Apa Itu
Apa Itu Protagonis, Karakter Tokoh yang Kerap Mucul dalam Karya Sastra
Dalam setiap cerita pada karya sastra, terdapat peran atau tokoh protagonis. Namun apa itu protagonis?
Penulis: Virginia Swastika | Editor: Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dalam karya sastra, umumnya terdapat tokoh protagonis. Namun apa itu protagonis?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), protagonis adalah tokoh utama dalam cerita rekaan.
Dikutip dari Kompas.com, pengertian protagonis dimaknai sebagai tokoh yang tampil sesuai dengan harapan pembaca,
Biasanya, tokoh ini akan membawa watak yang baik serta positif, sehingga sering menyita empati dan perhatian pembacanya.
Sedangkan melansir dari Tribunnews, protagonis adalah tokoh utama atau sekelompok tokoh dalam sebuah cerita.
Penulis menggunakan protagonis untuk mengarahkan cerita ke depan.
Baca juga: Apa Itu El Nino, Mengakibatkan Naiknya Curah Hujan
Tujuan protagonis mencerminkan tujuan cerita secara keseluruhan, plot bergerak maju berdasarkan keputusan protagonis, dan alur karakter mereka adalah apa yang diikuti pembaca di sepanjang cerita.
Sementara dalam banyak narasi, protagonis identik dengan "orang baik."
Kata "protagonis" secara sederhana berasal dari kata Yunani Kuno yang berarti "orang yang memainkan peran pertama, aktor utama."
Protagonis dapat berupa karakter "baik" (yaitu penuh integritas moral) atau karakter "buruk" (yaitu kurang integritas moral).
Protagonis sering dianggap sebagai karakter "sudut pandang", karena pembaca mengikuti mereka dan eksploitasi mereka di sepanjang cerita.
Namun, penulis tidak selalu menceritakan kisah mereka melalui sudut pandang protagonis.
Mereka juga dapat menceritakan cerita melalui sudut pandang orang ketiga, atau melalui sudut pandang karakter pendukung.
Jenis Protagonis
Ada tiga jenis protagonis.
Jenis yang berbeda dapat merujuk pada satu orang atau sekelompok karakter yang memenuhi peran protagonis:
Baca juga: Apa Itu Antagonis dalam Karya Sastra
1. Seorang pahlawan
Protagonis heroik adalah “orang baik” dalam cerita.
Mereka mencoba untuk mewujudkan moral yang kuat dan membuat keputusan yang tepat untuk diri mereka sendiri dan karakter lainnya.
2. Antihero
Beberapa protagonis menumbangkan kiasan "pahlawan" tradisional.
Ini disebut antihero, dan mereka bisa menjadi pahlawan yang tidak mungkin, atau dalam beberapa kasus menjadi penjahat.
Bahkan ketika antihero adalah penjahat, mereka adalah protagonis bukan antagonis.
Mereka bisa berada dalam cerita di mana penulis memperlakukan mereka sebagai karakter utama, bukan konflik utama yang melawan karakter utama.
3. Seorang protagonis palsu
Terkadang, seorang penulis membuat cerita dengan satu karakter sebagai protagonis hanya untuk mengalihkan fokus pada satu titik dalam cerita.
Seringkali karakter ini dibuat untuk membunuh protagonis palsu.
Ini dilakukan untuk mengacaukan atau membingungkan pembaca.
Selain tokoh protagonis, terdapat juga peran lainnya, yaitu antagonis dan tritagonis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Antagonis adalah orang yang suka menentang.
Selain itu, pengertian Antagonis juga bisa dimaknai sebagai tokoh dalam karya sastra yang merupakan penentang dari tokoh utama.
Singkatnya, Antagonis berarti tokoh lawan.
Sementara dikutip dari Kompas.com, Antagonis diartikan sebagai tokoh yang menimbulkan konflik dalam cerita.
Ia merupakan penggambaran watak yang buruk dan negatif.
Biasanya, tokoh ini banyak dibeci pembaca.
Namun dalam beberapa cerita, pengarang juga memberikan porsi cukup banyak pada tokoh Antagonis, sehingga menyita perhatian pembaca.
Sementara tritagonis diartikan sebagai tokoh netral.
Umumnya, watak yang digambarkan cenderung bijak.
Fungsinya tak lain untuk menjadi pendamai dalam suatu konflik.
Lantas apa perbedaan Antagonis dengan protagonis?
Perbedaan utama dari kedua tokoh ini adalah pada sifat yang dimiliki keduanya.
Tokoh protagonis memiliki sifat yang baik dan positif, sehingga banyak disukai oleh pambaca, sedangkan tokoh Antagonis memiliki sifat yang negatif dan berlawanan dengan tokoh protagonis.
Meski tokoh protagonis biasanya mendapatkan porsi cerita yang lebih banyak, namun tidak jarang ada penulis yang memberikan porsi cerita yang banyak pada tokoh Antagonis.
Inilah sebabnya, tokoh protagonis tidak selalu menjadi tokoh utama dalam cerita.
Namun tokoh Antagonis juga bisa menjadi tokoh utama dalam sebuah cerita.
Itulah rangkuman penjelasan tentang apa itu protagonis. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )