Mahasiswi Tewas di Bandar Lampung
Psikolog Beberkan Dugaan Penyebab Mahasiswi Itera Bunuh Diri
Retno Riani, psikolog RSJ Provinsi Lampung, menjelaskan, banyak hal yang menjadi pemicu seseorang nekat mengakhiri hidupnya sendiri.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Bayu Saputra
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - ZS (21), mahasiswi Itera asal Cianjur, Jawa Barat, diduga bunuh diri karena sedang dirundung masalah besar.
Ada kemungkinan salah satunya adalah beratnya tugas dari kampus.
ZS ditemukan tewas gantung diri, di sebuah rumah di Bandar Lampung.
Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung, Rabu (20/1/2021) malam.
• Sebelum Ditemukan Tewas, Mahasiswi Itera asal Cianjur Sempat Kirim Stiker Bunuh Diri ke Kekasihnya
• Mahasiswi Itera asal Cianjur Diduga Gantung Diri karena Depresi
Retno Riani, psikolog RSJ Provinsi Lampung, menjelaskan, banyak hal yang menjadi pemicu seseorang nekat mengakhiri hidupnya sendiri.

Salah satunya adalah tidak sehatnya mental.
Menurut Retno, orang yang melakukan bunuh diri disebabkan kondisi mentalnya sedang tertekan atau depresi.
"Dia merasa jalan keluar yang tepat dengan bunuh diri," kata Retno saat dihubungi Tribunlampung.co.id, Kamis (21/1/2021).
Retno menjelaskan, bunuh diri ada tingkatannya, mulai dari ringan, sedang, dan berat.
• BREAKING NEWS Mahasiswi Asal Cianjur Ditemukan Tewas di Bandar Lampung
• Itera Ungkap Belasungkawa, Mahasiswi Asal Cianjur yang Tewas di Bandar Lampung Dikenal Baik
“Melihat korban adalah mahasiswi semester akhir, diduga ada tugas kampus atau persoalan yang belum selesai. Maka jalan keluarnya adalah dengan bunuh diri,” imbuh Retno.
"Biasanya orang yang bunuh diri memiliki kepribadian tertutup. Jarang ngobrol atau sharing dengan temannya," beber dia.
Retno mengatakan, bertukar pikiran atau curhat dengan orang lain setidaknya bisa mengurangi beban pikiran seseorang.
Kirim Stiker Gantung Diri
Sebelum tewas, ZS sempat mengirimkan stiker gantung diri melalui pesan singkat WhatsApp kepada sang kekasih.
Ivan, kekasih korban, mengaku sempat komunikasi dengan ZS sebelum ditemukan tewas gantung diri.
"Terakhir dia ngirim stiker gantung diri dari WA jam sembilan. Terus gak ada balasan. Baru setengah jam kemudian saya meluncur dari Metro," kata Ivan, Kamis (21/1/2021).
Ivan menuturkan, ia tak mengetahui jika kekasihnya ada masalah.
"Taunya depresi. Orangnya juga gupekan," imbuhnya.
Menurut Ivan, korban memang banyak pikiran.
"Bapaknya sakit. Pengen ada target Juli wisuda, dan gak mau nyusahin ortunya," timpalnya.
Diduga Depresi
Mahasiswi Itera asal Cianjur, Jawa Barat berinisial ZS (21) ditemukan tewas tergantung di sebuah rumah di Bandar Lampung.
Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung, Rabu (20/1/2021) malam.
Diduga, korban nekat mengakhiri hidupnya lantaran depresi.
Lurah Sukarame Anwar AR mengaku mendapat kabar duka tersebut dari ketua RT.
"Jadi kejadian jam 11 malam. Saya ditelepon oleh RT. terus saya datang ke lokasi bersama babinsa, bhabinkamtibmas," ungkapnya, Kamis (21/1/2021).
Setiba di lokasi, kata Anwar, sudah ada kekasih korban.
"Yang ngasih tau itu malah cowoknya. Tapi malam itu kami belum bongkar. Baru pas polisi datang kami bongkar," bebernya.
Selanjutnya, korban dibawa ke RSUD Abdul Moeloek untuk diautopsi.
"Kalau saat ditemukan itu memang gak ada tanda-tanda kekerasan. Sepertinya murni bunuh diri," sebutnya.
Menurut Anwar, korban diduga nekat mengakhiri hidupnya karena depresi.
"Kalau dugaan itu depresi, banyak masalah. Katanya ortunya sakit. Kemudian masalah kuliah juga," tandasnya.
Ditemukan Kekasihnya
Jasad ZS kali pertama ditemukan oleh sang kekasih.
Zubaidah, warga setempat, menuturkan, peristiwa itu kali pertama diketahui oleh kekasihnya.
"Pertama kali itu cowoknya, sekitar jam 11 (malam)," ujarnya.
Zubaidah mengaku sempat melihat kekasihnya tersebut hanya terdiam dan terpaku di depan rumah.
"Saya tanyalah, ‘Kenapa?’ Katanya, “Itu, Bude, mati’ sambil nunduk lemes," tuturnya.
Karena penasaran, Zubaidah pun melongok ke dalam kamar melalui jendela.

"Saya liat. Saya pikir (korban) kesetrum. Saya jerit-jerit," imbuhnya.
Zubaidah menambahkan, saat itu juga warga mulai berkumpul.
"Kan semua pintu itu dikunci. Tapi kami gak bongkar, nunggu polisi datang," tandasnya.
Dari informasi yang dihimpun, korban tinggal sendirian di rumah milik kerabatnya itu.
Sebelum ditemukan gantung diri, korban sempat berkomunikasi dengan kekasihnya yang ada di Metro.
Namun, korban tak kunjung merespons chat dari kekasihnya.
Ia pun berangkat menuju ke Bandar Lampung dan menemukan korban sudah tak bernyawa.
• Mahasiswi Cianjur Tewas di Rumah Kerabatnya di Lampung: Saya Pikir Kesetrum, Saya Jerit-jerit
Dari pantauan Tribunlampung.co.id, saat ini rumah korban sudah diberi garis polisi. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)