Berita Nasional
Komandan Brimob Meninggal Setelah 5 Hari Divaksin AstaZeneca, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya
Belum lama ini ada cerita tentang seorang anggota Brimob di Polda Maluku yang dikababarkan meninggal dunia.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, AMBON - Belum lama ini ada cerita tentang seorang anggota Brimob di Polda Maluku yang dikababarkan meninggal dunia.
Kejadian ini menjadi sorotan lantaran anggota Brimob atas nama Iptu Lourens Tenine dikabarkan meninggal dunia lima hari setelah disuntik vaksin Covid-19.
Diketahui vaksin yang disuntikan ke Iptu Lourens Tenine yakni vaksin AstraZeneca.
Meikyal Pontoh memastikan, Danki 4 Yon A Pelopor tersebut meninggal karena terpapar Covid-19.
"Menurut laporan, yang bersangkutan terkonfirmasi Covid-19," kata Meikyal melalui telepon, Minggu (4/4/2021).
Selain itu, dia menyebut almarhum meninggal bukan akibat mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) melainkan sakit hipertensi.
“Yang bersangkutan meninggal bukan karena adanya KIPI. Namun karena memiliki riwayat penyakit hipertensi tak terkontrol,” ujar dia.
Dia menjelaskan, hipertensi trak terkontrol menyebabkan terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung koroner dan stroke, gagal jantung, gagal ginjal, penyakit vaskular perifer dan kerusakan pembuluh darah retina yang mengakibatkan gangguan penglihatan hingga resiko kematian.
Iptu Lourens Tenine meninggal setelah tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Maluku, Tantui, Kota Ambon, Minggu (4/4/2021) pagi.
Kabid Humas Polda Maluku, Roem Ohoirat belum dapat memastikan apakah Danki 4 Yon A Pelopor itu meninggal setelah disuntik vaksin AstraZeneca.
Almarhum meninggal setelah mengikuti vaksinasi massal di Lapangan Tahapary Polda Maluku, Selasa (30/3/2021) pagi.
Kabar lain juga menyebutkan dia meninggal lantaran mengalami hipertensi.
Sebelum dilarikan ke rumah sakit, almarhum sempat mengeluhkan badannya meriang, mulutnya terasa pahit, termasuk dada dan bagian lututnya juga sakit usai divaksin.
Dia bahkan menanyakan apakah dada dan lututnya tersebut harus dipijat.
Dia juga sempat mengeluh tak bisa berjalan usai divaksin.
Baca juga: 50 Pewarta Divaksinasi Covid-19 di Polda Lampung
Tips Vaksinasi Covid-19 saat Ramadhan 2021, Sebaiknya Dilakukan Pagi Hari atau Malam Hari?
Pemerintah memastika pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tetap digelar saat bulan Ramadan 2021.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.
Nadia mengatakan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilakukan mulai pagi dan jika memungkinkan juga digelar malam hari.
"Tetap bisa berjalan baik vaksinasi untuk kalangan muslim dan non muslim karena sudah ada fatwanya (MUI) bahwa itu (vaksinasi) tidak membatalkan puasa," ujar Nadia dalam konferensi pers virtual yang digelar Kemenkes, Minggu (4/4/2021).
"Proses vaksinasi kita tetap melakukan pada pagi hari dan mungkin malam hari jika memang diperlukan dan memungkinkan membuka pos malam hari untuk umat muslim yang berpuasa di masjid. Tapi kita tidak ingin mengganggu ibadah di bulan Ramadhan," lanjutnya.
Nadia mengatakan, walaupun kondisi tubuh sedang berpuasa namun tidak berpengaruh terhadap pemberian vaksinasi.
Sehingga calon penerima suntikan vaksin, tidak memerlukan persiapan khusus meski sedang berpuasa.
Meski demikian ia mengingatkan, agar tetap memastikan kondisi tubuh sehat dan fit, dengan beristirahat yang cukup serta bersantap sahur dengan makanan bergizi.
"Bahwa puasa bukan beban, bukan menjadikan tubuh kita tidak fit atau menjadi lebih lemah. Semua rangkaian itu adalah ibadah, tidak ada persiapan khusus bagi orang yang menjalani puasa saat melakukan vaksinasi, tapi tetap istirahat cukup dan sahur," jelasnya.
Namun jika mengalami gejala sistemik sebelum divaksinasi seperti pusing, mual, maka calon penerima dapat beristirahat terlebih dahulu.
"Kondisi berpuasa dan tidak berpuasa itu tidak ada membedakan dalam proses vaksinasi," ucap Nadia.
Lebih jauh ia menuturkan, Kementerian Kesehatan bersama pihak terkait telah berdiskusi bersama bahwa berdasarkan keputusan MUI merekomendasikan agar pemerintah tetap dapat melakukan vaksinasi di bulan Ramadan, demi mencegah penularan Covid 19.
"Vaksinasi yang akan dilakukan di bulan Ramadan ini nantinya akan dilakukan dengan memperhatikan kondisi umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa," ungkap perempuan berhijab ini. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunambon.com dengan judul Kadinkes Maluku Sebut Danki Brimob Meninggal Terpapar Covid-19 dan Hipertensi, Bukan Usai Divaksin
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Anggota Brimob Meninggal 5 Hari Usai Disuntik Vaksin AstraZeneca, Begini Penjelasan Kadinkes