Bandar Lampung
Duka Keluarga Korban Hanyut di Sungai Way Besai Way Kanan, Almarhum Tri Sosok Suka Menolong
Tak ada kata-kata yang mampu diungkapkan keluarga atas kepergian Tri yang begitu mendadak.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Isak tangis mengiringi pemakaman Tri Purwanto (34), salah satu korban hanyut di Sungai Banjarsari, Way Kanan, Jumat (22/10/2021).
Tri hanyut saat menolong dua bocah yang terbawa arus sungai tersebut pada Rabu (20/10/2021).
Ironisnya, ketiga korban tidak ada yang selamat.
Ketiganya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia pada hari yang sama dengan waktu mereka hanyut.
Jenazah Tri Purwanto dimakamkan di TPU Sukamenanti, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, Jumat (22/10/2021).
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi seluruh keluarga.
Sepanjang prosesi pemakaman, para keluarga dan kerabat tak mampu menahan kesedihannya.
Mereka terus menangis mengiringi pemakaman almarhum.
Tak ada kata-kata yang mampu diungkapkan keluarga atas kepergian Tri yang begitu mendadak.
Seorang keluarganya hanya menuturkan, jika Tri sosok yang suka menolong.
"Dia orang yang suka menolong," ucap Ingkar lirih, salah seorang perwakilan keluarga kepada Tribun, Jumat.
Tri selama ini bekerja di Lembaga Pemasyarakatan Way Kanan sebagai Kasubsi Perawatan Lapas.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kabupaten Way Kanan Syarpani menuturkan, Tri merupakan stafnya.
Almarhum merupakan merupakan sosok yang ceria, santun, dan pekerja keras.
Syarpani mengaku merasa kehilangan salah satu staf terbaiknya ini.
“Dia (Tri Purwanto) sosok pejabat yang patuh dengan pimpinan,” ujarnya.
Syarpani menuturkan, sebelum peristiwa tenggelam itu, ia sempat mengobrol dengan Tri.
Cerita-cerita soal pekerjaan dan keluarga.
“Saya tidak punya firasat apa-apa,” ujarnya.
Kejadian ini bermula saat korban bersama sejumlah rekan dan keluarga berpiknik di Jembatan Gantung Dusun Banjarsari, Baradatu.
Di tempat tersebut, mereka mandi di tepi sungai di bawah jembatan gantung.
Kemudian dua orang korban yaitu Ibrahim Haniva Al Jauzi (12) dan Abdurahman Farih Albarka (8), hanyut terbawa arus saat mengejar ban.
Ibu korban lantas berteriak melihat anaknya hanyut.
Tri bersama rekannya Vijaj (25) berusaha menolong keduanya.
Namun mereka juga ikut terbawa arus yang deras. Vijaj berhasil selamat.
Sementara Tri, Ibrahim, dan Abdurahman hilang terbawa arus sungai.
Tim SAR Gabungan lantas mencari ketiga korban.
Korban pertama yang ditemukan yakni Abdurahman.
Namun ia ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia, Rabu sore.
Tim kembali melakukan pencarian sampai malam hari.
Selanjutnya, tubuh korban Ibrahim Hanibal Al Jauzi (12) ditemukan pada malam hari.
Korban ditemukan meninggal dunia sekitar 500 meter dari lokasi tenggelam.
Terakhir tim menemukan Tri yang juga dalam kondisi telah meninggal dunia sekitar 700 meter dari lokasi tenggelam sekitar pukul 22.15 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD Way Kanan, Hendri Syahri mengatakan, korban Tri ditemukan meninggal dunia setelah 36 jam tenggelam di sungai Banjarsari, Baradatu, Way Kanan.
"Tubuhnya ditemukan dengan posisi telungkup," katanya.
(Tribunlampung.co.id/vincensius soma/anung bayuardi)