Berita Terkini Nasional
Bus Lawan Arah Diadang Truk di Lamongan Jawa Timur, Terungkap Penyebabnya
Satu unit bus lawan arah diadang truk di Lamongan, Jawa Timur. Kedua sopir kedua kendaraan pun sempat terlibat cekcok.
Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Ridwan Hardiansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Satu unit Bus lawan arah diadang truk beredar viral di media sosial. Peristiwa tersebut kemudian diketahui terjadi di Lamongan, Jawa Timur.
Kedua sopir kedua kendaraan pun sempat terlibat cekcok.
Tayangan video viral percekcokan tersebut, satu di antaranya diunggah akun Facebook Pusat Info Gresik, Jumat (1/10/2021).
Dalam video terlihat, Bus melawan arah.
Bus mengambil jalur berlawanan.
Baca juga: Polwan Ahli Forensik Ulung Mabes Polri Turun Tangan Autopsi Korban Pembunuhan di Subang
Baca juga: Polisi Duga Kerusuhan yang Tewaskan 6 Orang di Yahukimo Dipicu Kematian Mantan Bupati
Namun di depan Bus tersebut, satu unit truk mengadang.
Kemudian, sopir dan kernet Bus turun dari kendaraan mereka.
Keduanya bersitegang dengan sopir truk.
Saat dikonfirmasi, Kanit Turjawali Satlantas Polres Lamongan, Jawa Timur, Ipda Endro Widodo membenarkan adanya peristiwa tersebut.
Dia mengatakan, kejadian tersebut terjadi di ruas Jalan Rejosari, Kecamatan Deket, Lamongan, Jawa Timur pada Jumat (1/10/2021) sekira pukul 10.30 WIB.
Baca juga: Ayah Tak Percaya Anaknya Disebut Tewas Kecelakaan: Lukanya Seperti Ini, Kecelakaan Apa
Baca juga: 2 Orang Izin Menumpang ke Kamar Mandi, Ternyata Bunuh Bayi yang Baru Lahir
Endro menjelaskan, Bus Dali Mas yang melawan arus tersebut melaju dari arah Lamongan.
Bus hendak menuju Surabaya.
Namun karena ada kegiatan pengerjaan jalan di daerah Nginjen Lamongan, arus lalu lintas dari Barat menjadi padat.
Sopir Bus lalu mengambil jalan pintas dengan melawan arah di jalan sisi Selatan.
"Iya benar, kemarin ada Bus dari Barat ambil jalur sisi Selatan, melawan arus karena memang jalur dari Barat agak padat, dan kebetulan memang ada pengerjaan bongkaran median jalan."
"Sehingga, Bus melambung ke jalur Selatan itu," ujar dia kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (2/10/2021) siang.
Saat yang sama, truk bak oranye melaju dari Timur ke arah Barat.
Truk mengadang laju Bus Dali Mas yang sedang melawan arus tersebut.
Hingga akhirnya, adu mulut antara sopir truk dan Bus terjadi.
Hal itu diikuti oleh masing-masing rekannya.
"Di tengah-tengah situ ada truk dari Timur."
"Istilahnya njarag (usil) untuk tidak memberi jalan kepada Bus, mungkin sengaja atau gimana," terang Endro.
"Setelah itu sempat cekcok mulut, tapi cekcok-nya itu lebih ke pihak Bus ingin minta maaf karena merasa salah," imbuh dia.
Dikatakan Endro, pihaknya telah sering mengimbau sejumlah perusahan otoBus (PO), travel, hingga kendaraan angkutan barang agar tidak melakukan pelanggaran lalu lintas.
Bahkan, lanjut dia, pernah ada PO Bus yang membuat surat pernyataan mengenai hal tersebut.
"Sosialisasi sudah, surat pernyataan sudah, nanti kalau ada kejadian pelanggaran lalu lintas, tidak ada toleransi lagi dari petugas pasti kita tindak," ujar Endro.
Terkait kejadian yang viral tersebut, KBO Satlantas Polres Lamongan telah melakukan klarifikasi kepada pihak Bus.
Pihak perusahaan bahkan menyarankan agar pengemudi tersebut ditindak.
"Nah PO Bus tersebut kaitannya dengan pelanggaran itu dari pihak perusahaan sudah menekankan kepada pengemudi untuk tidak melakukan pelanggaran yang berpotensi laka lantas," ucap dia.
Dengan demikian, menurut Endro, pelanggaran melawan arah seperti yang ditunjukkan Bus Dali Mas tersebut murni datang dari pribadi pengemudinya.
