Sektor Perternakan di Lampung Selatan Tetap Aman di Tengah Pandemi Covid-19

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN – Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sekira 1 tahun terakhir tidak terlalu berdampak pada sektor peternakan.

Untuk aktivitas peternakan tradisional, tidak terpengaruh.

Namun untuk usaha penggemukan sapi yang mendatangkan bakalan dari luar negeri, sedikit terdampak.

Khususnya untuk impor bakalan dari luar negeri.

• Disnakkeswan Lampung Kampanyekan Gizi Produk Peternakan untuk Cegah Stunting

• ISPI Cabang Lampung Siap Pilih Ketua Baru, Maksimalkan Potensi dalam Pembangunan Peternakan    

“Kalau untuk peternakan tradisional oleh petani, tidak ada dampaknya. Bibitnya sapi lokal. Tapi kalau usaha penggemukan skala besar, memang ada. Terutama terkait dengan import sapi bakalan dari luar negeri,” ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung Selatan, Arsyad Husein, Senin (1/2/2021).

Menurut dirinya, secara umum untuk sektor pertanian termasuk peternakan relatif berjalan normal.

Bahkan untuk NTP (nilai tukar petani), mengalami kenaikan.

Untuk harga ternak sapi pun, lanjut Arsyad, selama kurung tahun 2020 lalu tidak mengalami kenaikan.

Kisaran rata-rata untuk sapi lokal di Rp 15 juta hingga Rp 18 juta perekor.

Sedangkan untuk sapi luar seperti jenis brahmancross bisa mencapai Rp 25 juta perekor.

• Januari Kasus DBD di Lampung Selatan Turun Dibandingkan Periode Sama di Tahun 2020

• Ribuan Burung Tanpa Dokumen Kembali Diamankan KSKP Bakauheni, Hendak Dibawa ke Wilayah Banten