Bandar Lampung
Pemprov Lampung Setujui Kurikulum Prototipe, Kemendikbudristek Susun 3 Opsi Kurikulum
Pemprov Lampung melalui Disdikbud sangat setuju dengan kurikulum prototipe yang akan dijadikan opsi pada kurikulum di tahun mendatang.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Disdikbud sangat setuju dengan kurikulum prototipe yang akan dijadikan opsi pada kurikulum di tahun mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh Kadisdikbud Lampung Sulpakar saat menghadiri workshop pendidikan di LPMP Lampung, Jumat (24/12/2021).
Harapannya bisa mengembangkan potensi siswa untuk melakukan pilihan, misalnya seseorang itu mau jadi dokter atau jadi ahli ekonomi.
Dan seseorang bisa memilih pembelajaran yang berkaitan dengan kedokteran dan ekonomi.
"Jadi dari kelas X sudah memilih jurusan yang diinginkan, oleh karena itu jika benar seperti itu pihaknya bakan setuju," kata Sulpakar.
Karena dari awal potensi anak sudah diarahkan, jadi tidak secara umum lagi tapi sudah menjurus apa yang diinginkan anak tersebut.
Lampung sangat siap walaupun bukan hal yang diwajibkan secara nasional tapi sesuai konsep merdeka belajar.
Beberapa sekolah yang punya keinginan aspiratif dan dipetakan sekolah mana saja yang akan dipetakan.
Plt Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek Zulfikri Anas mengatakan mengatakan bahwa ada beberapa tawaran yang pada kurikulum tersebut.
Bersama dengan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) pihaknya telah menyusun tiga opsi kurikulum yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan.
Diantaranya yaitu Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat (Kurikulum 2013 yang disederhanakan) dan Kurikulum Prototipe.
"Opsi tersebut karena saat ini kita dalam rangka mendorong pemulihan pembelajaran dimasa pandemi Covid-19," kata Zulfikri.
Serta mengurangi dampak kehilangan pembelajaran atau learning loss yang terjadi selama ini.
Dan ini juga bukan dampak jangka panjang pendidikan sehingga sedikitnya ruang babi anak untuk mengembangkan potensi anak.
"Anak juga belum mengenal sistem keunggulan mereka dengan sistem pelayanan peserta didik yang diusulkan mengurangi konten adminstrasi yang rumit, " kata Zulfikri.
Guru bisa mendampingi anak dan memberi ruang seluas-luasnya kepada anak untuk prakarsa dan berkarya.
Sehingga anak bisa mengenali potensi apa yang unik didalam dirinya dan inilah yang akan menjadi jaminan masa depan mereka.
Misi utamanya menyederhanakan kurikulum, mengurangi kepadatan konten.
Kurikulum prototipe ini melanjutkan kurikulum 2013, bukan menjustifikasi dan proses pembelajaran. Sehingga progres anak dari satu kewaktu akan bisa dilihat.
Tidak melihat hasil akhir, dan prototipe ini tidak menghambat proses anak tersebut.
Dari survei kementerian bahwa Kurikulum prototipe ini baru sosialisasi ketiga daerah dan resmi akan dilaonching pertengahan Januari 2023 mendatang.
"Dari monitoring dan evaluasi dari kita kalau grafinya meningkat, dan membahagiakan guru dan siswa, " kata Zulfikri.
Dengan pembinaan yang sama dengan sekolah penggerak.
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan bahwa dirinya telah menyetujui pembaharuan kurikulum menjadi kurikulum prototipe.
Bahwa menang dunia pendidikan ramai distrupsi sebenarnya menyiapkan SDMnya.
"Kalau sambutan dari sekolah sangat luar biasa, Lampung cepat beradaptasi, " kata Huda.
Jadi dipersiapkan SDM yang tahu detail sesuatu dan harapannya siswa menguasai pengetahuannya.
Hasil survei Kemendikbud Ristek bahwa dampak dari covid-19 dan ketika Kemendikbud opsi kurikulum darurat.
Target penyesuaian hingga 2 tahun kedepan, dan Kemendikbud harus meyakinkan anggota DPR RI lainnya.
Pasti ada gap antara wilayah, dan ini sifatnya opsional dan jika tidak mau tidak apa-apa.
Kalau tidak ada percepatan dalam antisipasi perubahan kurikulum secara distrupsi maka akan jauh ketinggalan.
K13 ada muatannya dan dalam situasi distrupsi perubahan yang super cepat dan pembelajaran e-learning bisa dipakai.
Zaman perubahan yang cepat sedikit kontek bisa dipahami, harus beradaptasi dengan perubahan zaman.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)