Muktamar NU
Webinar Muktamar NU, Ragam Kiprah dari Pendidikan di Pesantren Hingga Pelestarian Kearifan Lokal
Dosen Fakultas Hukum Universitas Lampung M Iwan Satriawan MH mengulas mengenai Kiprah Nahdlatul Ulama (NU) dalam Pembangunan Indonesia termasuk keunik
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Dosen Fakultas Hukum Universitas Lampung M Iwan Satriawan MH mengulas mengenai Kiprah Nahdlatul Ulama (NU) dalam Pembangunan Indonesia termasuk keunikan terkait pelaksanaan Muktamar ke-34 di Provinsi Lampung.
Iwan yang juga Wakil Sekretaris PWNU Lampung ini mengatakan, terkait kegiatan Muktamar NU yang diselenggarakan di Lampung adalah yang pertama kalinya dan ke empat kalinya untuk di luar Pulau Jawa.
"Untuk di luar Jawa ini yang keempat. Pertama di Banjarmasin, kedua di Palembang, ketiga di Makasar dan keempat di Lampung," jelas dia dalam Webinar bertajuk 'Peran NU dalam Pembangunan Indonesia' live di Tribun Lampung TV, Rabu (22/12/2021) sore.
Salah satu karakter unik dari Muktamar NU di Lampung, menurut Iwan karena berbeda dengan Muktamar sebelum-sebelumnya.
"Kalau Muktamar-Muktamar terdahulu itu langsung disebut kotanya, tapi di Lampung tidak. Sebutannya bukan Muktamar Bandar Lampung atau Muktamar Lampung Tengah, melainkan Muktamar Lampung karena Muktamar ini adalah milik seluruh masyarakat Lampung," bebernya.
Keunikan lainnya dimana pelaksanaan Muktamar ke-34 NU di Lampung dilaksanakan dalam situasi masih pandemi Covid-19. "Seharusnya sudah diselenggarakan pada 2020 lalu tapi diundur hingga akhir 2021 karena pandemi Covid-19," kata Iwan.
Baca juga: Ary Meizari Harap Muktamar NU Bahas Kebangkitan Ekonomi Bangsa
Mengenai kiprah NU bagi pembangunan Indonesia khususnya di bidang pendidikan diakuinya bukanlah hal yang baru. Sebelum bangsa ini merdeka, NU sudah sangat berperan dalam bidang pendidikan khususnya pendidikan berbasis pesantren.
"Ribuan pesantren berada di dalam naungan NU ataupun sebelum NU berdiri dan mendidik masyarakat Indonesia khususnya di bidang ilmu agama," paparnya.
Dalam perkembangannya, pendidikan pesantren di bawah naungan NU juga bermetamorfosa untuk mendidik santri belajar berbagai bidang ilmu yang lebih kompleks.
Belum lagi pada pembangunan bidang sosial budaya, NU sangat melindungi kearifan lokal masyarakat. "NU tidak kemudian apriori, membenci budaya-budaya yang telah tumbuh dan berkembang di masyarakat. Modernisasi kita terima, tapi adat istiadat yang baik juga kita terima," ungkap Iwan lebih lanjut.
Di bidang kesehatan, khusus di Lampung sendiri sudah ada wacana untuk pembangunan klinik kesehatan, lalu adanya asosiasi dokter NU, dan lainnya.
"Harapannya 5 tahun pasca Muktamar di Lampung, selain terbangunnya ekonomi kreatif, juga masyarakat harus sehat dan harus terdidik. Ini harus diteruskan pasca Muktamar sehingga NU menjadi lembaga yang semakin mandiri," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Lampung menjadi tuan rumah dalam Muktamar NU ke-34 yang telah dibuka di Pondok Pesantren Darus Sa'addah Kabupaten Lampung Tengah. Selain itu agenda Muktamar ke-34 digelar di beberapa tempat lainnya di Bandar Lampung.
Kegiatan muktamar tersebut berlangsung mulai 22-23 Desember 2021 dan penutupan dilakukan pada 24 Desember 2021. Dihadiri oleh 1.959 peserta muktamar atau muktamirin dari seluruh Indonesia hingga mancanegara.
( Tribunlampung.co.id / Sulis Setia Markhamah )
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Webinar-bertajuk-Peran-NU-dalam-Pembangunan-Indonesia-live-di-Tribun-Lampung-TV.jpg)