Berita Nasional

Usai Dibunuh, Jenazah Ki Anom Subekti dan Keluarga Ditemukan di Atas Tempat Tidur Masing-masing

Jenazah Dalang Ki Anom Subekti ditemukan di atas tempat tidur di dalam kamarnya.

(KOMPAS.com/ARIA RUSTA YULI PRADANA)
Kondisi Padepokan Seni Ongko Joyo TKP pembunuhan Dalang Ki Anom Subekti dan keluarga 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, REMBANG - Dalang Ki Anom Subekti dan tiga anggota keluarganya ditemukan meninggal dunia di kamar tidur masing-masing.

Jenazah Dalang Ki Anom Subekti ditemukan di atas tempat tidur di dalam kamarnya.

Demikian juga dengan jenazah istrinya, Tri Purwati, anaknya AF (13), dan cucunya GH (10).

"Posisi semuanya ada di tempat tidur tapi di kamar yang berbeda," kata Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre di lokasi kejadian, Kamis.

Dalang Ki Anom Subekti dan Keluarganya Dibunuh, Tetangga Dengar Suara Aneh Tengah Malam

Korban Kecelakaan Ditolak 3 Rumah Sakit, Sempat Bicara hingga Akhirnya Meninggal

Polisi menduga, keluarga Dalang Ki Anom Subekti tewas dibunuh. 

Warga Desa Turusgede, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, dihebohkan dengan ditemukannya keluarga seniman tewas di rumahnya, Kamis (4/2/2021) pagi.

Korban yakni Anom Subekti (60), istrinya Tri Purwati, anaknya AF (13), dan cucunya GH (10).

Diketahui, Anom merupakan pengelola sanggar seni Padepokan Seni Ongko Joyo.

Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre mengatakan, jasad satu keluarga itu pertama kali ditemukan oleh asisten rumah tangga korban yakni Suti, sekitar pukul 06.30 WIB.

Saat itu, saksi melihat pagar rumah majikannya sudah terbuka.

Melihat itu, ia kemudian memanggil tapi tidak ada jawaban.

Mengetahui itu, saksi pun lantas masuk ke dalam rumah.

Namun, betapa terkejutnya ia melihat majikannya sudah tidak bernyawa tergelak di tempat tidur.

"Jadi satu di tempat tidur di kamar yang berbeda, kemudian jenazah yang lainnya di tempat tidur yang sama," imbuhnya.

Kemudian, oleh saksi penemuan itu dilaporkan ke warga dan diteruskan ke kepala desa dan ke polisi.

Diduga korban pembunuhan

Polisi yang mendapat laporan itu kemudian mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah tempat kejadia perkara (TKP). Dari hasil olah TKP, polisi menduga keempat korban itu merupakan korban pembunuhan.

Sebab, ada luka lebam dan darah yang keluar dari tubuh korban.

Kata Ranger, luka itu muncul akibat hantaman benda tumpul.

"Untuk saat ini korban dari hasil olah TKP korban dinyatakan ada penganiayaan, oleh pelaku," ujarnya.

Selain itu, polisi juga tengah memeriksa rekaman dari kamera pemantau di rumah yang juga Padepokan Seni Ongko Joyo.

Guna untuk kepentingan penyelidikan, keempat korban pun dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Rembang untuk dilakukan otopsi.

Lacak lewat CCTV

AKBP Kurniawan menjelaskan, ada tanda-tanda bahwa korban dianiaya menggunakan benda tumpul.

Jasad para korban mengalami lebam dan mengeluarkan darah di area muka dan hidung.

"Kami masih mengumpulkan bukti petunjuk rekaman CCTV di sekitar rumah. Mengenai motif pelaku, ada-tidaknya barang yang hilang, juga masih dalam penyelidikan," ujar dia.

Saat ini, seluruh jenazah sudah dibawa ke RSUD dr R Soetrasno Rembang untuk diautopsi.

Ketua RT 4 RW 1 Desa Turusgede, Kecamatan Rembang, mengaku mendengar suara motor berknalpot brong pada tengah malam menjelang ditemukan tewasnya keluarga Dalang Ki Anom Subekti.

"Sekitar jam 12 malam tadi saya dengar ada satu motor brong wara-wiri (mondar-mandir)," ujar dia.

Sementara, Pj Kepala Desa setempat, Raslin, mengaku terkejut ketika sekita pukul 06.30 WIB pagi tadi mendapat laporan bahwa Dalang Ki Anom Subekti dan keluarganya tewas terbunuh.

Ia menyebut, padepokan milik Anom Subekti memang merupakan wilayah permukiman baru. Letaknya agak jauh dari permukiman lain.

"Ini tempat untuk sanggar latihan tari dan gamelan. Kalau malam minggu untuk latihan," ucap dia.

Ia menyebut, ke depan ia akan memperketat penjagaan dengan memaksimalkan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling).

"Saya masih baru Pj di sini, nanti saya pastikan Siskamling di sini masih aktif atau tidak," tandas dia.

Artikel ini telah tayang di kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved