Berita Terkini Nasional
Barang Bawaan Ali Kalora Saat Mati Tertembak, Ada Senjata Api hingga Bom
Pentolan teroris Ali Kalora mati tertembak Satgas Madago Raya. Dalam konferensi pers, polisi menunjukkan 46 barang bawaan Ali Kalora dan rekannya.
Penulis: Virginia Swastika | Editor: taryono
Selain itu, Rudy berharap bahwa wilayah kepimpinannya tersebut bisa segera terbebas dari aksi teror.
"Semoga Sulawesi Tengah terbebas dari aksi terorisme yang meresahkan masyarakat," terang Rudy.
Sebelumnya diberitakan Ali Kalora mati tertembak dalam baku tembak bersama Satgas Madago Raya.
Ia diketahui tewas bersama rekannya, Jaka Ramadhan pada Sabtu (18/9/2021) lalu.
Aksi baku tembak tersebut diterangkan Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf terjadi sekitar pukul 17.20 WITA.
Kini, polisi masih melakukan penyelidikan lanjutan terkait dengan dua jenazah anggota teroris tersebut.
Rencananya, mereka akan melakukan autopsi pada kedua jasad tersebut di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah.
Jejak teror kelompok teroris pimpinan Ali Kalora
Aksi teror MIT Poso di awal-awal pandemi dimulai saat Ali Kalora Cs diduga sebagai pelaku pembunuhan seorang petani bernama Daeng Tapo, Rabu (8/4/2020).
Korban tewas dibunuh saat berada di perkebunan Maitangi, Dusun Sipatuo, Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso.
Sebelum ditemukan tewas, Daeng Tapo dilaporkan hilang sejak Sabtu (4/4/2020).
Dua pekan kemudian, kelompok MIT kembali diduga menjadi otak kasus penembakan terhadap dua anggota polisi di Kabupaten Poso.
Dua personel polisi diserang saat sedang berjaga di Bank Syariah Mandiri Jl Pulau Irian Jaya, Poso Kota, Rabu (15/4/2020) pagi.
Akibat insiden itu, seorang polisi mengalami luka tembak dan harus dilarikan ke RSUD Poso.
Selang empat hari dari aksi penyerangan tersebut, warga Poso kembali dibuat geger.