Berita Terkini Nasional
Sosok Oknum Polisi Roni di Medan yang Rudapaksa dan Bunuh Dua Wanita Disebut Kurang Bersosialisasi
Berikut Oknum Polisi Roni, sosok Aipda Roni Syahputra diungkap tetangga dan rekan kerja setelah adanya kasus rudapaksa dan bunuh dua wanita di Medan.
Penulis: Virginia Swastika | Editor: Hanif Mustafa
Namun batal lantaran RP saat itu tengah menstruasi.
Alhasil, Aipda Roni kemudian melampiaskannya ke AC.
Setelah dirudapaksa, kedua korban kemudian dibawa pulang ke rumah sebelum akhirnya keduanya dihabisi nyawa dengan wajahnya yang dibekap.
Setelah dipastikan tewas, Aipda Roni kemudianmembuang kedua jasad korban di tempat berbeda. Jasad RP dibuang di Jalan Pasiran, Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan Kabupaten Sergai.
Sedangkan jasad AC dibuang di Jalan Budi Kemasyarakatan, Kelurahan Pulo Brayan Kota, Kecamatan Medan.
Istri sempat diancam dibunuh
Aksi bengis oknum polisi di Medan yang merudapaksa dan bunuh dua wanita tersebut ternyata diketahui oleh sang istri.
Pipit, istri Aipda Roni Syahputra mengatakan di persidangan, bahwa dirinya sempat diancam akan dibunuh jika buka suara.
"Saya diancam pakai keris pak, didekatkan ke perut saya, lalu saya dibentak disuruh masuk ke kamar. Karena takut saya langsung masuk kamar, terus dia kunci dari luar," kata Pipit di hadapan hakim ketua Hendra Sutradodo, Senin (12/7/2021).
Pipit bilang, saat dikurung di kamar, dia tak tahu lagi apa yang dilakukan suaminya itu.
Hanya saja, kata Pipit, saat suaminya membawa kedua korban ke rumah, dia melihat kedua korban dalam keadaan lemas.
"Satu malam saya dikurung. Waktu dia pulang piket, saya panggil, saya gedor-gedor pintu kamar, tapi enggak dibuka. Lalu dikeluarkan saya hari Minggu pagi. Katanya ayo jalan-jalan," terang Pipit.
Setelah masuk ke dalam mobil, Pipit kaget.
Ternyata di dalam mobil, persisnya di bangku belakang, kedua korban sudah tak bergerak.
Pipit saat itu tidak bisa memastikan, apakah kedua korban sudah meninggal dunia atau belum.