"Berarti itu dari oknum sopirnya, makanya kita upayakan kalau penindakan SIM-nya yang disita, karena yang melakukan pelanggaran itu memang dari masing-masing sopirnya," tandas dia.
Berisi muda mudi, ambulans lawan arah
Sebelumnya, mobil ambulans mengebut melawan arus lalu lintas dan menerobos penyekatan ganjil genap di Simpang Gadog menuju Puncak, Bogor dengan sirine meraung-raung, Sabtu (12/9/2021).
Melihat ambulans melaju dengan kencang dan melawan arah, petugas langsung menghampiri ambulans yang tersendat di jalur pemeriksaan ganjil genap dengan maksud akan membantu.
Ternyata mobil ambulans tersebut bukanlah mobil ambulans yang mengantar pasien darurat.
Mobil ambulans tersebut rupanya hanya kendaraan miniBus biasa yang sengaja disulap jadi ambulans agar lolos pemeriksaan.
Tak ada pasien dalam mobil ambulans tersebut. Juga tak ada peralatan kesehatan di dalamnya.
Yang ada hanya sepasang muda mudi yang ingin pergi ke Puncak.
Kronologi
Sebuah kendaraan miniBus terjaring pos pemeriksaan ganjil genap Simpang Gadog.
Dilansir dari TribunnewsBogor.com, kejadian itu bermula ketika satu unit mobil miniBus menggunakan aksesoris ambulans melintas melawan arah sambil membunyikan sirine di Simpang Gadog menuju Puncak.
Namun ketika diperiksa rupanya mobil tersebut tidak membawa pasien.
Petugas polisi pun meminta sopir untuk turun dari mobil.
Saat turun seorang pemuda dengan celana pendek turun dari mobil dengan di sampingnya seorang wanita menggunakan sweater hitam.
Ketika diperiksa awalnya sopir mengaku akan menjemput pasien, namun belakangan sang sopir mengakui diminta untuk menjemput atasannya di Puncak.
Saat diperiksa di dalam kendaraan yang dilengkapi rotator dan strobo tersebut sangat minim alat perlengkapan medis.
Tidak hanya itu di atas kasur pasien pun terlihat ada speaker.
Setelah itu kemudian petugas membawa sopir dan kendaraan ke pos polisi Simpang Gadog.
Di sana polisi menyita rotator, srobo dan mencabut stiker bertuliskan ambulance dan nomor kontak.
Kasatlantas Polres Bogor AKP Dicky Pranata mengatakan peristiwa itu terjadi ketika petugas sedang berjaga.
Saat diperiksa kendaraan tersebut tidak sesuai dengan peruntukannya.
"Tadi dari anggota yang menangani ditemukan ambulans tidak sesuai dengan peruntukannya itu artinya mobil biasa yang didandani mobil ambulans artinya tidak sesuai peruntukan," katanya.
Saat diperiksa pengemudi tidak bisa menunjukan dokumen atau bukti bahwa kendaraan tersebut sebagai persyaratan ambulans.
Tak hanya itu, saat melaju, pengemudi itu juga membahayakan diri sendiri atau pengguna jalan lain dengan melanggar rambu-rambu lalu lintas.
"Kedua di jalanan banyak pelanggarannya rambu-rambu langsung menerobos petugas jadi diamankan, harusnya juga ada yang menaungi, yayasan terutama, misal yayasan bekerja sama dengan rumah sakit mana atau diserahkan ke desa, desa kan ambulans siapa ada," katanya.
Dicky menjelaskan seharusnya setiap kendaraan ambulans dilengkapi dengan alat medis yang memadai dan perlengkapan sopir yang memadai.
"Harusnya ada alat-alat kesehatan di dalamnya, kedua juga ada nakes, ada tenaga medisnya lah, tadi hanya kotak P3K sama oksigen saja, sopir celana pendek jadi ditilang sama copot atribut," tegasnya.
Di lokasi sopir Gilang mengaku tidak tahu pasti silsilah kendaraan yang dikendarainya.
Baca juga: Viral Ibu Kecelakaan Tertabrak Truk demi Lindungi Anaknya
"Saya kurang paham ya, cuma bawa aja. Karena mobil ini ada bosnya, mobil ambulans swasta, mau ke Puncak jemput orang," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Video Truk Adang Bus Lawan Arah di Lamongan, Ini Kata Polisi"
( Tribunlampung.co.id / Wahyu Iskandar )