Liga Champions

Manager Chelsea Tuchel Dituding 'Menghina' Pelatih Porto Setelah Laga Perempat Final Liga Champions

Pelatih FC Porto Sergio Conceicao mengklaim dirinya menjadi sasaran penghinaan pasca pertandingan perempat Final Liga Champions Rabu melawan Chelsea.

Penulis: Romi Rinando | Editor: Hurri Agusto
standard.co
Manager Chelsea Thomas Tuchel Dituding 'Menghina' Pelatih Porto Usai Laga Perempat Final Liga Champions 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-  Pelatih FC Porto Sergio Conceicao mengklaim dirinya menjadi sasaran penghinaan pasca pertandingan perempat Final Liga Champions Rabu melawan Chelsea.

Sementara pelatih Chelsea Thomas Tuchel berusaha mengecilkan perselisihan yang terjadi setelah pertandingan.

Chelsea melaju ke semifinal 2-1 secara agregat meskipun kalah di pertandingan leg kedua di Seville 1-0 berkat tendangan overhead sensasional Mehdi Taremi.

Perseteruan kedua pelatih terjadi setelah peluit panjang dibunyikan di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan.

Masing-masing pelatih dan sejumlah pemain terlibat dalam pertengkaran singkat usai pertandingan.

Thomas Tuchel terang-terangan sepertinya dibuat frustrasi dengan tingkah laku Porto sepanjang pertandingan.

Tuchel dan bos Porto Sergio Conceiçao sempat bertukar kepalan tinju yang membekukan, bahkan ada beberapa momen menegangkan di antara kedua pelatih tersebut dalam pertandingan tersebut. 

Menurut football.london seperti dilansir tribun, ada sejumlah momen panas diantaranya saat  Pepe melambaikan jarinya ke arah pelatih Chelsea sambil diapit Conceição.

Pepe kemudian terlibat pertengkaran dengan Antonio Rudiger sebelum tim Edouard Mendy, Olivier Giroud dan Thiago Silva membubarkan perselisihan tersebut.

Ditanya tentang pemicu keributan dalam konferensi pers pasca pertandingan, bos Porto Conceicao mengaku tidak tahu mengetahui apa yang disampaikan pelatih Chelsea (Tuchel) terhadap dirinya

"Saya tidak tahu tentang reaksinya, saya tidak begitu mengerti apa yang dia [Tuchel] katakan," katanya.

Bos Chelsea Thomas Tuchel dan Sergio Conceicao dari Porto bereaksi terhadap baris setelah pertandingan: 'Ada penghinaan'
Bos Chelsea Thomas Tuchel dan Sergio Conceicao dari Porto sempat berseteru setelah pertandingan: 'Ada penghinaan' (standard.co)

Ada beberapa penghinaan, itu terjadi, itu tidak baik dan itulah mengapa saya jengkel dan khawatir tentang para pemain saya," ujar Conceicao.

Berdasarkan terjemahan dari football.london, Conceição mengatakan kepada stasiun televisi Portugis TVI: "Tidak ada pertukaran kata [selama pertandingan] karena saya fokus pada permainan, saya tidak tahu mengapa dia bereaksi.

"Tapi aku tidak memahaminya dengan baik. Aku mendengar beberapa penghinaan, tapi itu hilang. Itu tidak bagus dan kekesalanku pada akhirnya ada hubungannya dengan itu. Aku bahkan tidak berbicara dengannya."

'Beberapa penghinaan', ya? Menurut Mirror, surat kabar Portugis Record mengklaim tahu persis apa yang dikatakan Tuchel dengan bos Chelsea yang tampaknya menyuruh Conceição untuk 'mengacau' saat mereka bertengkar.

Sementara itu, Tuchel mengabaikan insiden tersebut setelah timnya membukukan tempat di empat besar kompetisi klub elit Eropa, di mana mereka akan menghadapi raksasa La Liga Real Madrid atau rival Liga Premier Liverpool.

Tuchel tetap malu-malu tentang situasinya dan berkomentar: "Itu hanya pertengkaran kecil dengan saya dan pelatih. Tetapi semua orang mengikuti saya secara tiba-tiba.

"Saya pikir itu antara saya dan pelatih, tapi jelas tidak. Tapi tidak ada kerusakan yang terjadi di sana."

Apa pun yang terjadi, itu sudah cukup untuk membangkitkan semangat lebih dari beberapa anggota skuad Porto secara penuh waktu, tetapi Chelsea-lah yang tertawa terakhir dengan meluncur ke semifinal.

"Itu hanya pertengkaran kecil dengan saya dan pelatih mereka, dan semua orang mengikuti saya tiba-tiba," kata Tuchel.

Thomas Tuchel berhasil membawa Chelsea ke semifinal Liga Champions. Chelsea mencapai empat besar setelah mengalami pasang surut di Stamford Bridge musim ini.

Selain itu, meski tidak ada klub Inggris yang mencapai empat besar sebanyak Chelsea sejak 1992, ini adalah pertama kalinya The Blues meraihnya sejak musim pertama kembalinya Jose Mourinho.

Namun, perkembangan Chelsea ke semifinal bukan tanpa momen-momen yang menegangkan di sepanjang jalan dan itu meskipun dengan nyaman memenangkan leg 'tandang' pembuka melawan FC Porto dengan dua gol yang jelas.

Tapi keunggulan yang dibangun Mason Mount dan serangan Ben Chilwell mendapat kecaman di saat-saat penutupan leg kedua ketika Mehdi Taremi mencetak salto yang spektakuler

Porto telah mencoba mengacak-acak Chelsea di Seville, ada beberapa contoh gelisah di mana tampak seolah-olah tim Portugal itu bisa memaksa perpanjangan waktu. (*)

(tribunlampung.co.id/bungimor)

Baca juga berita Liga Champions lainnya

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved