Tempat Wisata
Tempat Wisata di Bandung, One Eighty Coffee Nuansa Kolam Sambil Menikmati Kulineran
Kota Bandung memiliki beragam kuliner yang bisa Anda nikmati sembari belibur.Satu di antaranya yang patut Anda coba adalah One Eighty Coffee.
"Dulu saya kerja di Jepang, tapi tidak berkaitan dengan kopi. Saya kerja di pabrik kaca mobil," ujar Tison.
Ia juga menceritakan pengalamannya saat bekerja di pabrik dengan tingkat kedisiplinan yang ketat.
"Bahkan jika telat satu menit saja, nantinya potongan gajihnya diitung telat satu jam. Makanya saya saat itu, sangat gak mau telat," lanjut Tison.
Tison juga mengatakan saat berada di Jepang ia langsung bisa beradaptasi dengan makanan di Jepang.
"Mulai dari makanan saat tiba di Jepang, kan teman-teman mengeluh gak enak karena tak terbiasa. Saya mah langsung aja lahap, makan aja bagaimanapun rasanya," lanjutnya.
Hal itu ia lakukan mengingat waktu yang akan ia jalani di Jepang terbilang cukup lama.
Ia juga mulai menerapkan kebiasaan mengenai tingkat kedisiplinan, harus cekatan dan bersih dalam bekerja.
Tak hanya bekerja, Tison juga menyadari bahwa ia menjadi disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
Di Jepang Tison mulai mencoba macam-macam kopi yang ia nikmati sebelum dan sesudah bekerja.
Awalnya ia hanya menikmati kopi dari mesin, namun ia mulai penasaran dengan cita rasa kopi di kedai.
Mulai dari situlah Tison mulai menikmati kopi yang ada di kedai-kedai di Jepang.
"Alhamdulillah ada barista yang humbel, enak diajak ngobrol gitu. Di sana sedikit-sedikit belajar, dari barista di kedai yang ia kunjungi," cerita Tison.
Saat tengah berdiskusi dengan teman-temannya, Tison akhirnya terpikirkan untuk memiliki kedai kopi sendiri.
Apalagi mengingat Pangalengan memiliki potensi kopi.
"Saya nyicil beli alat-alat untuk kopi dan biji kopinya, akhirnya saya ngopi buat sendiri. Tapi tetap, mungkin seminggu sekali ngopi di kedai, sambil mengamati suasana kedai dan bertanya, sedikit-sedikit belajar dari baristanya," lanjut Tison.
Ia juga kerap membuatkan teman-temannya kopi gratis.
Namun karena teman-temannya suka dengan kopi buatan Tison, ia pun langsung bertekat untuk membuka kedai kopi.
"Nah pas 2019 saya buat kedai, awalnya di depan rumah, lalu nyambung ke ruang tamu, lalu di bangun seperti ini," ujar dia.
Tison mengaku setelah pulang dari Jepang, ia sempat ditawari bekerja di perusahaan Jepang yang ada di Indonesia.
Namun ia menolaknya dan lebih memilih untuk membuka usaha sendiri dengan memanfaatkan potensi yang ada di daerah asalnya.
Menurutnya berkat bekerja di Jepang ia menjadi orang yang lebih cekatan dalam bekerja.
Hal itulah yang membuat dia fokus menjalani bisnis kopi miliknya.
"Konsisten tidak terburu-buru buka cabang, paling buka satu cabang jadi dua. Sehingga kualitasnya tetap terjaga," katanya.
Ia juga menjelaskan mengenai konsep dari kedai kopi miliknya.
"Ini dibangun dengan ornamen kayu, bukan hanya sekedar bernuansa Jepang juga, tapi untuk kenyamanan pengunjung. Di Pangalengan kan udaranya dingin, maka saya buat lantainya dari kayu begitu juga dindingnya, jadi lebih hangat," jelas Tison.
Selain itu Tison juga mengatakan mengenai karakter bos Jepang tempat ia bekerja yang tak sungkan untuk mengerjakan pekerjaan para pekerja.
Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, Kafe Unik Berkonsep Tropical Bohemian Ala Ruang Santap
Hal itulah yang ditiru oleh Tison saat ini yang tak segan ikut melayani pengunjung yang datang ke tempat wisata di Bandung miliknya. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )