Berita Nasional

Jaksa Jamu Makan 2 Jenderal Polri Berbuntut Panjang

Langkah jaksa menjamu makan Brigjen Pol Prasetijo Utomo dan Irjen Pol Napoleon Bonaparte berbuntut panjang.

Editor: taryono
facebook
Jaksa Jamu Makan 2 Jenderal Polri Berbuntut Panjang 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Langkah jaksa menjamu makan Brigjen Pol Prasetijo Utomo dan Irjen Pol Napoleon Bonaparte berbuntut panjang.

Pro kontra pun muncul ke publik setelah foto peristiwa itu viral.

Akhirnya pihak Kejaksaan Agung buka suara lewat Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Hari Setiyono.

Hari Setiyono mengatakan pemberian makan siang kepada tersangka maupun penasihat hukum dan penyidik merupakan hal yang wajar dalam pelaksanaan tahap II suatu perkara atau penyerahan tersangka dan barang bukti kepada jaksa penuntut umum.

"Dalam proses pelaksanaan tahap II atau penyerahan tersangka dan barang bukti, baik perkara pidana umum maupun pidana khusus jika sudah jadwalnya makan siang, maka kami akan memberikan makan siang kepada tersangka, kadang penasihat hukum dan penyidik juga diberikan makan siang," kata Hari di Jakarta, Senin (19/10/2020).

Ia menanggapi beredarnya foto Brigjen Pol Prasetijo Utomo, Irjen Pol Napoleon Bonaparte, dan pengacara makan di sebuah ruangan yang diduga di Kantor Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

Baca juga: Mahasiswi Korban Begal Payudara Melawan saat Dirampok, Pelaku Ditangkap

Baca juga: Lesti Kejora Mendadak Minta Restu, Keluarga Besar Langsung Kaget

Dalam foto tersebut, tidak terlihat Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan Anang Supriatna sedang makan bersama dua tersangka.

Menurut Hari, makan siang itu diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi.

Jika memungkinkan, akan disajikan nasi kotak atau nasi bungkus, tetapi jika tidak memungkinkan maka akan disajikan makanan dari kantin dengan menu yang sesuai anggaran dan standar operasional prosedur. 

Hari juga memastikan bahwa hal tersebut bukan jamuan istimewa tetapi hanya pemberian jatah makan siang.

"Jadi bukan 'jamuan' tetapi memang jatah makan siang," kata dia.

Sementara itu, Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas) Kejaksaan Agung Amir Yanto menganggap bahwa memberikan makan kepada tahanan tersebut sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

"Menjamu itu istilahnya PH (penasihat hukum) terdakwa," kata Amir.

Menurut dia, bagi setiap tahanan yang diserahkan kepada Kejaksaan, sesuai SOP akan mendapat jatah makan siang dengan konsumsi senilai dengan yang sudah dianggarkan.

Akan tetapi, menu yang disajikan tidak boleh melebihi plafon anggaran yang disediakan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved