Berita Terkini Nasional
Suami Istri Pengantin Baru Tewas di Aceh, Polisi Temukan Obat Kuat dan Silet
Peristiwa pengantin baru tewas terjadi di Bireuen, Aceh. Polisi kemudian mengungkap misteri kematian suami istri di dalam kamar tersebut.
Amatan Serambinews.com di kamar mayat, Kartini mengalami luka gorok di leher, begitu juga Abdul Karim
mengalami luka hampir serupa.
Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Amir Addani M Kes mengatakan, kedua korban dibawa dari Gandapura dan akan di visum oleh dokter forensik.
Kedua mayat dibalut plastik di kamar mayat rumah sakit tersebut, tim dari Polsek Gandapura, Polres Bireuen sudah turun ke rumah korban dan sudah memasang police line di rumah tersebut.
Penyelidikan polisi
Jasad korban yang sudah meninggal dunia dengan luka gorok di leher juga langsung dilarikan ke RSUD dr fauziah Bireuen oleh tim medis dari Puskesmas dibantu oleh PMI Ranting Gandapura, untuk dilakukan visum oleh dokter forensik.
Sejak mendapat laporan mengenai kasus suami istri pengantin baru meninggal di dalam kamar tersebut tersebut, kepolisian setempat sudah turun ke rumah kejadian dan memasang police line.
Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi melalui Kasat Reskrim AKP Fadila Adhit Pratama SIK kepada Serambinews.com mengatakan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), dalam kasus tersebut sang istri, yaitu Kartini, lebih dahulu meninggal dunia.
Baru satu jam kemudian, suaminya Abdul Karim juga meninggal dunia.
Dari hasil penyelidikan sementara, kasus pengantin baru meninggal tersebut merupakan tindak pidana pembunuhan oleh sang suami bernama Abdul Karim (suami) yang menggorok leher istrinya Kartini hingga meninggal.
Lalu, pelaku menggorok lehernya sendiri yang juga hingga merenggang nyawanya.
Dugaan tersebut, ujar Adhit, berdasarkan beberapa hal.
Pertama, dilihat kaku mayat korban yang diduga sudah meninggal sekitar pukul 04.00 WIB atau satu jam sebelum diketahui.
Sedangkan, pelaku (suami) baru saja meninggal dunia saat warga datang.
Di tangan kanan pelaku, ditemukan sebuah silet SDI.
Selain itu, lanjut Adhit, hal tersebut juga dikuatkan dengan keterangan saksi M Hasan Ali (bapak korban) dan Ti Hasanah (ibu korban) yang juga berada satu rumah dengan kedua pasangan pengantin baru tersebut.
Sementara terkait motif kasus suami istri meninggal tersebut, Adhit menduga karena persoalan rumah tangga.
“Menyangkut motif mungkin ada masalah rumah tangga,”ujarnya.
Sebagaimana dikutip dari Serambinews.com pada Kamis 3 Juni 2021, Adhit menerangkan kronologi peristiwa tersebut yang dimulai sekitar pukul 04.00 WIB.
Kedua saksi ayah dan ibu korban pada saat itu berada satu rumah dengan korban.
Dari kamar yang berbeda, orang tua korban sempat mendengar suara anaknya memanggil ayah sebanyak dua kali.
Ketika mendengar panggilan dari anaknya, Hasan pun mengetuk pintu kamar.
Akan tetapi, menantunya menjawab bahwa korban hanya sedang mengigau.
Mendengar jawaban itu, Hasan kembali dan duduk di ruang tamu.
Sekitar 10 menit kemudian, ia mulai tidak mendengar suara apa-apa lagi.
Barulah ia keluar rumah dan mendobrak jendela kamar korban untuk melihat apa yang terjadi pada anak dan menantunya itu.
Hasan pun menemukan korban dan pelaku sudah berlumuran darah.
Ibu korban lalu memberitahukan kejadian tersebut kepada Musnaidir, salah seorang keluarga dekat mereka.
Selanjutnya Musnaidir datang ke rumah dan langsung mendobrak pintu kamar.
Korban memang sudah dalam kondisi tak bernyawa saat phak keluarga berhasil masuk ke dalam kamar.
Sedangkan pelaku masih bernafas (sekarat), tapi tidak lama kemudian meninggal dunia.
Adhit mengatakan, dari hasil olah TKP, keterangan saksi, dan petunjuk bahwa pelaku melakukan pembunuhan terhadap korban diduga dengan cara menggorok leher korban dengan menggunakan silet SDI.
Setelah korban meninggal dunia, pelaku melakukan bunuh diri menggorok leher sendiri menggunakan silet SDI tersebut.
Selain sebuah buah silet berbekas darah, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti lainnya.
Yaitu, satu unit HP merek Samsung warna putih dan satu HP merek Oppo warna purple.
Selain itu juga ada satu sachet bekas obat kuat, beberapa butir diduga obat kuat dengan warna cokelat berbentuk bulat dan beberapa butir diduga obat kuat lainnya berwarna hitam dengan bentuk lonjong.
“Barang bukti sudah disita dan diamankan ke Polres Bireuen,” kata Kapolres Bireuen AKBP Taufik Hidayat SH SIK MSi melalui Kasat Reskrim AKP Fadila Adhit Pratama SIK.
Artikel pengantin baru tewas dalam kamar ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Kasus Meninggal Sepasang Pengantin Baru di Gandapura dengan Leher Tergorok di Kamar Masih Misterius