Cerita Pria Lulusan S2 Hungaria Buka Kuliner Ayam Pun di Lampung
Tama pun mengaku membuka usaha dengan merek Ayam Pun setelah bertemu dengan Dedi Ernadi yang mana memiliki konsep kuliner dengan segmentasi kulinernya
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Hanif Mustafa
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pulang kuliah dari luar negeri, Muhammad Putra Hutama pilih banting setir buka usaha kuliner.
Tama pun mencoba membuka bisnis kuliner olahan ayam.
Sepulang dari Hungaria pada pertengahan 2020, Tama berpikir untuk membuka lapangan pekerjaan baru.
"Setelah pulang dari Hungaria, saya gak mau gontok-gontokan hanya untuk ambil lahan pekerjaan bagi lulusan dalam negeri. Masa iya balik berebut lahan pekerjaan. Lebih baik buka lahan pekerjaan," sebut Tama, Kamis (22/10/2020).
Tama pun membuka UMKM karena tidak memerlukan modal yang besar, tetapi memberi sumbangsih 90 persen lapangan pekerjaan.
"Makanya saya memilih UMKM ini. Pertama, keterbatasan modal dan dianggap banyak menyerap lapangan pekerjan," sebut alumni S2 International Economic Business Budapest University.
Baca juga: Lokasi Titik Balik, Rekomendasi Kuliner Lampung di Kedaton
Baca juga: 1.333 Usaha Kuliner di Lampung Utara Dapat Bansos Terdampak Corona
Tama pun mengaku membuka usaha dengan merek Ayam Pun setelah bertemu dengan Dedi Ernadi yang mana memiliki konsep kuliner dengan segmentasi kulinernya.
"Namanya Ayam Pun. Karena ini lebih familiar, sesuai salam di Lampung Tabik Pun. Jadi kalau di luar di Lampung, orang bakal paham Ayam Pun itu dari Lampung," ujarnya.
Apakah tidak takut merugi membuka usaha kuliner saat masa pandemi Covid-19?
Tama mengatakan, justru bisnis kuliner bisa bertahan di masa pandemi.
"Karena variabel cost itu lebih ringan dengan pemasaran online. Ini bisa menjadi masukan bagi kawan-kawan yang mau usaha kuliner. Gak usah malu. Yang penting memaksimalkan Gofood, Grabfood, Instagram. Jadi gak usah takut. Tanpa modal besar, ini bisa jalan," jelas pria yang juga pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran Bandung ini.
Tama menuturkan, produk Ayam Pun miliknya bersama Dedi yakni rice bowl yang dikemas dalam wadah yang higienis.
"Saat ini ada tiga varian, yakni Ayam Geprek Sambel Bawang, Salted Eggs Chicken, dan Ayam Woku," sebutnya.
Tama mengeluarkan produk rice bowl lantaran pada masa pendemi dituntut untuk higienis.
"Kalau ayam bakar itu kan ngambil tulangnya. Walau cuci tangan, tapi kan belum terjamin. Maka kami tawarkan yang berbeda, yang higienis dengan wadah yang dari paper dan lebih praktis," beber pengarang buku Speed Recovery UMKM Hack ini.
Tama mengatakan, saat ini Ayam Pun baru membuka order online melalui Instagram @ayam.pun lalu melalui Gofood Ayam
"Pemesanan dari pukul 11 sampai setengah sembilan malam. Kami juga terima PO (pre-order) untuk pemesanan pagi maupun katering," imbuhnya.
Tama mengatakan, rencananya Ayam Pun diluncurkan pada 31 Oktober 2020 dengan outlet di Jalan Singosari Nomor 8 Enggal, Bandar Lampung.
"Kebetulan ada space di rumah, jadi kami manfaatkan garasi menjadi bakal outlet. Tanggal 16 Oktober nanti bisa sudah buka. Cuma grand opening-nya tanggal 31 Oktober," sebutnya.
Saat grand opening nanti ia akan meluncurkan produk baru, yakni Ayam Rendang, Ayam Sambal Matah, dan Ayam Gochujang.
"Harga terjangkau dari range Rp 18 ribu hingga Rp 24 ribu dengan kualitas premium dan halal. Khusus Ayam Gochujang ini, sausnya impor. Ada sertifikasi halal, dan banyak menu pendamping sebanyak 22 dari snack hingga minuman," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/ayam-pun.jpg)