Bandar Lampung
Warga Bandar Lampung Divaksin Moderna, Diskes: Lebih Kebal dari Sinovac
Sebelumnya, vaksin Moderna diberikan kepada tenaga kesehatan di Bandar Lampung. Pemkot pertama kali menerima vaksin Moderna sebanyak 534 vial.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Kota Bandar Lampung bersiap memberikan vaksin Moderna secara luas kepada masyarakat umum.
Pemkot telah menerima tambahan 800 vial vaksin Moderna.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli, Minggu (29/8/2021).
Sebelumnya, vaksin Moderna diberikan kepada tenaga kesehatan di Bandar Lampung.
Baca juga: Jelang Jadwal Liga 2 2021, Manajemen Badak Lampung FC Ungkap Tiga pemainnya Belum Vaksin
Pemkot pertama kali menerima vaksin Moderna sebanyak 534 vial.
Satu vial terdapat 14 dosis vaksin.
Untuk diketahui, vaksin Moderna diproduksi oleh Moderna TX, perushaan asal Amerika Serikat.
Vaksin Moderna digunakan dengan indikasi pencegahan Covid-19 untuk orang berusia 18 tahun ke atas.
Vaksin Moderna telah mengantongi izin penggunaan darurat dari BPOM yang terbit pada 2 Juli 2021.
Baca juga: Pria Bertato Harus Dipegangi Banyak Orang, Ketakutan saat Vaksin
Edwin meneruskan, 800 vial ditambah 534 vial vaksin Moderna yang sudah didapat pemkot, dinilai cukup untuk mengcover beberapa masyarakat umum.
Vaksin itu diberikan kepada warga yang belum divaksin sama sekali.
"Jadi ini untuk masyarakat yang belum divaksin. Jadi memang untuk mereka yang akan disuntik dosis pertama," kata dia.
Nantinya, saat menggunakan vaksin Moderna, masyarakat hanya akan mendapatkan jatah dua kali penyuntikan saja.
"Tidak ada booster (penyuntikan dosis ketiga) seperti tenaga kesehatan. Jadi hanya dua kali, selanjutnya disuntik setelah 28 hari kemudian," kata dia.
Edwin juga menegaskan, tidak akan dilakukanya mixed dosis atau dosis campur pada penyuntikan vaksin di Bandar Lampung.
Jika vaksin pertama memakai Sinovac, maka yang kedua juga Sinovac.
Begitu juga dengan penyuntikan vaksin Moderna bagi warga umum. Jika dosis pertama memakai Moderna, yang kedua juga Moderna.
Untuk mendapatkan vaksin Moderna ini, masyarakat cukup mendatangi puskesmas setempat untuk bertanya.
Edwin juga menjelaskan, jika vaksin Moderna memiliki kandungan peningkat kekebalan dari Covid-19 yang lebih tinggi dibanding vaksin sebelumnya.
Efek samping vaksinasi merek Moderna juga lebih tinggi dibanding vaksin Sinovac. Ini karena berbedanya kandungan dari kedua vaksin tersebut.
"Moderna bisa nyeri, pegal hingga demam. Memang lebih tinggi efeknya, tapi hanya bersifat sementara," kata dia.
Ia menambahkan bahwa per pekan kemarin, terdapat 1.906 dosis vaksin Moderna yang sudah diberikan kepada kelompok nakes.
"Jumlah ini terus berjalan seiring telah bergantinya hari," katanya, Minggu.
Sinovac vs Moderna
Menurut Edwin, terdapat sejumlah perbedaan antara vaksin Moderna dan Sinovac.
Di antaranya, jumlah satuan dalam unit vialnya. Vaksin Moderna memiliki 14 dosis dalam satu vial. Jadi bisa disuntikkan ke 14 orang.
"Dimana untuk Sinovac hanya 10 dosis per satu vialnya," kata dia.
Melihat dari proses metode pengembangannya, dua vaksin yang sudah terdistribusi di Lampung ini pun juga berbeda.
Untuk Sinovac, kata Edwin, vaksin Covid-19 dikembangkan dengan seluruh bagian virus.
Sementara Moderna dan Pfizer dikembangkan dengan bagian genetik tertentu dari virus.
Vaksin Sinovac dibuat dengan metode inactivated virus.
Maksudnya, virus yang berada dalam vaksin sudah dimatikan (tidak mengandung virus hidup atau yang dilemahkan).
Metode ini adalah metode umum dalam pembuatan vaksin.
Sedangkan vaksin Moderna dibuat dengan metode mRNA.
Bedanya, mRNA tidak menggunakan virus atau kuman yang dilemahkan atau dimatikan, melainkan komponen materi genetik yang direkayasa agar menyerupai kuman atau virus tertentu.
Nantinya, vaksin ini dapat memicu reaksi kekebalan tubuh layaknya virus dan kuman yang dilemahkan pada vaksin biasa.
Karena tidak berasal dari virus yang dimatikan maupun dilemahkan, kata Edwin, vaksin Moderna memiliki efek samping yang lebih kuat dibanding Sinovac.
Namun, hal itu seimbang dengan kekebalan tubuh yang terbentuk, dimana dipercayai lebih tinggi persentasenya dibanding merek Sinovac.
"Secara umum gejala efek samping sama, yaitu bersifat sementara. Tapi memang untuk Moderna, dia lebih kuat," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan tidak ada perbedaan golongan masyarakat yang akan diberikan vaksin jenis Moderna.
Namun, tetap disesuaikan dengan kondisi tubuh setelah mendapat rekomendasi vaksinator dalam proses pengecekan.
Dilansir dari Satgas Covid-19, rekomendasi target dari BPOM untuk vaksin Sinovac adalah masyarakat dengan usia di atas 12 tahun.
Sementara Moderna adalah 18 tahun batas minimalnya.
Meski mengaku baru bersiap memberikan vaksin Moderna bagi masyarakat umum secara luas, beberapa warga Bandar Lampung mengaku telah mendapatkan vaksin Moderna ini.
Salah satunya adalah Toni Suryawan. Pria berusia 43 tahun ini mengaku mendapatkan vaksin dosis pertama Moderna pada 24 Agustus 2021 di Puskesmas Rawat Inap Way Halim.
Setelah vaksin, Toni tidak merasakan apa pun ditubuhnya. Toni merasa sehat dan bisa beraktivitas seperti biasa.
"Malahan saya besoknya langsung main tenis, karena saya merasa sehat. Tidak merasakan demam, pegal, atau apa pun itu," ujar warga BTN 2 Way Halim itu.
Warga lainnya, Haris Batani, juga telah mendapatkan vaksin dosis pertama Moderna pada 24 Agustus 2021 di Puskesmas Rawat Inap Way Halim.
Setelah vaksin, Ketua RT 01 Lingkungan 2 Way Halim Permai itu merasakan pegal di lengan yang disuntik vaksin selama tiga hari.
Selain itu, hari kedua hingga keempat setelah vaksin, dia merasakan mulutnya kering.
Capaian Vaksinasi
Seluruh pemerintah daerah di Lampung memang harus menggencarkan vaksinasi. Sebab, capaian vaksinasi di Lampung masih cukup rendah.
Berdasarkan data yang dilansir Tribun dari https://vaksin.kemkes.go.id/#/provinces, pada Minggu sekitar pukul 19.42 WIB, capaian vaksinasi di Lampung untuk vaksinasi dosis pertama sebanyak 823.296 atau baru 12,39%, untuk dosis dua 517.293 atau 7,78% dari sasaran vaksinasi sebanyak 6.645.226.
Adapun capaian vaksinasi bagi tenaga kesehatan yakni, dosis pertama tercapai 105,92% dan dosis dua 98,91%.
Untuk petugas publik, capaian vaksinasi dosis pertama 117,88% dan dosis dua 75,54%.
Sementara untuk kelompok lanjut usia, capaian vaksinasi dosis pertama baru 7,91% dan dosis dua baru 5,80%.
Untuk kelompok masyarakat rentan dan umum, capaian vaksinasi dosis pertama 5,19% dan dosis dua 2,77.
Untuk vaksinasi kelompok usia 12-17, capaian pemberian dosis pertama baru 0,81% dan dosis dua cuma 0,48%.
Untuk kasus Covid-19 di Lampung pada Minggu, terdapat tambahan 163 kasus terkonfirmasi baru. Sehingga total kasus Covid di Lampung menjadi 46.314 kasus.
Jumlah pasien yang meninggal dunia akibat Covid juga bertambah 24 orang sehingga totalnya 3.519 orang.
Baca juga: Vaksin Presisi Polres Tubaba Lampung Habiskan 291 Dosis
Jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 menjadi 39.139 orang.
( Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer / Bayu Saputra )