Kasus Corona di Lampung
Lampung Ledakan Covid-19 Tertinggi di Luar Jawa, Capaian Vaksinasi Paling Rendah
Menkes Budi Gunadi mengungkap data di mana Lampung menjadi provinsi peringkat pertama di luar Jawa dan Bali yang mengalami ledakan Covid-19 tertinggi.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengungkap data di mana Lampung menjadi provinsi peringkat pertama di luar Jawa dan Bali yang mengalami ledakan Covid-19 tertinggi.
Kondisi itu dialami bersama Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan.
Apa yang diungkapkan Menkes Budi Gunadi Sadikin ini selayaknya menjadi alert bagi kita semua di Lampung untuk meningkatkan kewaspadaan dan semakin ketat menjalankan prokes Covid-19.
Hal ini disampaikan Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI dengan Kementerian Kesehatan dan Rapat Dengar Pendapat dengan Badan POM yang diakses secara virtual oleh Tribun Lampung, Selasa (14/7/2021).
Kasus Covid di Lampung memang mengalami lonjakan besar dalam beberapa waktu terakhir.
Sebelum Lebaran pada Mei 2021 lalu, rata-rata pertambahan kasus per hari masih di bawah 100.
Baca juga: Lampung Perlu Genjot Vaksinasi Covid-19, Pencapaian Tiga Terendah Se-Indonesia
Namun, pada pertengahan Juni, pertambahan kasus mulai mengalami kontraksi di atas 100, lalu di atas 200, dan pada Senin (12/7/2021) lalu sudah mencapai 430 kasus.
“Kalau kita amati penyebaran dan laju peningkatannya, itu ciri-ciri dari mutasi virus yakni varian delta," ujar Budi Gunadi Sadikin.
Atas kondisi itu, Lampung kini berada dalam "radar" Kementerian Kesehatan RI mengenai sebaran virus corona varian delta.
Varian ini merupakan virus corona yang pertama kali dideteksi di India dan memiliki tigkat penularan yang sangat tinggi.
"Varian delta sebelumnya terkonsentrasi di Jawa, tetapi kita sudah melihat mereka sudah menyebar ke luar Jawa."
"Jadi Lampung, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Papua Barat dan Kepulauan Riau sudah masuk di radarnya kita, di rumah sakit- rumah sakit di luar Jawa," tambah Budi Gunadi.
Baca juga: Selama Pandemi, 198 Nakes di Bandar Lampung Terpapar Covid-19
Menkes Budi Gunadi juga mengungkapkan data di mana Lampung masuk empat besar tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia dalam hal tingkat keterisian tempat tidur (BOR, Bed Occupancy Rate) untuk pasien di rumah sakit rujukan Covid.
Dari 12 provinsi yang mausk zona merah BOR, urutan pertama Banten dengan BOR 91 persen, Yogyakarta 90 persen, Jakarta 86 persen, dan Lampung 86 persen.
Terkait hal tersebut, Menkes Budi Gunadi mengatakan, apapun yang dilakukan di rumah sakit, tidak akan pernah cukup jika di sisi hulu tidak dibereskan.
Adapun sisi hulu yang dimaksud ialah penerapan 5M di masyarakat mulai dari disiplin jaga jarak, memakai masker dan mengurangi mobilitas.
Karena itu, diharapkan terjadi penurunan kegiatan mobilitas masyarakat hingga 20% untuk menekan penyebaran virus Corona terutama varian delta.
Saat ini penurunan kegiatan mobilitas masyarakat baru diangka 6% hingga 16%.
"Jangan ke mana-mana tapi stay at home itu penting sekali. Kasihan teman-teman di rumah sakit, kasihan para dokter, kasihan nakes yang nanti akan menerima gelombang pasien yang akan masuk."
"Penting sekali kita bereskan di sisi hulunya, kita bereskan sebabnya, agar jangan sampai orang-orang itu bergerak terlalu banyak," kata Budi.
Vaksinasi Terendah
Selain ledakan Covid-19 yang tinggi, pencapaian vaksinasi Covid-19 di Lampung ternyata masih sangat rendah. Jika dibanding dengan provinsi lain di Indonesia, pencapaian vaksinasi Lampung berada di level paling bawah.
Data yang diperoleh Tribun dari Kementerian Kesehatan, pencapaian vaksinasi Lampung per 13 Juli 2021 pukul 12.00 WIB untuk vaksinasi dosis 1 sebanyak 530.025 orang atau 45,56 persen.
Sedangkan pencapaian vaksinasi dosis 2 baru sebanyak 238.693 orang atau 20,52 persen.
Pencapaian itu menempatkan Lampung pada urutan ketiga dari bawah setelah Maluku Utara dan Sumatra Barat untuk dosis 1, dan urutan ketiga dari bawah setelah Aceh dan Sumatra Barat untuk dosis 2.
Pencapaian tertinggi vaksinasi dosis 1 diraih Kepulauan Riau (347,03 persen) disusul Bali (278,81 persen) dan DKI Jakarta (167,94 persen).
Sedangkan pencapaian tertinggi vaksinasi dosis 2 diraih Bali (90,49 persen ), DKI Jakarta (67,75 persen) dan Kepulauan Riau (55,96 persen).
Pemberian vaksin Covid-19 dibagi menjadi 4 tahap. Tahap 1, petugas kesehatan dan pendukung di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta seluruh Indonesia, termasuk tenaga surveilans.
Tahap 2, pelayanan publik (TNI, Polri, Satpol PP, aparat hukum, guru, tokoh masyarakat, tokoh agama, pelaku ekonomi seperti petugas pariwisata, lansia, dll).
Tahap 3, masyarakat rentan cecara deospasial, sosial dan ekonomi. Tahap 4, masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya.
Kasus Covid Lampung
Sementara kasus Covid di Lampung masih terus bertambah. Data Satgas Penanganan Covid Lampung, pada Selasa (13/7/2021), terdapat tambahan 325 kasus baru.
Penambahan itu membuat total kasus Covid Lampung menjadi 25.795 orang.
Jumlah pasien Covid yang meninggal dunia juga masih terus bertambah. Pada Selasa, terdapat tambahan 22 pasien yang meninggal sehingga total kematian 1.422 orang.
Meski begitu, pasien yang sembuh juga terlihat meningkat signifikan yakni sebanyak 225 orang sehingga totalnya menjadi 20.799 orang.
Dari total kasus Covid di Lampung, Kota Bandar Lampung menjadi penyumbang terbesar kasus. Per 13 Juli 2021, Bandar Lampung memiliki 6.568 akumulasi kasus positif Covid-19.
Dari jumlah itu, sebanyak 383 orang meninggal dunia dan 5.950 telah sembuh. Sementara sisanya masih menjalani isolasi. Saat ini Bandar Lampung juga masih zona merah dan tengah menerapkan PPKM darurat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli menyatakan belum bisa memastikan apakah varian delta telah masuk di Kota Tapis Berseri atau belum.
"Katanya. Tapi kan untuk memastikan itu apakah delta atau bukan, ada penelitiannya yang dilakukan oleh Litbangkes," kata Edwin.
Terobos Penyekatan
Terkait pelaksanaan PPKM darurat hari kedua, banyak warga yang menerobos jalan-jalan yang disekat polisi.
Pantauan Tribun di titik penyekatan Tugu Juang, Tanjungkarang Pusat, sejumlah pengendara kendaraan roda dua mencuri-curi sela antar penutup jalan untuk kemudian masuk ke ruas Jalan Raden Intan. Padahal, pengendara harusnya melintas melalui Jalan Imam Bonjol.
"Mau muter jauh sekali," kata Anggit, salah seorang pengguna jalan yang merupakan warga Labuhan Ratu.
Kemudian, salah satu warga setempat, Anto, mengatakan kemacetan kerap terjadi pada jam-jam sibuk.
"Pagi, sore itu sering macet. Tapi untuk waktu-waktu tertentu kadang dibuka juga, semalam aja dibuka (penyekatan)," kata dia.
Untuk kios dan toko di seputaran Pasar Tengah yang sebelumnya tutup karena penyekatan, pada Selasa, mulai kembali beroperasi. "Beberapa memang tutup, tapi ada yang buka," terang Anto.
Sementara Kadis Kesehatan Provinsi Lampung dr Reihana menyatakan masih menunggu Whole Genome Sequencing (WGS) atau sample dari hasil swab pasien di Provinsi Lampung untuk mengetahui ada tidaknya mutasi virus.
"Saat ini kita belum mendapatkan informasi adanya mutasi Covid-19 yang masuk Lampung dan kita tetap menunggu hasil WGS, " katanya.
Ia mengatakan, provinsi di sekitar Lampung memang terdapat mutasi virus. Seperti, Banten, DKI Jakarta, dan Provinsi Sumatera Selatan.
"Provinsi Lampung dikepung oleh varian virus delta. Maka diharapkan PPKM darurat ini laksanakan dengan benar. Pengetatan juga dilakukan dengan benar dan juga demikian PPKM mikro," jelasnya. ( Tribunlampung.co.id / som/byu )