Online Tribun Lampung Nomor 1 Paling Banyak Dikunjungi dan Dibaca
Online Tribun Lampung website nomor 1 di Lampung. Parameternya adalah engagement, terutama seberapa banyak website dikunjungi dan dibaca beritanya.
Penulis: Andi Asmadi | Editor: Andi Asmadi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Jualan produk berita online kini ibarat jualan kecap. Semua bisa mempromosikan diri sebagai nomor 1. Tentu dengan parameter masing-masing.
Ada yang mengacu pada tingkat keterbacaan dan jumlah pengunjung, ada pula mengacu pada peringkat di berbagai situs pemeringkat.
Maka, jualan kecap pula kalau kemudian kami menyebut online Tribun Lampung (tribunlampung.co.id/lampung.tribunnews.com) sebagai website nomor 1 di Lampung.
Parameternya adalah engagement, terutama seberapa banyak website ini dikunjungi dan dibaca beritanya.
Suatu website bisa dengan mudah diketahui seberapa banyak visit yang diraihnya dalam kurun waktu tertentu.
Misalnya dalam satu hari, satu minggu, satu bulan, bahkan satu tahun dengan membaca data-data yang tersaji pada situs metric.
Dari situ bisa diketahui pula berapa rata-rata waktu setiap pengunjung membaca website (Average Visit Duration), berapa halaman yang dibaca dalam sekali kunjungan (Pages per Visit), dan berapa persentase kunjungan hanya ke single page (Bounce Rate).
Satu di antara situs metric yang bisa diakses secara terbuka oleh masyarakat adalah SimilarWeb.
Ada beberapa situs lain, misalnya Alexa, namun data terinci tidak bisa diakses secara terbuka kecuali peringkat website.
Ada juga Google Analytics yang rincian datanya digunakan secara tertutup oleh setiap user.
Dengan SimilarWeb, kita bisa membandingkan data visit (dan berbagai parameter lain) dari website yang ada di Lampung, baik yang menggunakan domain utama maupun subdomain.
Online Tribun Lampung selama ini menggunakan subdomain "lampung.tribunnews.com".
Hal yang menggembirakan, sejumlah website di Lampung terus menggeliat untuk meningkatkan kinerja.
Beberapa data website yang beroperasi di Lampung menunjukkan hal tersebut (termasuk website yang menginduk pada koran cetak ataupun website yang berdiri sendiri).
Namun, terdapat pula sejumlah website yang kinerjanya anjlok sampai di atas 50 persen. Hal itu bisa dilihat dari traffic overview masing-masing website.
# Website Tribun Lampung (lampung.tribunnews.com) meraih sebanyak 2,76 juta visit. Average Visit Duration 2,49 menit, Pages per Visit 2,94 dan Bounce Rate 51,53 persen.
# Website Lampung Post (lampost.co) berdasarkan data di SimilarWeb pada Maret 2021 meraih 432,48 ribu visit. Sedangkan Average Visit Duration 1,19 menit, Pages per Visit 2,03 dan tingkat Bounce Rate 69,8 persen.
# Website Radar Lampung (radarlampung.co.id) meraih 146,33 ribu visit, Average Visit Duration 4,02 menit, Pages per Visit 2,65 dan Bounce Rate 60,1 persen.
# Website Lampung77.com dari data Similar Web meraih 137,57 ribu visit, Average Visit Duration 0,4 menit, Pages per Visit 1,66 dan Bounce Rate 39,31 persen.
# Website Kupas Tuntas (kupastuntas.co) meraih 128,10 ribu visit, Average Visit Duration 1,15 menit, Pages per Visit 2,42 dan Bounce Rate 59,09 persen.
# Website LampungPro (lampungpro.co) meraih 106,14 ribu visit, Average Visit Duration 1 menit, Pages per Visit 1,13 dan Bounce Rate 83,52 persen.
Sejumlah website lain di Lampung berdasarkan situs metric ini mencatatkan visit di bawah 100 ribu selama Maret 2021, dan ada pula website yang tidak terdata.
Untuk dipahami, data-data jumlah visit maupun parameter lain seperti average visit duration dan lainnya yang ada di SimilarWeb, belum tentu sama dengan data yang ada di situs metric lainnya, misalnya Google Analytics.
Dari data GA visit Tribun Lampung yang kemudian dibandingkan dengan data GA visit beberapa website yang beroperasi di Lampung, hasilnya tidak jauh berbeda dengan data dari SimilarWeb.
Secara sederhana, kita juga bisa mengetahui seberapa besar penghasilan website dari iklan AdSense, yang pada umumnya dikelola oleh Google.
Ada pula sumber monetisasi lainnya seperti AdMob dan AdManager
Meski, sejatinya, penghasilan website tak semata dari AdSense karena website yang bisa menggarap sendiri iklannya dengan menjual inventory secara langsung ke klien.
Kembali ke jualan kecap tadi. Tentu, urusan nomor 1 atau nomor 2 hanyalah klaim. Semua bisa mengklaim nomor 1 sejauh mengacu pada parameter yang bisa diakses secara terbuka.
Sejatinya, yang paling penting dari jualan kecap ini adalah misi mulia dari kehadiran media massa, termasuk media online.
Yakni, bagaimana menghadirkan berita atau informasi kepada masyarakat secara benar, jujur, dan bermanfaat.
Sehingga bisa memacu dan memicu perkembangan positif bagi orang per orang, bagi daerah, juga bagi bangsa dan negara.(*)