Lifestyle
Bercita-cita Jadi Pengusaha Sukses, Putri Nilam Suri Djausal Tempuh Pendidikan di Lima Negara
Alasan wanita cantik kelahiran Kotabumi, 1 Maret 1993 menempuh pendidikan di luar negeri karena Nilam sangat suka belajar agar punya banyak keahlian.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Jelita Dini Kinanti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Menempuh pendidikan di luar negeri banyak dilakukan wanita Indonesia.
Salah satunya adalah Putri Nilam Suri Djausal.
Tak tanggung-tanggung, wanita yang akrab disapa Nilam itu menempuh pendidikan di lima negara.
Diantaranya Bachelor of Commerce in International Business-Curtin University Australia (2011-2013), Business Chinese-Peking University, Beijing, China (2013-2014), dan Pre-Master in Business and Politics - University of Manchester (2016-2017).
Kemudian Master of Science in Innovation, Entrepreneurship and Enterprise Development - University of Westminster, London (2017-2018), Managerial Finance - London School of Economics and Political Science (2017-2018), dan Fashion Studies - International Fashion Academy, Paris (2018-2019).
Alasan wanita cantik kelahiran Kotabumi, 1 Maret 1993 itu menempuh pendidikan di luar negeri karena Nilam sangat suka belajar agar memiliki banyak keahlian.
Nilam percaya memiliki banyak keahlian dapat membantunya mewujudkan mimpinya menjadi seorang pengusaha yang sukses.
"Sudah sejak lama aku ingin menjadi seorang pengusaha. Menurut aku untuk menjadi pebisnis sukses, tidak bisa hanya memiliki satu keahlian, tapi harus punya banyak keahlian," kata wanita yang sedang mengembangkan bisnis perkebunan sawit dan lobster itu.
Nilam berpendapat, memiliki banyak keahlian juga berguna bagi siapa saja yang ingin memiliki karir yang cemerlang, dan posisi yang tinggi disebuah perusahaan.
Keahlian bisa didapat dengan belajar.
Salah satu caranya belajar adalah menempuh pendidikan di dalam negeri maupun di luar negeri.
Nilam memilih menempuh pendidikan di luar negeri karena Nilam ingin belajar, mendapatkan suasana baru, merasakan hidup mandiri.
Pertama kali Nilam berada d iluar negeri Nilam merasa ternyata hidup mandiri tidak mudah.
Nilam sering merasa rindu dengan orangtua serta keluarganya, hingga Nilam menangis dan memutuskan untuk pulang.
"Baru beberapa minggu di luar negeri aku sudah pulang. Tapi kemudian aku sadar, aku tidak boleh begini. Aku harus fokus pada tujuan aku keluar negeri, dan akhirnya aku memutuskan untuk kembali keluar negeri," ujar Nilam.
Ketika sudah kembali, Nilam berusaha agar tidak menangis dan ingin pulang lagi, dengan cara fokus belajar dan mencari aktivitas sebanyak banyaknya.
Nilam juga banyak bergaul dan bergabung dengan komunitas agar bisa mendapatkan banyak teman.
Apa yang dilakukan Nilam itu berhasil.
Nilam sudah bisa mandiri, tidak lagi menangis, dan ingin pulang.
Nilam justru merasa betah.
Apalagi Nilam banyak belajar.
Bukan hanya belajar untuk pendidikannya, tapi juga belajar tentang budaya, bahasa, dan sejarah.
"Disini aku juga belajar bagaimana cara hidup mandiri dan bertanggung jawab dengan diri sendiri tanpa bergantung dengan orangtua, walaupun masih menempuh pendidikan. Caranya dengan bekerja," kata Nilam.
Menurut Nilam orang-orang di sana banyak bekerja meski masih menempuh pendidikan.
Mereka berhasil membagi waktu antara pendidikan dan pekerjaan.
Uang hasil pekerjaan itu digunakan untuk tinggal sendiri tanpa orangtua, kehidupan sehari-hari, dan hebatnya bisa untuk membiayai pendidikannya sendiri.
Dari pelajaran yang didapatnya itu, Nilam menyarankan agar jangan ragu menempuh pendidikan diluar negeri.
Namun sebelum menempuh pendidikan luar negeri, menurut Nilam harus persiapkan mental dan jangan manja.
"Di luar negeri kebanyakan orangnya tidak manja, hidup mendiri, dan melakukan segala sesuatu sendiri artinya tidak ada yang membantunya, seperti supir dan pembantu. Selain itu mereka juga banyak yang berjalan kaki dibandingkan dengan menggunakan kendaraan," kata Nilam.
Lalu biasakan diri untuk membaca buku.
Sebab selama menempuh pendidikan d iluar negeri, akan diminta untuk banyak membaca, mencari tahu banyak hal sendirian, dan mengerjakan banyak tugas.
Cara agar sukses mengerjakan tugas adalah banyak membaca.
Selanjutnya pelajari bahasa asing, terutama bahasa inggris, karena tidak mungkin keluar negeri hanya bermodalkan bahasa indonesia.
Itu akan membuat kesulitan berkomunikasi dengan orang-orang di sana. (Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)