Bandar Lampung
Hari Ini PTM SD di Bandar Lampung Berjalan Kondusif
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk jenjang sekolah dasar (SD) di Bandar Lampung sudah dimulai hari ini
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk jenjang sekolah dasar (SD) di Bandar Lampung sudah dimulai hari ini, Senin (13/9/2021).
Yang mana, PTM secara normal di Kota Tapis Berseri ialah pada 17 Maret 2021 kemarin. Setelahnya proses pendidikan dilakukan dengan sistem belajar dari rumah (BDR) atau yang juga akrab ditelinga dengan sebutan dalam jaringan (daring).
PTM sendiri merupakan kebijakan turunan atas masuknya suatu wilayah dalam minimal penerapan PPKM Level 3 yang disandingkan dengan kondisi sebaran covid-19 dengan status zona orange ke bawah.
Wartawan Tribunlampung.co.id memantau sejumlah sekolah untuk melihat bagaimana penerapan PTM di jenjang pendidikan sekolah dasar. Setiap sekolah yang menerapkannya pun tergambarkan memiliki model teknis yang sama.
Baca juga: 391 Sekolah di Tanggamus Mulai Belajar Tatap Muka Secara Terbatas
Terdapat paling tidak SD dalam satu kecamatan yang diberikan hak mengadakan pembelajaran di sekolah, yang sebagaimana diketahui terdapat 20 kecamatan di wilayah Ibu Kota Provinsi Lampung itu. Berdasarkan pantauan, berikut gambaran keadaan PTM di SDN 2 Rajabasa dan SDN 1 Perumnas Way Halim, Bandar Lampung.
Tidak Izinkan Orang Tua Masuk Area Pendidikan
Setiap orang tua dan atau wali murid dilibatkan untuk memastikan siswa agar sampai ke lingkungan SD. Hal itu supaya perantaraan siswa dari dan menuju sekolah terminimalkan. Namun, tidak ada satupun orang tua yang boleh masuk ke dalamnya.
"Orang tua hanya bisa mengantar sampai depan (gerbang), atau minimal sampai di drop zone yang telah disediakan," kata Kepala SDN 2 Rajabasa Harmiyati.
Hal yang sama dilakukan begitupun saat menjemput setelahnya.
"Saat menjemput guru akan memfasilitasi agar murid sampai dihadapan orang tuanya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," jelas dia.
Banyak Proses Wajib Dilalui Sebelum Buka Buku
Sara protokol kesehatan sudah disediakan dan disusun secara paralel, terangkai dari pintu gerbang hingga dalam kelas.
Saat hendak masuk ke lingkungan sekolah, langsung terlihat pemisah lajur antara jalur khusus masuk dan keluar. Dimana di masing-masingnya terdapat pijakan telapak kaki yang berjarak lebih kurang 1 meter. Pijakan itu digunakan sebagai patokan siswa untuk melangkah hingga masuk ke kelas.
Tidak langsung menuju ke kelas. Pijakan yang dimaksud di atas membawa siswa terlebih dahulu menuju beberapa syarat wajib, seperti pengecekan suhu tubuh, cuci tangan dan sebagainya.
Guru-guru pun nampak tekun dan teliti memastikan pelaksanaan itu berlangsung baik.
"Orang tua boleh menunggu dalam pemeriksaan ini, karena bila saat siswa dalam keadaan kurang sehat, maka bisa langsung menuju ke rumahnya," kata Harmiyati.
Saat sudah masuk dalam kelas, setiap siswa hanya boleh duduk di meja miliknya masing-masing yang telah dilekatkan pembatas antar masing-masing meja.
PTM Dilakukan Terbatas
Pelaksanaan PTM hanya dilakukan selama 2 jam sehari.
Saat di dalam kelas, nampak keterisian siswa hanya 50 persen saja. Sementara 50 persen lainnya tetap melaksanakan BDR.
Siswa yang datang ke sekolah diwajibkan memenuhi kebutuhan belajarnya masing-masing agar tidak meminjam milik sesamanya. Tentu, hal ini dalam harap guna mencegah tersebarnya virus Corona.
"Alat tulis diminta bawa sendiri, begitu juga masker dan handsanitizer. Termasuk juga bekal, karena tidak ada yang jualan saat di sekolah," kata Kepala SDN 1 Perumnas Way Halim Irawan Syah.
Awal penerapan PTM itu pun disisipi dengan pemahaman protokol kesehatan terkait belajar di sekolah dengan penerapan protokol kesehatan.
( Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer )