Berita Terkini Nasional

Atlet Tinju Asal Langkat Meninggal Dunia, Luka di Kepala saat Tanding Persiapan PON

Atlet tinju Rina Diastari meninggal dunia setelah mengalami luka serius saat bertanding di laga final Selekda Tinju Sumut di Medan.

TRIBUN MEDAN/HO
Foto semasa hidup Atlet tinju asal Kabupaten Langkat Rina Diastari 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Atlet tinju wanita asal Langkat, Sumatera Utara, Rina Diastari meninggal dunia. Dunia tinju Sumut pun berduka.

Atlet tinju Rina Diastari meninggal dunia setelah mengalami luka serius saat bertanding di laga final Selekda Tinju Sumut di Medan.

Laga di partai pamungkas ini dihentikan pada ronde kedua.

Wasit menilai, Rina tidak layak lagi melanjutkan pertandingan.

Karena diduga mengalami pendarahan di bagian kepala, Rina menjalani operasi di bagian kepala pada Sabtu (21/8/2021).

Baca juga: Bocah 10 Tahun Tewas Digigit Ular Saat Tidur, Sempat Dibawa ke Orang Pintar

Petinju 21 tahun ini menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (25/8/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.

Rina Diastari adalah atlet tinju di bawah naungan Pertina Sumut.

Rina Diastari menghembuskan nafas terakhirnya setelah mendapat perawatan di RSUP H Adam Malik, Medan.

Atlet asal Kabupaten Langkat ini meninggal dunia di RSUP H Adam Malik, Medan.

Ketua Pengprov Pertina Sumut Romein Manalu mengaku Rina meninggal setelah sebelumnya sempat dirawat dan menjalani operasi di RSUP H Adam Malik.

Baca juga: Tangis Duka Lepas Kepergian Ayah Cut Meyriska Eks Pelatih Klub Sepakbola PSAP Sigli

Diceritakan Romein, Rina dibawa ke rumah sakit milik Kemenkes ini sejak Senin pasca kalah RSC di laga final Selekda Tinju Sumut di Medan yang dilaksanakan Pengprov Pertina Sumut.

"Pertandingan ini untuk persiapan PON 2024 di mana Sumut dan Aceh menjadi tuan rumah. Jadi Rina mengikuti persiapan penjaringan atlet PON di mana kita jadi tuan rumah," katanya.

Di laga final, Rina yang bertanding di Kelas 54 Kg, berhadapan dengan Tiara (Medan).

Laga di partai pamungkas ini dihentikan pada ronde kedua.

Karena wasit menilai, Rina tidak layak lagi melanjutkan pertandingan.

Selanjutnya karena diduga mengalami pendarahan di bagian kepala, Rina yang sebelumnya mantan karateka ini, pada Sabtu (21/8/2021) menjalani operasi di bagian kepala.

"Kita sangat berduka atas kejadian ini. Tapi kita tidak bisa menolak ketentuan Yang Maha Kuasa. Rina meninggal setelah empat hari menjalani operasi di bagian kepala," katanya, Kamis (26/8/2021).

Mengenai apakah perangkat pertandingan sudah memenuhi standar, Romein menjelaskan perangkat pertandingan sesungguhnya sudah menjalankan ketentuan sesuai aturan.

Karenanya, ketika Rina mendapat tiga pukulan beruntun, wasit langsung menghentikan laga.

Sementara itu Wakil Ketua KONI Langkat Idris membenarkan, petinju putri kebanggaan Langkat Rina Diastari meninggal dunia di RS Adam Malik.

"Ini kami baru nyampai di rumah duka bang, di Desa Pembangunan Tanjung Langkat Kecamatan Salapian mengantarkan jenazah almarhumah," aku Idris.

Kepergian Rina meninggalkan duka mendalam khusus bagi Pertina dan KONI Langkat.

Sebab pada Kejurda Tinju Elite yang juga Selekda atlet untuk Pelatda PON 2024 yang digelar 13 hingga 16 Agustus lalu, Pertina Langkat tampil di peringkat kedua dengan torehan empat medali emas, tiga perak dan dua perunggu.

"Satu dari tiga medali perak tersebut adalah persembahan almarhumah Rina Diastari. Selamat Jalan Rina," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di medan.tribunnews.com

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved