Apa Itu
Apa Itu Thermosfer, Lapisan Atmosfer Bersuhu Panas
Thermosfer adalah lapisan atmosfer yang berasal dari nama Thermo berarti panas, persis menggambarkan temperatur lapisan ini.
Penulis: Reni Ravita | Editor: Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Thermosfer adalah lapisan atmosfer yang berasal dari nama Thermo berarti panas, persis menggambarkan temperatur lapisan ini.
Suhu di Thermosfer bisa mencapai 1.500 derajat celsius.
Namun jika kita sampai ke sini, kita akan merasa dingin.
Sebab, tak ada molekul gas untuk menghantarkan panas ke tubuh kita.
Itu juga artinya gelombang suara tidak bisa didengar.
Thermosfer menjadi lapisan atmosfer yang cukup tebal dengan ketebalan mencapai 513 kilometer.
Baca juga: Apa Itu Mesosfer, Bagian dari Lapisan Atmosfer yang Melindungi Bumi
Di Thermosfer, Stasiun Luar Angkasa Internasional berkeliling memutari bumi.
Di sini juga tempat satelit milik berbagai negara dan perusahaan terparkir.
Untuk pembahasan apa itu Thermosfer berkaitan dengan atmosfer yang berbagai fungsi yang menjaga kehidupan di bumi.
Di atmosfer, hujan terbentuk sehingga kita punya air.
Di atmosfer juga, panas dari matahari diperangkap sehingga kita tidak membeku.
Dikutip dari situs National Aeronautics and Space Administration atau NASA, atmosfer terdiri dari enam lapisan.
Pembagian ini didasarkan pada perbedaan temperatur di atmosfer.
Berikut lapisan Atmosfer lainnya.
Baca juga: Apa Itu Kata Baku, Fungsi serta Ciri-cirinya
a. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan atmosfer yang diberi nama meso atau tengah karena posisinya di tengah.
Tebalnya sekitar 35 kilometer atau terletak di ketinggian 50 kilometer sampai 85 kilometer.
Udara di lapisan ini sangat tipis sehingga kita tidak bisa bernapas jika sampai di lapisan ini.
Namun ada lebih banyak gas selain oksigen di lapisan ini.
Lalu, apa fungsi mesosfer?
Pernah melihat meteor atau bintang jatuh kan?
Nah, benda-benda langit yang menuju bumi, dibakar oleh gas yang ada di mesosfer.
Sama seperti troposfer, makin tinggi di mesosfer, suhu makin dingin.
b. Troposfer
Troposfer adalah lapisan yang paling dekat dengan permukaan bumi.
Letaknya 8 sampai 14 kilometer dari permukaan bumi.
Tropos berasal dari bahasa Yunani kuno yang artinya berubah.
Dinamakan Tropos karena aktivitas di lapisan ini yang terus berubah.
Cuaca yang berubah-ubah, angin, udara yang kita hirup, dan awan, ada di troposfer.
Bahkan, tiga perempat massa atmosfer ada di troposfer. Makin ke atas, udara makin dingin.
c. Stratosfer
Setelah troposfer, ada stratosfer.
Batas lapisan ini sampai di ketinggian 50 kilometer dengan tebal mencapai 35 kilometer.
Stratosfer berasal dari kata Strat yang artinya lapisan. Jadi, di lapisan stratosfer masih ada lapisan lagi.
Kebalikan troposfer, udara di lapisan bawah stratosfer dingin dan semakin panas ketika di atas.
Tidak adanya awan di stratosfer membuat lapisan ini kering dan tak bergejolak.
Itu sebabnya pesawat jet memilih terbang di lapisan ini.
Selain itu, di lapisan ini ada ozon.
Ozon adalah senyawa yang menangkal radiasi ultraviolet (UV) dari matahari yang merusak.
Tanpa perlindungan ozon, kita tak akan sanggup hidup di bumi.
d. Ionosfer
Berbeda dengan lapisan lainnya, ionosfer merupakan lapisan yang unik karena posisinya bertumpuk di mesosfer, thermosfer, dan eksosfer.
Lapisan ini bergerak dan bergejolak, tergantung dari energi yang diserapnya dari matahari.
Namanya berasal dari ion, senyawa yang mengandung listrik.
Ion dihasilkan oleh gas-gas yang ada di lapisan ini yang terpapar radiasi matahari.
Sebagian dari ionosfer juga bertumpuk dengan magnetosfer atau medan magnet bumi.
Pertemuan medan magnet dengan partikel-partikel ionosfer yang menyimpan energi dari matahari, menghasilkan aurora.
Aurora adalah cahaya menyala-nyala dan menari-nari di langit malam yang hanya bisa dilihat di sekitar kutub.
e. Eksosfer
Paling jauh dan paling tebal adalah eksosfer.
Lapisan ini disebut ekso karena letaknya yang paling luar.
Tak ada yang menetapkan batas pasti lapisan terluar atmosfer dengan luar angkasa.
Namun NASA menggunakan batas 10.000 kilometer Eksosfer hanya menyimpan gas seperti hidrogen dan helium.
Namun gas-gas itu berceceran dengan jarak yang lebar.
Tak ada udara yang bisa dihirup dan rasanya sangat dingin di eksosfer.
Lapisan eksosfer punya tekanan yang paling rendah sebab paling jauh dari permukaan bumi. ( Tribunlampung.co.id / Reni Ravita )