Apa Itu
Apa Itu Majas Personifikasi dalam Karya Sastra
Majas Personifikasi merupakan jenis majas. Namun, Apa Itu Majas Personifikasi? Berikut penjelasan selengkapnya.
Penulis: Virginia Swastika | Editor: Kiki Novilia
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Satu di antara jenis majas adalah Majas Personifikasi. Lantas, Apa Itu Majas Personifikasi?
Dikutip dari Kompas.com, Majas Personifikasi adalah sebuah kiasan yang menyamakan benda dengan manusia.
Benda tersebut akan dibuat seolah dapat berpikir dan berperilaku layaknya manusia.
Hal tersebut dapat dilihat dari contoh Majas Personifikasi di bawah ini.
1. Pasir berbisik tertiup angin di padang gurun.
Baca juga: Apa Itu Puisi dalam Karya Sastra
2. Lampu sorot dari mobil itu menusuk mataku.
3. Angin membelai rambut indah Sari.
4. Api melahap seisi pasar dalam semalam.
5. Dini hari ambulans mengaum di desa kami.
6. Gunung merapi memuntahkan lahar dingin.
Baca juga: Apa Itu Prosa
Selain itu, simak juga definisi majas dalam karya sastra.
Majas merupakan bahasa kiasan yang umum ditemukan di dalam karya sastra, khususnya puisi.
Kehadirannya difungsikan untuk menarik perhatian dan menciptakan kesegaran terhadap suatu angan.
Ada beberapa jenis majas, di antaranya:
1. Simile
Majas ini merupakan gaya bahasa yang menyatakan perbandingan antara satu benda dengan benda lainnya.
Biasanya majas menggunakan kata-kata yang menunjukkan kesamaan di antaranya seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan lain-lain.
Contoh dari majas ini adalah senyumnya laksana bulan sabit atau amarah seperti api.
2. Metafora
Jenis majas ini menyatakan hal serupa yang sebenarnya tidak sama.
Metafora disebut juga sebagai gaya bahasa perbandingan langsung karena tidak menggunakan kata pembanding.
Misalnya, bumi ini perempuan jalang.
3. Perumpamaan epos
Perempumaan epos disebut juga epic simile.
Ini merupakan majas perbandingan yang dilanjutkan, atau diperpanjang, yang dibentuk dengan cara melanjutkan kata sifat-sifat pembandingnya lebih lanjut dalam kalimat-kalimat atau frasa-frasa.
Perumpamaan epos berguna untuk memberi gambaran, agar tidak sekedar memberikan persamaan saja, namun lebih memperdalam sifat pembandingnya.
4. Metomini
Metonimi atau metonimia adalah majas pengganti nama.
Majas ini menautkan ciri, penggunaan atribut, atau penggunaan sesuatu yang dekat dan berhubungan dengannya untuk menggantikan objek tersebut.
Contohnya penggunaan kata pepsodent untuk merujuk pada pasta gigi, meskipun yang dimaksud memiliki merk berbeda.
5. Sinekdoki
Sinekdoki adalah bahasa kiasan yang menyebutkan suatu bagian yang penting suatu benda (hal) untuk benda atau hal tersebut sendiri.
Dengan demikian, sinekdoki ialah kiasan bahasa dengan menyebutkan ciri khusus dari suatu hal untuk menunjuk hal tersebut, atau sebaliknya.
Sinekdoki menurut ciri yang ditunjuk dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Pars Pro Toto Sinekdoki
Pars Pro Toto adalah bahasa kiasan yang mempergunakan sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhan.
Contohnya penggalan sajak yang ditulis Sisir Tanah berjudul Bebal.
Ada, tak ada manusia mestinya
Pohon-pohon itu tetap tumbuh
Pohon-pohon dalam penggalan di atas merujuk pada sesuatu yang lebih luas, tidak hanya satu dua pohon saja.
Ia dapat mewakili hutan bahkan setiap tumbuhan di muka bumi.
b. Totem to Parte Sinekdoki
Totem to Parte merupakan pola hubungan yang menyatakan keseluruhan untuk menyebutkan sebagian.
Contohnya penggalan sajak yang ditulis Sisir Tanah berjudul Lagu Baik.
Baca juga: Apa Itu Slogan
Itulah rangkuman penjelasan mengenai Apa Itu Majas Personifikasi. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )