Satresnarkoba Polres Tulangbawang Gerebek Rumah Tempat Transaksi Narkotika

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TULANGBAWANG - Sebuah rumah yang ada di Kampung Bakung Udik, Kecamatan Gedung Meneng, Tulangbawang, digerebek petugas dari Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Tulangbawang.

Penggerbekan rumah yang berlangsung Jumat (05/03/2021) pukul 01.00 WIB dini hari itu, berhasil menangkap seorang pengedar narkotika jenis sabu.

"Tersangka yang ditangkap adalah Toni (39), warga Kampung Bakung Udik, Kecamatan Gedung Meneng," ungkap Kasatres Narkoba AKP Anton Saputra mewakili Kapolres Tulangbawang AKBP Andy Siswantoro, Minggu (07/03/2021).

Dalam penggerebekan itu, polisi menyita barang bukti berupa dua bungkus plastik klip berisi narkotika jenis sabu dengan berat bruto 0,36 gram.

Baca juga: Kepedulian Masyarakat Tulangbawang Barat Tidak Buang Sampah Sembarangan Masih Minim

Baca juga: Lakukan KDRT Kepada Istri saat Cekcok, Suami di Tulangbawang Diringkus Polisi

Satu buah pipa kaca (pyrex) yang masih terdapat narkotika jenis sabu, 5 bungkus plastik klip kosong, dua buah pipet plastik yang ujungnya runcing (sendok sabu), bungkus rokok merk sampoerna mild, alat hisap sabu (bong) dan handphone (HP) merk xiaomi warna hitam.

Anton mengatakan, penggerebekan itu merupakan hasil penyelidikan yang dilakukan di wilayah Kecamatan Gedung Meneng.

"Informasi yang didapat bahwa sebuah rumah yang ada di Kampung Bakung Udik sering digunakan sebagai tempat transaksi narkotika jenis sabu," paparnya.

Tersangka saat ini masih dilakukan pemeriksaan secara intensif di Mapolres Tulangbawang.

Polisi akan menjerat tersangka dengan Pasal 114 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Ancaman pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun.

Baca juga: Dikukuhkan, Dai Kamtibmas Tulangbawang Diharapkan Bisa Cegah Aksi Radikalisme

Baca juga: Dekranasda Tulangbawang Barat Buka Stand Pusat Oleh-oleh di Rest Area JTTS Km 215

"Denda paling sedikit Rp. 1 Miliar dan paling banyak Rp. 10 Miliar," tandas Anton.

( Tribunlampung.co.id / Endra Zulkarnain )