Berita Nasional
Kuburan Babi Ngepet di Depok Kini Akan Dibongkar Lagi, Warga Sempat Gelar Pengajian
Tubuh babi dipotong jadi dua antara kepala dan badan, lalu dikubur secara terpisah karena takut hidup lagi
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -- Kasus terkini babi ngepet yang menggegerkan warga Sawangan, Kota Depok. Kuburan babi yang disebut sebagai babi ngepet bakal dibongkar.
Belum diketahui kapan pembongkaran akan dilakukan. Akan tetapi, warga sekitar meminta waktu selama tiga hari kedepan untuk memutuskan pembongkaran kuburan babi.
Warga sebelumnya telah menguburkan babi yang dianggap sebagai hewan jadi-jadian babi ngepet pada Selasa (27/4/2021).
Tubuh babi dipotong jadi dua antara kepala dan badan, lalu dikubur secara terpisah. Babi celeng tersebut dikubur setelah disembelih dengan cara dipenggal lehernya.
Warga setempat meyakini babi tersebut jadi-jadian alias babi ngepet yang kerap mengambil milik uang warga yang disebut menghilang secara misterius.
Ketua RW setempat, Abdul Rosad mengatakan, sebelum babi disembelih terlebih dulu dilakukan pengajian oleh warga sekitar. “Sebelum dipotong dilakukan pengajian dengan memotong leher,” ungkapnya.
Baca juga: VIRAL Penangkapan Hewan Diduga Babi Ngepet, Warga: Dia Nganggur tapi Banyak Uang
Menurutnya, warga telah memakamkan hewan yang diduga babi ngepet tersebut. “Setelah dipotong dilakukan pemakaman keluarga milik warga tidak jauh dari lokasi penangkapan,” timpalnya
Tak hanya itu, bagian tubuh hewan diduga babi ngepet itupun dimakamkan secara terpisah antara bagian tubuh dan kepalanya.
Sebab, warga meyakini jika tubuhnya tidak dipisahkan maka sang babi ngepet akan hidup kembali. Kini, kuburan sang babi ngepet itu rencananya akan dibongkar.
Penyebabnya, karena keluarga pemilik lahan pemakaman yang dijadikan lokasi penguburan babi di Kelurahan Bedahan, Sawangan, Kota Depok, tidak terima lahannya dijadikan makam diduga babi ngepet.
Namun belum diketahui kapan pembongkaran akan dilakukan. Akan tetapi, warga sekitar meminta waktu selama tiga hari kedepan untuk kembali dirembukan.
“Iya, yang punya gak terima apa katanya mau dipindahin. Tapi kita minta waktu tiga hari buat rembukan dulu gitu,” kata mantan Ketua RW setempat, Hamdani, saat dijumpai wartawan di lokasi, Rabu (28/4/2021).
Hamdani juga mengatakan, bahwa warga setempat tetap meyakini babi tersebut jadi-jadian alias babi ngepet, dikarenakan sejumlah faktor.
Beberapa faktor tersebut di antaranya adalah mulai dari banyaknya uang warga yang hilang secara misterius. Bahkan, anak Hamdani mengalami sendiri peristiwa hilangnya uang tersebut, hingga sebanyak tiga kali.
“Uang anak saya sendiri yang hilang. Pertama hilang Rp 1 juta, kedua Rp 1 juta, ketiga di dalam dompet Rp 350 ribu,” kata dia.
