Berita Terkini Nasional

Juragan Elpiji di Padang Ternyata Dirampok Orang Dekat, Polisi Ungkap Peran Pelaku

Juragan elpiji di Kota Padang, Sumatera Barat dirampok, istri tewas suami patah kaki.

Editor: taryono
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Juragan elpiji di Kota Padang, Sumatera Barat dirampok, istri tewas suami patah kaki. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Fakta terbaru kasus perampokan hingga tewaskan juragan elpiji di Kota Padang, Sumatera Barat.

Korban meninggal wanita berinisial YN (58).

Aksi pembunuhan ternyata diotaki asisten rumah tangga (ART) sendiri.

Pelaku berdalih sakit hati lantaran kerap dimarahi.

Namun harta benda korban seperti mobil dan emas raib dibawa kabur pelaku.

Seperti diberitakan Tribunnews sebelumnya, wanita berinisial YN (58) ditemukan tewas di rumahnya.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Salah Sasaran, Incar Suami Malah yang Tewas Istrinya

Lokasinya berada di Kuranji, Padang, Sumatera Barat pada Minggu (24/10/2021) dinihari.

Selain YN, suaminya G (60) mengalami patah tulang tangan karena dianiaya perampok tersebut.

YN sendiri dikenal sebagai juragan elpiji.

Kapolresta Padang, Kombes Imran Amir menjelaskan, otak dari kasus ini adalah pembantu dari korban, EN.

Dalam beraksi, wanita 23 tahun itu tidak sendiri.

Baca juga: UPDATE Kasus Pembunuhan di Subang, Danu Bisa Dijebloskan Penjara karena Terobos TKP

Ia dibantu RF (23) yang bekerja sebagai satpam di rumah korban dan RN (42) saudara dari EN.

"Tiga dari pelaku perampokan dan pembunuhan sudah kita tangkap. Tiga lagi masih buron," ucap Imran, dikutip dari Kompas.com, Minggu (7/11/2021).

Para pelaku perampokan yang membuat korbannya meninggal dunia saat diamankan di Polresta Padang, Jumat (5/11/2021). (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Imran melanjutkan penjelasannya, diketahui rencana jahat sudah dibahas sejak Lebaran 2021 lalu.

Sementara untuk melancarkan aksi ini, RF berpura-pura disekap.

"Jadi pelaku yang berprofesi sebagai satpam ini berpura-pura disekap. Padahal ikut membantu masuknya tiga eksekutor ke dalam rumah," kata Imran.

Setelah masuk rumah, tiga eksekutor langsung melakukan penyekapan kepada penghuni rumah dan menghabisi korban YN karena melawan.

Sementara RN bertugas mencari eksekutor sebagaimana permintaan dari saudaranya, EN.

Motif sakit hati

Imran kemudian membeberkan motif dari kasus ini.

Ia mengatakan, kepada polisi, EN nekat mendalangi aksinya tersebut karena sakit hati kepada korban YN yang sering memarahinya.

"Pelaku EN mengaku sakit hati karena sering dimarahi korban YN yang meninggal dunia dalam kejadian itu," imbuh Imran, dikutip dari Kompas.com.

EN merencanakan perampokan di rumah majikannya saat pulang ke kampung halamannya di Sumatera Selatan saat Lebaran 2021.

"Saat itu pelaku bercerita pada saudaranya RN dan kemudian merencanakan perampokan. RN kemudian mencari eksekutornya," kata Imran.

Kronologi kejadian

Dihimpun dari TribunPadang.com, kronologi kejadian ini bermula 3 orang tak dikenal masuk ke rumah korban.

Lokasinya berada di sebuah rumah, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat.

Pada pada Sabtu (23/10/2021) sekitar pukul 21.00 WIB, para pelaku memulai aksinya.

Mereka memasuki rumah lewat kamar pada bangunan yang ada di belakang rumah.

Di sana, perampok menyekap seorang petugas keamanan rumah berinisial RF (23).

RF saat itu yang sedang salat langsung disekap dan diikat kaki tangannya dengan menggunakan tali.

RF kemudian baru bisa melepaskan ikatannya pada Minggu (24/10/2021) pukul 05.00 WIB.

RF menolong korban lainnya

Ternyata, RF bukan satu-satunya korban yang disekap oleh pelaku.

Fakta ini terungkap setelah RF berhasil melepaskan ikatannya.

Kapolsek Kuranji, AKP Sutrisman mengatakan, RF berhasil membebaskan diri dengan bantuan gunting.

“RF memutus tali yang mengikat tangan korban dengan menggunakan gunting," urai Sutrisman, dikutip dari TribunPadang.com.

Setelah itu, RF masuk ke dalam ruang utama rumah setelah mendengar ada suara orang menggedor-gedor pintu kamar.

Saat membukanya, ia menemukan YN (58) yang merupakan pembantu rumah, dalam keadaan tangan terikat.

Setelah ia melepaskan YN, ia kembali mendengar suara dari kamar mandi dan menemukan ibu YN berinisial AA (83) tergeletak.

YN merupakan pemilik rumah sekaligus juragan elpiji.

Kemudian, RF mengangkat AA dan meletakkannya di atas sofa.

Sementara itu, suami YN berinisial G (60) ditemukan di kamar mandi di ruangan yang lain.

Sama dengan korban lainnya, G juga disekap dan menderita patah tangan.

Selanjutnya, RF dan yang lainnya menuju kamar YN yang saat itu dalam keadaan terkunci.

Mereka mendobrak pintu, lalu menemukan YN dalam keadaan tangan terikat ke belakang dan mulut ditutup menggunakan kain.

YN pun ditemukan sudah tidak bernyawa.

Usai kejadian, RF meminta tolong ke warga sekitar.

"RF kemudian meminta tolong pada jemaah yang salat subuh di dekat rumah. Selanjutnya pukul 05.30 WIB warga melaporkannya ke kami,” kata Sutrisman.

Mobil dan perhiasan raib

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang, Kompol Rico Fernanda mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah TKP.

Sedangkan korban G sudah mendapatkan perawatan di ke RS Bhayangkara.

Sementara jasad YN menjalani autopsi.

Rico menduga, pelaku perampokan dan penganiayaan itu lebih dari tiga orang.

"Diperkirakan lebih dari tiga orang," kata Rico, dikutip dari TribunPadang.com.

Dalam perampokan itu, pelaku membawa kabur sebuah mobil, emas seberat 92 gram, dan uang Rp80 juta.

Baca juga: Danu Bocorkan 2 Orang Mencurigakan di TKP Pembunuhan di Subang, Kini Diperiksa Polisi

Selain korban jiwa dan luka, aksi perampokan ini mengakibatkan korban rugi sekitar Rp500 juta.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved