Tribun Bandar Lampung

Gubernur Lampung Arinal Hadiri Peluncuran Buku 'Menakar Demokrasi Dalam Pandemi' Karya Wendy Melfa

Acara launching buku tersebut digelar di Lamban Gunung Warung Kopi Waw di Jalan Agus Salim Sukadanaham, Selasa (13/10/2020).

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bayu
Gubenur Lampung Arinal Hadiri Peluncuran Buku 'Menakar Demokrasi Dalam Pandemi' Karya Wendy Melfa 

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Bayu Saputra

TRIBUN LAMPUNG, BANDAR LAMPUNG - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi turut menghadiri peluncuran buku "Menakar Demokrasi Dalam Pandemi" karya mantan Bupati Lampung Selatan Wendy Melfa.

Acara lounching buku tersebut digelar di Lamban Gunung Warung Kopi Waw di Jalan Agus Salim Sukadanaham, Selasa (13/10/2020).

Selain dihadiri oleh Gubernur Arinal, Bupati Non Aktif Pesawaran Dendi Romadhona, mantan Kapolda Lampung Irjen Pol Ike Edwin, Rektor IIB Darmajaya Firmansyah.

Anggota Bawaslu Provinsi Lampung Iskardo Pepanggar, anggota KPU Lampung M Tyo Aliansyah, tokoh Lampung hingga akademisi juga turut hadir.

Gubernur Arinal dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada penulis atas terbitnya buku tersebut.

Baca juga: Pelajar di Lampung Terancam Sulit Urus SKCK jika Kedapatan Terlibat Demo Anarkis

Apalagi penulis telah kreatif dalam menuangkan buah pikirannya dan berterima kasih atas luangnya waktu dalam menulis buku.

"Kalau yang saya taksir dengan kata menakar itu besar harapan untuk rasa keadilan yang saling menguntungkan," kata Gubernur Arinal.

Diumpamakan bahwa beli beras jika ditakar itu kalau kurang maka dirugikan pembeli.

Pihaknya juga sudah melakukan pembangunan untuk masa depan yang hanya selintas dan jangan ketinggalan informasi.

Tak ada pilihannya maka ekonomi kerakyatan harus dibangkitkan dan terutama pada 2 tahun lalu juga sudah dipersiapkan KPB (Kartu Petani Berjaya).

Sementara, Penulis buku Manakar Demokrasi Dalam Pandemi Wendy Melfa menjelaskan bahwa dirinya ingin sedikit kontribusi dan pemikiran dengan fenomena yang langka.

Untuk merangkum bahan diskusi untuk berkumpul, karena memang digunakan untuk terminologi bedah buku.

"Saya ingin bersilahturahmi pikiran dan sekaligus raga tetap menggunakan protokol kesehatan. Mudah-mudahan kita sebagai mumpuni bisa menjadi tauladan bagi lingkungan kita," kata Wendy yang juga mantan aktivis HMI Komisariat Hukum Unila tersebut.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved