Berita Terkini Nasional
Teror di Papua Masih Membara, Kapolri dan Panglima TNI Disindir: Malah Kecolongan
Aparat kepolisian dan TNI diminta lebih sigap dengan aksi teror yang terjadi di Papua yang kini juga menyasar warga sipil.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto disindir anggota DPR buntut aksi teror di Papua yang tak kunjung berhenti.
Aparat kepolisian dan TNI diminta lebih sigap dengan aksi teror yang terjadi di Papua yang kini juga menyasar warga sipil.
Sindiran pedas dilontarkan anggota DPR terhadap Kapolri dan Panglima TNI terkait teror yang terus terjadi di Papua.
Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi menyinggung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto setelah serangan teror KKB di Papua semakin brutal.
Sejauh ini menurutnya anggota KKB Papua terus leluasa melakukan aksi teroro dan kejahatannya.
Bahkan mereka tidak segan-segan lagi melakukan pembunuhan terhadap warga sipil.
KKB dinilai semakin leluasa melakukan teror meski para aparat TNI-Polri telah berjaga di beberapa titik teror KKB di wilayah Papua.
Baca juga: 10 Terduga Teroris di Papua Ditangkap: Mereka Mau Tembak-tembak atau Taruh Bom di Gereja

Andi menyebut kedatangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ke Papua seharusnnya bisa memicu aparat untuk melakukan pengamanan lebih ketat di wilayah konflik tersebut.
Andi pun meminta aparat lebuh sigap dengan aksi tersebut yang berdampak ditutupnya sementara bandara tersebut.
"Kehadiran Kapolri dan Panglima TNI di Papua beberapa waktu lalu, seharusnya menjadi semangat para personel untuk dapat lebih sigap dalam melakukan pengamanan dan memberantas KKB bukan justru malah kecolongan," kata Andi Rio dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (4/6/2021).
Dia meminta pemerintah bersama aparat keamanan untuk dapat segera memperbaiki Bandara Aminggaru Ilaga yang telah dirusak oleh KKB agar dapat kembali normal dan beroperasi
Langkah itu menurut dia harus segera dilakukan karena Bandara Aminggaru Ilaga merupakan pintu utama pusat distribusi logistik ke distrik Ilaga.
"Segera lakukan perbaikan, jangan sampai menghambat dan terjadi kelangkaan barang dan jasa di wilayah tersebut," ujarnya.
Politisi Partai Golkar itu meminta aparat untuk dapat terus memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat sekitar dalam menjalankan aktivitas keseharian.
Hal itu menurut dia agar tidak ada rasa takut bagi warga untuk keluar atau menjalankan rutinitas pekerjaan sehari-harinya.
Andi Rio menegaskan bahwa aparat keamanan yang bertugas di Papua harus dapat menangkap dan memberantas KKB, jangan sampai ada lagi aksi teror atau ancaman yang dilakukan KKB di Papua.
"Kasihan masyarakat di sana hidup merasa tidak tenang dan penuh rasa ketakutan dalam kesehariannya," katanya.
Warga Sipil jadi korban serangan teror KKB di Papua
Teriak "ampun komandan" dan meminta tolong, seorang Warga Sipil di Kabupaten Puncak, Papua ditembak mati teroris KKB, Kamis (3/036/21).
Korban bernama Habel Helenti sempat minta tolong dan minta pengampunan, namun dihiraukan teroris KKB. Habel Helenti tewas setelah ditembak KKB.
Diberitakan Kompas.com, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah di Kabupaten Puncak, Papua.
Para anggota KKB melakukan penembakan di Kampung Eromaga, Distrik Omukia.
Akibatnya, seorang warga bernama Habel Halenti (30) tewas karena luka tembak di bagian belakang leher.
"Hari ini (3/6/2021) terjadi aksi penembakan yang dilakukan KKB di Omukia dan menewaskan Hable Halenti yang biasa bekerja sebagai tukang bangunan," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Jayapura, Kamis (3/6/2021).
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 12.30 WIT. Saat itu korban bersama rekannya berangkat dari camp karyawan di kompleks pancuran Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga, ke arah Kampung Eronggobak, Distrik Omukia.
Korban menggunakan mobil dinas jenis pikap double cabin putih milik Pemda Puncak untuk mengangkut babi.
Pada pukul 13.00 WIT, korban dan rekannya, Muhammad Alif, hendak pulang kembali.
Akan tetapi dua anggota KKB menodongkan senjata ke arah mereka.
Kedua anggota KKB itu menggunakan satu senjata laras pendek dan sebuah senjata laras panjang.
"Korban sempat berteriak "Ampun Komandan" namun langsung ditembak oleh salah satu KKB yang menodongkan senpi tersebut sebanyak satu kali," kata Fakhiri.
Muhammad Alif yang ketakutan langsung melompat ke dalam mobil. Ia mengendarai mobil dan meninggalkan lokasi kejadian.
Fakhiri menyebut, saat saksi lari bersama satu rekan lainnya yang bernama Abdul Haras'z ke Polsek Ilaga, KKB sempat melepaskan tembakan yang mengenai pintu mobil.
Sekitar pukul 14.00 WIT, Kapolres Puncak Kompol I Nyoman Punia langsung memimpin pasukan menuju lokasi kejadian.
"Saat tiba di TKP, rombongan personel TNI Polri ditembaki oleh KKB yang sudah menunggu kedatangan anggota TNI-Polri dan sempat diganggu sebanyak tiga kali sehingga sempat terjadi Kontak tembak sekitar 15 menit," kata Fakhiri.
Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Kapolri dan Panglima TNI Disindir Habis-habisan Terkait Teror KKB Papua