Berita Terkini Nasional

Warga Heran Gibran Bisa Selamat setelah Minum Air Belerang di Gunung Guntur

Keheranan warga bukan tanpa alasan. Pasalnya air sungai Gunung Guntur mengandung belerang dan tak bisa diminum.

(kolase Instagram dan Tribun Jabar)
Gibran 6 hari tersesat di Gunung Guntur Garut, Jawa Barat 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Warga heran dengan keteguhan dan pengalaman Muhammad Gibran Arrasyid (14) yang ditemukan selamat setelah 6 hari tersesat di Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat dengan hanya minum air di sungai dan daun.

Keheranan warga bukan tanpa alasan. Pasalnya air sungai Gunung Guntur mengandung belerang dan tak bisa diminum.

"Air Cikoneng itu tidak bisa diminum karena mengandung belerang, tapi Gibran meminumnya dan tidak apa-apa," kata Ketua Kadin Garut, Yudi Nugraha Lasminingrat.

Gibran juga mengungkap pengalaman mistisnya saat tersesat di Gunung Guntur hingga bertemu dengan 5 orang berpakaian serba putih yang menawarinya makan nasi dan ikan.

Berikut pengalam mistis Gibran selama tersesat di Gunung Guntur Garut.

Baca juga: Pengalaman Gibran 6 Hari Tersesat di Gunung, Tak Rasakan Malam hingga Makan Daun

Setelah tersesat selama 6 hari di Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat Muhammad Gibran Arrasyid (14) akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat.

Gibran itu ditemukan pada Jumat (24/9/2021) sekira pukul 16.30 WIB.

Sebelumnya, Gibran dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Guntur pada 18 September 2021.

Untuk mencari keberadaan Gibran, ratusan warga dikerahkan.

Tak cuma warga, polisi dari Kompi 4 Batalyon Pelopor A Sat Brimob Polda Jabar dan Dalmas Polres Garut juga ikut dalam pencarian Gibran di Gunung Guntur.

Baca juga: Tiga Hari Tersesat di Hutan, Seorang Nenek Ditemukan Selamat

Enam hari menghilang, Guntur akhirnya ditemukan selamat.

Berhasil dievakuasi, Gibran pun menceritakan pengalamannya saat hilang selama enam hari di Gunung Guntur.

Dilansir Tribun Lampung dari Tribun Jabar, Gibran menceritakan apa yang dia lihat dan rasakan selama enam hari hilang di Gunung berada di Kabupaten Garut tersebut.

Sebelum hilang, Gibran mengaku berada di tenda.

Namun, saat terbangun, Gibran terkejut karena sudah berada di sungai.

"Tiba-tiba bangun ada di sungai, sungainya warna kuning, airnya jernih," ujar Muhammad Gibran Arrasyid kepada Tribunjabar.id di Puskesmas Tarogong, Jumat (24/9/2021).

Gibran juga menceritakan bahwa selama enam hari hilang dirinya tidak merasakan adanya malam hari.

Gibran hanya merasakan kondisi terang seperti siang hari.

"Enggak ada malam, siang hari terang," ungkap Gibran.

Lebih lanjut, Gibran juga mengungkap caranya bertahan hidup di Gunung Guntur.

Gibran mengaku hanya minum air putih di sungai dan daun-daun.

Meski begitu, Gibran sempat ditawari makanan oleh sosok mistis.

Sosok mistis tersebut menurut Gibran berjumlah lima orang dengan pakaian yang serba putih.

Gibran bercerita, bahwa dirinya sempat bertemu sosok mistis yang menyuguhkan makanan.

Ditawari makanan, Gibran pun menolaknya.

Gibran memilih untuk minum air sungai dan makan daun saja.

"Ditawarin nasi sama ada ikan, orangnya putih, perempuan tiga, laki-laki dua," akui Gibran.

Mengalami serangkaian kejadian aneh, Gibran tiba-tiba tersadar dan mendadak jatuh dari tebing.

Di momen itulah, Gibran mendengar suara teriakan warga.

Gibran mendengar teriakan warga yang tidak jauh dari tempatnya yakni di kawasan Curug Koneng (sungai kuning).

"Pas jatuh saya mendengar ada bapak-bapak teriak nama," ungkap Gibran.

Gibran ditemukan di kawasan Curug Koneng atau sekira 750 meter dari pos 3 pendakian Gunung Guntur.

Cerita yang disampaikan Gibran usai enam hari hilang di Gunung Guntur membuat warga terkejut.

Pun dengan Ketua Kadin Garut, Yudi Nugraha Lasminingrat.

Yudi turut hadir menjenguk Gibran usai ditemukan di Sungai Cikoneng atau Curug Koneng.

Mendengar cerita Gibran hanya minum air dari sungai, Yudi syok.

Sebab menurut Yudi, air Sungai Cikoneng tidak bisa diminum karena mengandung belerang.

Sungai tersebut, ucap Yudi, berwarna kuning dan sering menyebabkan banjir di kawasan Pasawahan.

"Air Cikoneng itu tidak bisa diminum karena mengandung belerang, tapi Gibran meminumnya dan tidak apa-apa," kata Yudi.

Yudi mengatakan Gibran saat ini pantas disebut dengan Si Anak Gunung Guntur karena mampu bertahan hidup seorang diri di kawasan tersebut.

"Sekarang julukan Gibran adalah Gibran si anak Guntur," imbuh Yudi.

Proses Evakuasi Gibran

Bripda M Septian Efintiar anggota Samapta Polres Garut menceritakan detik-detik Gibran ditemukan. Gibran ditemukan sedang duduk seorang diri.

Hari pertama pencarian dirinya sempat menuju lokasi ditemukannya Gibran namun tidak melihat sosok remaja berumur 14 tahun tersebut.

Di hari ke enam pencarian dirinya mendatangi kembali lokasi tersebut dan ditemukan Gibran sedang dalam posisi duduk.

"Sempat ke tempat yang sama tapi tidak ditemukan, hari ke enam ini ditemukan di tempat itu, posisinya lagi duduk," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id.

Septian mengatakan Gibran ditemukan dalam kondisi sehat dan terdapat luka kecil di kakinya.

"Gibran pas turun mau jalan sendiri, tapi kami gendong karena ada luka di kakinya," ucapnya.

Gibran kini tengah mendapat perawatan intensif di Puskesmas Tarogong, Garut.

Wabup Garut Jenguk Gibran

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengatakan Gibran merupakan remaja tanggung yang mampu bertahan hidup seorang diri di Gunung Guntur.

Ia mengapresiasi Tim SAR gabungan TNI Polri dan relawan yang selama lima hari ini berupaya menyisir sulitnya medan pencarian di Gunung Guntur.

"Semua telah berupaya dan selalu saya pantau perkembangannya. Saya terus menerima laporan dari BPBD, alhamdulillah ketemu dalam keadaan selamat," ujar Helmi Budiman ketika menjenguk Gibran di Puskesmas Tarogong Jumat malam.

Helmi menjelaskan Gibran saat ini harus beristirahat hingga pulih.

"Saya sarankan di sini dulu hingga pulih dehidrasinya," ucap Helmi Budiman.

Helmi kemudian berbincang bincang dengan Gibran dan terheran mendengarkan pengakuan Gibran selama bertahan hidup di Gunung Guntur.

Dalam perbincangannya Gibran mengaku tiba-tiba hilang saat sebelumnya tertidur di tenda.

"Tiba-tiba bangun ada di sungai. Sungainya warna kuning, airnya jernih," kata Gibran.(*)

Artikel ini telah tayang di bogor.tribunnews.com

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved