Tempat Wisata

Tempat Wisata di Bandung, Lezatnya Mie Ayam Lumer yang Kuahnya Mirip Mozarella

Mie Ayam Lumer bisa jadi pilihan kuliner saat berkunjung ke tempat wisata di Bandung. Sajian kuah pada mi ayam ini terasa seperti keju mozarella.

Penulis: Virginia Swastika | Editor: Kiki Novilia
Instagram/@mie_lumer
Ilustrasi mie ayam lumer. Tempat Wisata di Bandung, Lezatnya Mie Ayam Lumer yang Kuahnya Mirip Mozarella 

Dedi (55) yang kini mengelola Sate Gule Kambing Kang Dedi menuturkan usahanya telah dirintis oleh sang kakek sejak tahun 1950.

Usaha tersebut kemudian dilanjutkan oleh ayahnya pada 1957 dan Dedi sering ikut berjualan saat masih menjadi pelajar SD.

Ia mengatakan sate dan gulai buatannya tersebut berasal dari domba muda yang dipasok dari peternak langsung.

"Sehari kadang bisa dua ekor domba jika sedang ramai," kata Dedi dikutip dari Tribun Jabar.

Dedi juga ingat banyak pejabat yang menjadi pelanggan setia dagangannya.

Di antaranya mantan Wali Kota Bandung, Otje Djunjunan hingga mantan Gubernur Jawa Barat, Danny Setiawan.

"Pak gubernur sejak tahun 1980-an sering makan sate dan gule. Selain makan, kadang membeli untuk dibawa pulang. Yang sering Gubernur Danny Setiawan," tambahnya.

Dedi juga bercerita para pejabat Pemerintah Kota Bandung, termasuk Dada Rosada masih terus berlangganan makanannya.

"Saya sering kirim sate dan gule ke Sukamiskin karena pelanggan setia. Waktu Pak Dada (jadi) Wali Kota, sering diundang ke Pendopo jika ada acaranya," terangnya lagi.

Sayangnya, Dedi sempat tak bisa berjualan saat pemerintah daerah menyerukan adanya pemberlakuaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Namun kini, ia sudah bisa kembali berjualan bersama anaknya, Dani.

Jika tertarik untuk datang ke tempat wisata ini, Sate Gule Kambing Kang Dedi buka mulai pukul 18.00-22.00 WIB.

Lokasinya ada di Jalan Astanaanyar Kota bandung, tepatnya depan toko Jalan Astanaanyar No 108.

Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, One Eighty Coffee Nuansa Kolam Sambil Menikmati Kulineran

Harga sate di tempat wisata di Bandung ini dijual Rp 50 ribu per 10 tusuk  dan seporsi gulai dibanderol dari Rp 50 ribu. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved