Berita Nasional
Pengakuan Perawat dan Pasien Covid-19 yang Berzina di Toilet Wisma Atlet
Terungkap fakta baru kasus tindak asusila sesama jenis perawat dan pasien Covid-19 di Wisma Atlet.
TRIBUNLAMPUNG,.CO.ID - Terungkap fakta baru kasus tindak asusila sesama jenis tenaga kesehatan dan pasien Covid-19 di Wisma Atlet.
Keduanya mengaku melakukan hal tersebut di toilet RSD Wisma Atlet Kemayoran.
Diketahui kasus tersebut kini masuk tahap penyidikan.
Kasus tersebut saat ini ditangani aparat Polres ZMetro Jakarta Pusat.
Baca juga: Deretan Artis Papan Atas Hadiri Perayaan Ultah Mewah Kiano Tiger Wong
Baca juga: Al Ghazali Akhirnya Mau Akui Safeea sebagai Adiknya, Ada Peran Maia Estianty
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengatakan pihaknya langsung bergerak mengusut kasus tersebut setelah seorang staf dari RSD Wisma Atlet membuat laporan polisi terkait kasus tersebut.
Laporan dibuat pihak RSD Wisma Atlet, Sabtu (26/12/2020).
"Dilaporkan disini bahwa pelaku telah upload gambar-gambar, konten porno, dan komunikasi chating seks antara sesama jenis," ujar Heru, Minggu (27/12/2020).
Menurut Kapolres, saat ini kasusnya sudah naik ke tahap penyidikan setelah pihaknya melakukan gelar perkara.
"Kasusnya sudah dinaikkan status sidik," ujarnya.
Pihaknya pun sudah melakukan pemeriksaan terhadap oknum perawat yang melakukan tindak asusila dengan pasien Covid-19.
Baca juga: Artis Celine Evangelista Pamer Tato di Dada, Penggemar Istri Stefan William Penasaran
Baca juga: Istri Baru Kiwil, Eva Bellisima Bagi-bagi Amplop Setelah Rohimah Gugat Cerai Suami
"Pelapor sudah kami periksa, termasuk perawat yang melakukan hubungan dengan pasien Covid-19 di Wisma Atlet," kata Heru.
Polres Metro Jakarta Pusat juga masih mengumpulkan sejumlah barang bukti guna menguatkan dugaan asusila tersebut.
"Terkait kapan dan sudah berapa kali peristiwa ini terjadi, aparat kepolisian masih melakukan pendalaman," ujar Heru.
Berdasarkan keterangan saksi, kata Heru, keduanya melakukan asusila di salah satu toilet RSD Wisma Atlet Kemayoran.
"Mereka melakukannya di salah satu toilet ruang perawatan RSD Wisma Atlet. Kami pastikan, ini hubungan seks pria dengan pria," jelas Heru.
Kendati begitu, kata Heru, pasien yang terlibat kasus ini belum dapat dimintai keterangan karena masih dirawat di RSD Wisma Atlet Kemayoran.
"Kalau sudah sembuh, kami periksa," kata Heru.
Heru mengatakan bila oknum perawat merupakan orang sipil.
Ia merupakan seorang relawan yang mendaftar jadi tenaga kesehatan di RSD Wisma Atlet.
"Oknum perawat merupakan warga sipil. Dia relawan yang saat itu mendaftar jadi tenaga di RSD Wisma Atlet," ujar Heru.
Terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan hasil penyelidikan kepolisian diketahui sang pasien menyebarkan konten itu melalui tiga akun.
Akun ini yang masih didalami penyidik.
"Yang bersangkutan menyebarkan konten pornografi melalui tiga akun. Ini yang masih kita selidiki," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan penyidik juga masih tengah mengumpulkan sejumlah alat bukti dan petunjuk. Sebaliknya, pihaknya juga tak menutup kemungkinan akan menetapkan tersangka dalam waktu dekat ini.
"Kita harus bergerak cepat karena memang ada barang bukti yang dilakukan penyitaan, untuk ini kita tunggu mudah-mudahan secepatnya kita melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi," katanya.
Apabila terbukti bersalah, maka keduanya dapat dijerat pasal berlapis.
Yakni Pasal 36 tentang pornografi kemudian Pasal 45 ayat 1 dan Pasal 27 ayat 1 tentang UU ITE.
Dimana hukuman pidana maksimal dapat mencapai 10 tahun penjara.
Berawal dari pengakuan di Twitter
Kasus tersebut terungkap setelah seseorang dalam media sosial Twitter mengaku telah melakukan hubungan asusila sesama jenis dengan perawat.
Orang tersebut mengaku bila dirinya merupakan pasien Covid-19 di Wisma Altet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pengakuan tersebut pun viral dan mengundang rasa penasaran warga net.
Pengakuan tersebut diketahui awalnya diunggah melalui akun Twitter @bottialter pada Jumat (25/12/2020).
Akun tersebut mengunggah tangkapan layar percakapan WhatsApp dengan seseorang yang disebut sebagai perawat di Wisma Atlet Kemayoran.
Dalam percakapan, pasien dan perawat janjian melakukan tindak asusila sesama jenis di toilet Wisma Atlet.
Akun itu juga mengunggah foto sebuah alat pelindung diri (APD) yang disebutkan milik perawat dalam kondisi terlepas.
Setelah pengakuannya viral hingga ramai-ramai dilaporkan pengguna Twitter ke dinas terkait, akun @bottialter kini sudah dikunci.
Namun, ungkapan berupa tangkapan layar yang menampilkan percakapan antara pasien tersebut dengan sesorang yang diduga perawat Wisma Atlet itu akhirnya viral dan diretweet ribuan orang.
Hal itu menimbulkan beragam respons yang mengecam perbuatannya.
Salah satunya seorang warganet bernama Fariedh dengan akun @muhammadfariedh, membuat cuitan agar tindakan pasien dan perawat tersebut dapat segera diusut.
"Tolong diusut tuntas pak. Meresahkan sekali. Diduga pasien covid-19 melakukan hubungan intim dengan perawat/nakes di wisma atlet," tulis pemilik akun @muhammadfariedh.
Dalam postingan itu banyak dari netizen yang merasa geram atas apa yang dilakukan pasien wisma atlet dengan akun bernama @bottialter sebagai pelaku atas tindakan tak bermoral di lokasi wisma yang menaungi pasien corona.
Netizen yang penasaran dengan pemilik akun tersebut, akhirnya mencari tahu siapakah pasien yang begitu gamblangnya menyebarkan tindakannya di sosial media, tapi akun tersebut kini udah diprivasi.
Menyikapi hal tersebut pihak pengelola Wisma Atlet Kemayoran pun bergerak cepat menelusurinya.
Penanggung Jawab RSD Wisma Atlet Brigjen TNI M Saleh Mustafa mengatakan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap perawat yang dimaksud.
Sementara pasiennya belum diperiksa karena masih positif Covid-19.
Saat ini pasien tersebut masih menjalani isolasi di Wisma Atlet.
"Kita akan limpahkan ke Polisi apabila ada unsur pidananya," kata Saleh saat dikonfirmasi, Sabtu (26/12/2020) malam.
Respons Persatuan Perawat
Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah mengutuk keras kejadian tersebut.
"Kalau saya bukan menyayangkan lagi adanya kejadian tersebut tapi mengutuk," kata Hanif saat dihubungi, Minggu, (27/12/2020).
Bagaimana tidak menurutnya perbuatan tersebut telah mencoreng citra profesi perawat.
Apalagi saat ini banyak perawat yang sedang berjibaku bersama tenaga medis lainnya dalam menangani Covid-19.
"Walaupun ini perilaku individu , tapi sedikit banyak ada yang mempersepsikan jelek perawat, kita sangat mengecam perilaku tersebut," katanya.
PPNI menurut Hanif mendukung tindakan tegas yang dilakukan manajemen Rumah Sakit yang membawa kasus perbuatan asusila tersebut ke ranah hukum.
Menurut dia, perilaku asusila tersebut selain tidak pantas juga membahayakan kesehatan karena berpotensi menyebarkan Covid-19.
Baca juga: Nikita Mirzani Ungkap Penyebab Akun Instagramnya Kena Take Down
Baca juga: Ibu Menjerit Histeris Lihat Anaknya 10 Tahun Tewas Tertembak Senapan Tetangga
"Ini kan antara yang pasien dan perawat, Covid-19 berpotensi ditularkan, jadi kita dukung pihak-pihak berwenang melakukan tindakan tegas," katanya.
(Tribunnews.com/ wartakota/ tribunjakarta/ igman ibrahim/ Desy Selviany/ Rizki Hidayat)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com