luas pada tahun 1997, penyanyi berdarah campuran Jawa dan Sunda tersebut tenar berkat suara altonya yang khas melesat bak meteor, hingga mampu membawanya ke deretan papan atas penyanyi solo wanita di Indonesia.

Terbaru, sosok Reza Artamevia kembali mengejutkan publik tanah air, namun bukan soal prestasi atau pencapaiannya di dunia musik, kendati ia kembali harus berurusan dengan polisi.

Reza Artamevia ditangkap atas dugaan kasus kepemilikan narkoba dan kini tengah menjalani periksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta.

Diketahui, hal ini bukan kali pertama bagi Reza Artamevia, pasalnya ia juga pernah ditangkap karena kasus serupa.

Hal tersebut menimpa penyanyi yang populer dengan lagu berjudul Berharap Tak Berpisah ini terjadi pada 2016 silam.

Kala itu, Reza Artamevia berhasil diamankan di sebuah hotel di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Tak sendirian, Reza Artamevia saat itu ditangkap bersama Aa Gatot Brajamusti dan istrinya, Dewi Aminah.

Berikut profil atau biodata Reza Artamevia, penyanyi lagu Berharap Tak Berpisah.

Reza Artamevia lahir di Jakarta 29 Mei 1975, saat ini usianya genap 45 tahun.

Ia adalah penyanyi berdarah campuran Jawa dan Sunda dengan suara altonya yang khas.

Reza pertama kali tampil pada tahun 1997 dan melesat bak meteor ke deretan papan atas penyanyi solo wanita Indonesia.

Reza Artamevia terlahir dalam keluarga yang memiliki darah seni.

Kakeknya memiliki sanggar tari Jawa dan ibunya yang Keturunan solo, sering menari di Istana Negara dari zaman pemerintahan Presiden Soekarno sampai Presiden Soeharto.

Selain profesional dalam dunia tarik suara, Reza Artamevia sendiri juga gemar menari dan ia menguasai beberapa tarian Jawa klasik.

Sejak usia 4 tahun, bakat seni Reza Artamevia sudah terlihat sangat menonjol.

Konon saat malam hari dan di rumah sedang mati lampu, Reza Artamevia kecil dibawa ibunya menuju keluar rumah.

Reza Artamevia kecil kemudian melihat bulan dan ia menyanyikan tembang "Ambilkan Bulan".

Melihat potensi seni yang begitu besar dalam diri Reza Artamevia, Ibunda akhirnya mulai mengasah kemampuan Reza.

Ibunya mengajarkan kepada Reza Artamevia bahwa menyanyi harus dengan perasaan, agar lebih enak didengar.

Berawal dari peristiwa itu, ternyata memberikan hal yang sangat besar bagi Reza Artamevia .

Ketika duduk di bangku sekolah dasar, Reza Artamevia sudah memenangkan berbagai kejuaraan menyanyi.

Perjalanan karier Reza Artamevia di dunia tarik suara sudah dimulai ketika ia menjuarai "Lomba Lagu Anak-anak TVRI", pada 1985.

Sejak duduk dibangku SMP, Reza Artamevia sudah membentuk suatu Band yang kebetulan lingkungan keluarganya juga turut memberi dukungan.

Hobi ini Reza Artamevia tekuni bahkan ketika masih sibuk kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila Jakarta.

Kemampuan sebagai penyanyi profesional Reza Artamevia mulai dilihat orang, ketika menjadi penyanyi latar kelompok band Dewa 19.

Reza Artamevia sering mendampingi tur musik mereka di berbagai daerah.

Suara Reza Artamevia yang memiliki warna tersendiri, mengundang musisi pentolan grup Dewa 19, Ahmad Dhani, terpikat untuk mengorbitkan dirinya.

Dibimbing oleh sang produser Ahmad Dhani (Ahmad Band dan personel Dewa 19), Reza Artamevia akhirnya masuk ke dapur rekaman dan lahirlah debut album yang pertama Keajaiban yang dibuat pada tahun 1995.

Album itu kemudian mengalami perubahan aransemen, sehingga album Keajaiban dilepas ke pasaran pada akhir bulan Agustus 1997.

Dari album yang diproduksi oleh Aquarius Musikindo ini hadirlah single lagu "Pertama", dan "Satu Yang Tak Bisa Lepas".

Reza Artamevia juga mengaransemen ulang lagu yang berjudul "Dia" yang pernah di populerkan oleh Vina Panduwinata.

