Tantangan dan PR Dunia Pendidikan di Lampung, Guru Rindu Belajar Tatap Muka

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) diperingati setiap 25 November.

Pada HUT ke-75 PGRI tahun ini, masih banyak tantangan dan persoalan yang dihadapi para guru di Indonesia.

Tantangan tersebut semakin beragam mengingat saat ini Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19. Seperti apa kondisi guru dan dunia pendidikan di Lampung?

Berikut petikan wawancara khusus Tribun dengan Ketua PGRI Lampung Suharto Mpd, Rabu (25/11/2020).

Hari ini kita merayakan Hari Guru. Bagaimana euforia perayaan Hari Guru di PGRI Lampung?

Hari Guru Nasional dan HUT PGRI diperingati setiap tanggal 25 November. Tahun ini merupakan HUT ke-75 tahun. Guru di Lampung menyambut dengan bahagia momen ini meski pandemi Covid. Sebab sejatinya Hari Guru adalah upaya kita untuk mengabdikan kepada bangsa dan negara dengan segenap yang bisa kita lakukan di tengah kondisi saat ini.

Bagi Anda, apa makna Hari Guru?

Ini momentum untuk introspeksi, refleksi. Tentu kami berkeinginan menjadi guru profesional, bermartabat, sejahtera dan mengabdikan dengan optimal bagi kepentingan pendidikan anak bangsa dan peradaban dunia.

Melihat kondisi guru di Lampung saat ini, seperti apa pandangan Anda?

Saya kira dari catatan PGRI Lampung, alhamdulillah dari sisi profesional cukup dan secara umum dari sisi tugas dan pelaksanaan itu terlaksana dengan baik. Kami harap bisa meningkatkan kompetensi guru untuk mewujudkan Lampung Berjaya. Kami juga berharap ada upaya peningkatan kompetensi guru.

Masalah apa yang paling krusial di dunia tenaga pengajar saat ini di Lampung?

Secara umum terkait penguasaan ilmu pengetahuan cukup memadai. Namun untuk penguasaan teknologi apalagi ketika kita dihadapkan dalam situasi pandemi untuk melakukan pembelajaran secara daring, ini masih menjadi PR kita. Namun berkat kemauan yang keras serta tak kenal putus asa, persoalan itu berhasil diatasi.

Saat ini kita merasa enjoy dan semangat meski dalam situasi sesulit apapun. Ini tantangan dan peluang bagi guru untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi demi mendapatkan hak pendidikan bagi siswa.

Bagaimana solusi dari masalah paling krusial itu menurut Anda?

Kami dari PGRI pusat hingga tingkat daerah, ingin membantu permasalahan ini dengan melakukan sosialisasi, pelatihan, terkait bagaimana kita bisa mendesain alat pembelajaran, startegi pembelajaran jarak jauh yang menjadi kewajiban kita saat ini. Sehingga guru-guru tidak lagi kesulitan dalam menangani konteks ini.