Kasus Corona di Indonesia
Ratusan Siswa SMK di Semarang Jawa Tengah Positif Corona, Kini Dikarantina di Sekolah
Dari beberapa kali tes, sebanyak 179 orang SMK di Semarang dikonfirmasi positif corona.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SEMARANG - Ratusan siswa SMK Negeri di Semarang dinyatakan positif corona karena terinfeksi virus Covid-19.
Siswa SMK Negeri yang terletak di Semarang Utara telah dilakukan tes swab dan hasilnya ratusan siswa terpapar virus Covid-19.
SMK Negeri Jawa Tengah di Semarang ini kini menjadi klaster baru penularan virus corona.
Pemeriksaan swab secara bertahap sudah dilakukan dan hasilnya keluar pada Jumat (4/12/2020) siang.
Dari beberapa kali tes, sebanyak 179 orang dikonfirmasi positif corona.
Berdasarkan informasi yang diterima, awalnya terdapat delapan siswa yang diketahui mengalami gejala terinfeksi Covid-19.
Semisal flu, batuk, demam, lidah mati rasa, dan hidung tidak bisa mencium.
Baca juga: Dokter Sardjono dan Istri Meninggal setelah Dirawat Terinfeksi Virus Corona
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Metro Tambah 1, Seorang Pegawai Rumah Sakit di Kota Metro
Baca juga: Balita di Tanjung Bintang Positif Covid-19, Kasus Corona di Lampung Selatan Kini Tercatat 196 Orang
Dari pemeriksaan swab yag dilakukan Dinas Kesehatan Jateng terhadap delapan siswa tersebut, lima di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.
Setelah itu, dinas terkait memeriksa 34 siswa lainnya.
Dan hasilnya 22 siswa positif covid.
Berdasarkan laporan yang masuk ke DPRD Jateng, dengan tambahan 152 siswa positif, sehingga total menjadi 179 orang.
Ada lima siswa yang sudah sembuh.
Sehingga, siswa yang masih menjalani isolasi mandiri atau menjadi kasus aktif ada 174 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, membenarkan hal tersebut.
Dia mengatakan penularan virus tersebut memunculkan klaster baru SMK Negeri Jateng.
"Iya betul," kata Yulianto ketika dihubungi Tribun Jateng, Jumat.
Kepastian itu setelah mereka menjalani pemeriksaan sampel lendir pada saluran pernapasan atau tes usap (swab).
Semua siswa yang terpapar covid merupakan berkategori orang tanpa gejala (OTG) atau asimtomatik.
Beberapa menjalani isolasi di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Srondol Kota Semarang dan di kampus SMK.
"Semua OTG. Diisolasi di kampus SMK," jelasnya.
Sebelumnya, total ada sebanyak 223 siswa yang mengikuti uji coba menjelang pembelajaran tatap muka pada Januari 2021 besok.
"Berdasarkan laporan yang kami terima, kondisi sekolah sudah di-lockdown.
Siswa yang positif dan negatif dikarantina di sekolah di ruangan yang berbeda," kata Ketua DPRD Jawa Tengah, Bambang Kusriyanto.
Sekolah dengan sistem boarding school ini diminta hanya memulangkan siswa yang hasil swab-nya negatif, agar mencegah penularan lebih luas.
Ia juga meminta agar uji coba pembelajaran tatap muka tidak dilakukan terlebih dahulu.
Sebaiknya, baru bisa dilakukan ketika vaksin sudah dibagikan sehingga bisa memberikan keselamatan dan keamanan bagi siswa didik dan pengajar.
Kasus positif Covid-19 di Jateng beberapa waktu terakhir mengalami lonjakan yang sangat signifikan.
Ia meminta agar jajaran Pemprov Jawa Tengah lebih gencar dalam melakukan edukasi kepada masyarakat terkait protokol kesehatan.
Serta kampanye 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
“Edukasi soal protokol kesehatan harus lebih masif dilakukan agar masyarakat selalu menerapkan 3M itu dan menjadi budaya baru yang harus selalu mereka lakukan,” kata politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa Krebo ini.
Sebagai kepala daerah, Gubernur Ganjar Pranowo diminta tidak kendor dalam melakukan upaya penerapan protokol kesehatan di seluruh wilayah Jawa Tengah.
Seluruh bupati dan wali kota juga diminta hal serupa.
Artikel ini telah tayang di https://jateng.tribunnews.com/2020/12/04/breaking-news-ratusan-siswa-smk-negeri-jateng-di-semarang-positif-covid-19-jadi-klaster-baru?page=all