Lagu "Pertama" milik Reza Artamevia berhasil menduduki no 1 tangga-tangga lagu di Indonesia dan menjadi Hits Fenomenal disaat kemunculan pertamanya.

Album inilah yang langsung membawa Reza Artamevia berhasil Meraih banyak penghargaan Bergengsi Anugerah Musik Indonesia, MTV dan sekaligus melambungkan namanya di belantika musik indonesia bahkan memberinya predikat wanita terseksi.

Tercatat Album keajaiban terjual hingga lebih dari 100.000 copy, sebagai pendatang baru merupakan prestasi tersendiri buat Reza Artamevia karena tahun 1997 Indonesia sedang mengalami Krisis Moneter dan daya beli masyarakat waktu itu sedang menurun.

Ketenaran Reza Artamevia membuat musisi lain ingin berduet dengannya.

Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara.

Tahun 2000, Reza Artamevia mengeluarkan album kedua, Keabadian yang menghadirkan kolaborasi dengan penyanyi senior asal Jepang, Masaki Ueda di lagu "Biar Menjadi Kenangan" versi Indonesia, "Forever Peace" versi Jepang dan "The Last Kiss" versi Inggris.

Kolaborasi Reza Artamevia bersama penyanyi solo Masaki Ueda menjadi first single, semakin memantapkan Posisi Reza Artamevia di jajaran Penyanyi papan atas Indonesia.

Lagu "Keabadian" dijadikan sountrack sinetron 'Meniti Cinta', yang disiarkan disalah satu stasiun televisi swasta.

Reza Artamevia juga mendaur ulang lagu milik Dewa 19 berjudul "Cinta 'Kan Membawamu Kembali" dan lagu milik penyanyi Malaysia Famieza berjudul "Getaran".

Tembang "Aku Wanita" juga menjadi lagu andalan dalam album ke-2 ini.

Menikah

Reza Artamevia menikah dengan aktor dan politikus Adjie Massaid pada 9 Februari 1999, dari pernikahan tersebut mereka memiliki dua putri yaitu, Zahwa Rezi Massaid (19 November 2000) dan Aaliyah Annisa Jeffar Massaid (8 Maret 2002).

Pada 17 Januari 2005, mereka resmi bercerai dengan keputusan dari Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Proses perceraian ini menjadi skandal dan kontroversi, serta dieksploitasi besar-besaran oleh media gosip baik cetak dan elektronik.

Selama masa perseteruannya dengan mantan suami, Reza dikabarkan diculik di bandara Soekarno-Hatta.

Setelah menghilang selama 5 hari, akhirnya diketahui bahwa Reza Artamevia menenangkan diri karena sempat dikabarkan depresi.

Reza Artamevia berhasil ditemukan di padepokan Gatot Bradja Musti di daerah Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat.

Eksploitasi ini menambah daftar panjang artis Indonesia yang menikah, bercerai, dan melakukan kontroversi terbuka melalui media saat adu argumentasi perebutan anak.

Hak asuh Anak dari pernikahan Reza Artamevia dan Adjie akhirnya jatuh ke tangan Adjie.

Adjie Massaid akhirnya menikah dengan Angelina Sondakh pada tahun 2009.

Setelah Adjie Massaid meninggal, Reza Artamevia dan Angelina Sondakh dikabarkan bekerja sama dalam mengasuh anak-anak Adjie Massaid.

Reza Artamevia bersama kakaknya juga ikut mendirikan manajemen artis, Zahwa Khabiza.

Selain itu, Reza Artamevia juga membuka bisnis kuliner khas Timur Tengah nasi kebuli.

Obsesinya adalah untuk menjadi produser dan bernyanyi dengan Iwan Fals.

Reza Artamevia dikenal menyukai warna biru, coklat, dan hitam.

Sebenarnya sejak muda Reza Artamevia bergabung dalam kelompok pecinta alam dan ingin menjadi pemanjat tebing, namun terhalang dengan penyakit liver yang pernah dideritanya.

Minatnya dalam bermusik tampak sejak ia tergabung dalam kelompok band sejak duduk di bangku SMP, hingga saat kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila Jakarta.

Reza Artamevia juga menulis lagu dan sejak lama menyukai aliran R&B.

Berikut profil atau biodata Reza Artamevia, penyanyi lagu Berharap Tak Berpisah.

(Tribunlampung.co.id/Tama Yudha Wiguna)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved