MotoGP
Kritik Pedas Marco Lucchinelli terhadap Valentino Rossi di MotoGP 2021
Lucchinelli mengatakan bahwa Rossi sudah kembali ke bumi dan tak punya alasan lagi untuk terus membalap.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: Virginia Swastika
Hal tersebut jelas menunjukkan betapa banyak yang harus ditingkatkan oleh Rossi apabila ia ingin kembali ke podium.
Apalagi, Rossi tetap mendapat dukungan penuh dari Yamaha.
Kendati demikian membalap di tim satelit Petronas Yamaha SRT, Rossi tetap mendapat motor M1 terkini Yamaha.
Sementara, rekan setimnya yakni Franco Morbidelli yang memenangi tiga balapan pada 2020 dan menjadi runners up di Kejuaraan Dunia MotoGP 2020 masih mengendarai motor versi 2019.
Dalam kolomnya, Scott juga mencatat performa Rossi berbanding para pebalap juniornya.
Musim lalu, para pebalap Yamaha lain mempunyai rataan umur 24 tahun ketimbang 42 dari Rossi.
Namun, mereka berhasil finish jauh lebih tinggi darinya di klasemen akhir Kejuaraan Dunia.
Morbidelli finish peringkat kedua, Maverick Vinales peringkat keenam, dan Fabio Quartararo peringkat kedelapan walau berhasil memenangi dua balapan pertama musim.
Sementara, Rossi terpuruk di peringkat ke-15.
Ia pun menyinggung bahwa tim muda Petronas Yamaha SRT berhasil bekerja sama dan mengorbitkan bintang muda seperti Fabio Quartararo sebelum melepas mereka ke tim pabrikan.
Namun, pada musim ketiga mereka, tim dari Malaysia tersebut harus "meladeni" Valentino Rossi yang telah berusia 42 tahun.
Scott menulis, pada masa kejayaannya, MotoGP menakutkan kepergian Valentino Rossi.
Tak hanya menjadi ikon dunia balap motor, Rossi juga mempunyai legiun suporter yang mengikutnya.
Namun, masa-masa itu telah usai.
Scott bahkan menulis kalau Rossi kini memainkan peran "sebagai tamu tak tahu diri yang ogah pulang saat pestanya sudah berakhir."
Demikian kritikan terhadap Valentino Rossi di MotoGP. ( Tribunlampung.co.id Riyo Pratama )