Gubernur Sulsel Ditangkap KPK
Partai Pengusung Nurdin Abdullah Maju Pilgub Sulsel 2018: PDIP, PKS, PAN
Partai pengusung pasangan Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman di Pilgub Sulsel 2018 adalah PDIP, PKS dan PAN.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah ditangkap KPK pada Jumat (26/2/2021) malam.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah adalah gubernur yang diusung gabungan partai dari PDIP, PKS dan PAN.
Di Pilgub Sulsel 2018, Nurdin Abdullah berpasangan dengan Andi Sudirman Sulaiman maju sebagai Gubernur dan Wagub Sulsel.
Partai pengusung pasangan Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman di Pilgub Sulsel 2018 adalah PDIP, PKS dan PAN. Sementara PSI jadi parpol pendukung saat itu.
Baca juga: OTT KPK Terbaru, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Ditangkap KPK
Baca juga: Arya Saloka Keluhkan Ulah Fans Ikatan Cinta: Rumah Juga Digedor-gedor
Kini, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah ditangkap KPK dan tengah diperiksa di Jakarta.
Profil Nurdim Abdullah
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah memiliki latar belakang profesi sebagai akademisi.
Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin Makassar ini sebelumnya tidak berafilisiasi dengan partai politik mana pun.
Setelah ditangkap KPK, foto-foto Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah berada di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pun beredar.
Jubir Nurdin Abdullah bantah OTT KPK
Terpisah, Juru Bicara Gubernur Nurdin Abdullah Veronica Moniaga angkat bicara terkait operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Makassar Sulawesi Selatan.
"Sebenarnya kita masih menunggu, bagaimana respon KPK," ujar Veronica diwawancara di depan pintu masuk Gubernuran Sulsel Jl Sungai Tangka Makassar, Sabtu (27/2/2021).
"Terakhir saya lihat di salah satu media televisi sudah ada pernyataan dari Nurul Ghufron yang merupakan Wakil Ketua KPK, dan itu bisa dijadikan landasan informasi awal," katanya.
Ia membantah Gubernur Nurdin Abdullah terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT).
"Namun satu yang ingin saya sampaikan, mengenai informasi yang beredar di media, bahwa Bapak Gubernur Sulawesi Selatan terkena Operasi Tangkap Tangan itu tidak benar," katanya.
"Karena bapak saat itu sedang istirahat. Seperti kita tahu, operasi tangkap tangan adalah operasi menangkap seseorang pada saat melakukan tindak pidana korupsi," ujar Vero sapaannya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah menjadi Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK).
Dari informasi yang didapatkan Tribun Timur, Nurdin Abdullah ditangkap KPK, beredar melalui aplikasi berbagi pesan WhatsApp, proses penangkapan mulai pukul 01.00 Wita.
Tim KPK sebanyak 9 orang telah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) kepada Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan. Nurdin Abdullah di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan.
Hal itu berdasarkan Surat Perintah Penyelidikan No : Sprin.Lidik-98/01/10/2020.
Tim KPK telah mengamankan beberapa orang antara lain: Agung Sucipto (Kontraktor, 64 Thn), Nuryadi (Sopir Agung, 36 tahun), Samsul Bahri (Adc Gubernur Provinsi Sulsel 48 tahun),
Selain itu, ada Edy Rahmat (Sekdis PU Provinsi Sulawesi Selatan) dan Irfandi ( Sopir Edy Rahmat).
Barang bukti yang diamankan oleh Tim KPK yaitu 1 (satu) koper yang berisi uang sebesar Rp 1 Miliar yang di amankan di Rumah Makan Nelayan Jl Ali Malaka, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Tim KPK kemudian langsung membawa Nurdin Abdullah dan rombongan langsung ke klinik untuk dilakukan pemeriksaan Swab antigen.
Untuk persiapan berangkat ke Jakarta melalui Bandara Sultan Hasanudin.
Tim KPK dan Rombongan di kawal oleh 4 orang Anggota Detasemen Gegana Polda Sulsel.
Kemudian pukul 05.44 Wita rombongan selesai melaksanakan pemeriksaan swab antigen dan menuju Bandara Sultan Hasanudin untuk berangkat ke Jakarta menggunakan Pesawat Garuda GA 617.
Tim dan rombongan memasuki Gate 2 untuk keberangkatan ke Jakarta, pukul 07.00 Wita.(*)
Artikel ini telah tayang di makassar.tribunnews.com