Bandar Lampung
4 Kafe di Bandar Lampung Langgar Jam Operasional, Pengelola Ditegur Satgas Covid-19
Adapun empat kafe tersebut yakni Nudi Eat Drink Leisure, Southbank Gastribar Lampung, D'Nitto Resto, dan The Hevn Lampung.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Satgas Covid-19 Bandar Lampung menertibkan sejumlah kafe yang melanggar batas jam operasional dalam Operasi Yustisi di tengah pelaksanaan PPKM Level 2, Rabu (20/10/2021) malam.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Bandar Lampung Ahmad Nurizki Erwandi mengatakan, dari hasil operasi tersebut petugas mendapati sejumlah pengunjung masih berada di empat kafe di luar batas ketentuan jam operasional.
Adapun empat kafe tersebut yakni Nudi Eat Drink Leisure, Southbank Gastribar Lampung, D'Nitto Resto, dan The Hevn Lampung.
"Mereka masih beroperasi lebih dari jam 10 malam, sehingga kita lakukan penertiban pengunjung dan teguran kepada pihak pengelola ataupun owner-nya," kata Nurizki, Kamis (21/10/2021).
Baca juga: Gelar Operasi Yustisi, Satpol PP Tulangbawang Barat Razia Tempat Hiburan
Dalam penertiban tersebut, pihaknya menegur dan meminta kepada para pengelola ataupun pemilik kafe untuk lebih mematuhi protokol kesehatan, khususnya terkait peraturan menyangkut jam operasional.
"Satgas hanya memberi masukan dan imbauan pada pihak pengusaha. Mereka seharusnya melaksanakan apa yang telah menjadi aturan," imbuh Nurizki.
Selain menertibkan pengunjung kafe, pihaknya juga ikut memberikan edukasi mengenai penanganan Covid-19.
Menurutnya, operasi seperti ini memang rutin dilaksanakan setiap malam.
"Seperti kemarin kami menyusuri wilayah Jalan Jenderal Sudirman, dilanjutkan ke Jalan Gatot Subroto," tandas Nurizki.
Meski kasus Covid-19 di Bandar Lampung cenderung menurun, ia meminta masyarakat tetap patuh dan taat prokes.
Di tengah Operasi Yustisi ini, lanjut Nurizki, tim Satgas didampingi Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung turut melakukan tes swab antigen secara random terhadap pengunjung di kafe-kafe tersebut.
"Tadi ada sekitar 16 orang yang kita ambil sampel rapid test secara random. Hasilnya semua negatif," kata Nurizki.