Apa Itu

Apa Itu Kurva Indiferen, Pendekatan untuk Menunjukan Preferensi Konsumen

Ilmu ekonomi memiliki banyak istilah untuk menjelaskan satu kondisi tertentu. Seperti halnya istilah kurva indiferen.

Editor: Dedi Sutomo
Kompas.com
Ilustrasi. Kurva Indiferen merupakan istilah dalam ilmu ekonomi yang menunjukan prilaku konsumen terhadap dua barang. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Ilmu ekonomi memiliki banyak istilah untuk menjelaskan satu kondisi tertentu. Seperti halnya istilah kurva indiferen.

Pengertian kurva indiferen kerap digunakan untuk menjelaskan pendekatan untuk menilai prilaku atau prefensi konsumen.

Dilansir dari The Economic Times, kurva indiferen adalah grafik yang menunjukkan kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan atau utilitas yang sama kepada konsumen.

Teori kurva indiferen merupakan teori yang dibuat seorang ekonom dan ahli statistic asal Irlandia bernama Francis Ysidro Edgeworth pada 1881.

Dalam kurva indiferen ini akan menunjukkan perilaku konsumen yang acuh tak acuh antar dua buah produk yang memberikan kepuasan sama.

Dengan kata lain, kurva indiferen ini menunjukan sikap konsumen yang tidak fanatisme dengan satu barang tertentu, biasanya disebut juga peta ketidakpedulian.

Baca juga: Apa Itu Arus Listrik

Kurva indiferen menghubungkan titik-titik kombinasi dari pembelian produk berbeda dengan tingkat kepuasan yang sama.

Dalam kumpulan kurva indiferen, kurva yang lebih tinggi menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi pula.

Berikut ciri-ciri kurva indiferen

Ciri-ciri kurva indifere, yaitu:

a. Memiliki kemiringan negatif

Kurva indeferen memiliki kemiringan negatif, sehingga kurvanya selelu menjulur dari kiri dan menurun ke kanan.

Dilansir dari Economics Concepts, hal tersebut dikarenakan saat konsumen meningkatkan konsumsi suatu produk, berarti ia harus melepaskan produk lainnya untuk mempertahankan kepuasan.

Dalam ilmu ekonomi, hal tersebut disebut dengan diminishing marginal rate of substitution.

b. Cembung ke arah titik asal (origin)

Ciri-ciri selanjutnya dari kurva indiferen adalah bentuk grafiknya cembung ke aras asal atau membungkuk ke dalam.

Posma Sariguna Johnson Kennedy dalam Modul Ekonomi Mikro: teori Perilaku Konsumen Dengan Pendekatan Ordinal (2016) menyebutkan kecembungan menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus dikorbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi.

c. Tidak saling berpotongan

Garis grafik kurva indiferen juga tidak mungkin saling berpotongan.

Hal tersebut karena setiap kurva indiferen bersifat konsisten dalam menunjukkan tingkat kepuasan yang berbeda atau tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama dari kurva yang berbeda.

d. Grafik tidak menyentuh sumbu

Pada kurva indiferen, grafik tidak menyentuh sumbu horizontal maupun sumbu vertikal.

Hal ini dikarenakan konsumen membeli produk yang berbeda (lebih dari satu barang).

Kurva yang menyentuh sumbu hanya terjadi pada grafik non-indiferen di mana konsumennya hanya membeli satu produk.

Berikut contoh kurva indiferen

Dalam kurva indiferen terdapat hal yang menyatakan konsumen dapat memilih kombinasi konsumsi tanpa harus mengatakan bagaimana memilihnya.

Contoh: A diberikan kombinasi barang tertentu, misal 10 baju, 8 alat tulis.

Lalu A diberi beberapa alternatif pilihan dengan jumlah yang berbeda, misal 8 baju dan 10 alat tulis.

Maka jika A menilai alternatif yang diberikan yaitu tambahan 2 alat tulis lebih rendah dari pengurangan 2 baju, A akan memilih kombinasi barang yang pertama.

A menilai kedua kombinasi tersebut dengan indiferen.

Setelah ada beberapa kombinasi tersebut, A mendapat kombinasi barang yang dianggap indiferen.

Maka A menganggap kombinasi barang tersebut memberikan utulitas yang sama. ( Tribunlampung.co.id / Reni Ravita )

BACA BERITA Apa Itu lainnya

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved