Tempat Wisata di Lampung Barat

Tempat Wisata di Lampung Barat, Bukit Bawang Bakung Sensasi Panorama Negeri di Atas Awan

Wisata itu bernama Bukit Bawang Bakung yang berlokasi di Pekon Negeri Ratu, Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat.

Penulis: Nanda Yustizar Ramdani | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dok Pengelola Wisata Bukit Bawang Bakung
Panorama di Bukit Bawang Bakung di Pekon Negeri Ratu, Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG BARAT - Pernahkah Anda berkhayal merasakan tinggal di atas awan?

Sepertinya, itu termasuk hal tersulit yang bakal terwujud.

Lain halnya jika berada di negeri dongeng.

Namun, sensasi tersebut dapat dirasakan kala mengunjungi Kabupaten Lampung Barat.

Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, Serunya Main Air di Wisata Kampung Rahong

Sebuah destinasi wisata berjuluk Negeri di Atas Awan akan memuaskan dahaga tersebut.

Wisata itu bernama Bukit Bawang Bakung yang berlokasi di Pekon Negeri Ratu, Kecamatan Batu Brak, Lampung Barat.

Pengelola Wisata Bawang Bakung Achin menjelaskan sejarah lokasi tersebut dinamakan Bawang Bakung.

"Sejarah asal mulanya karena pertama kali yang berdomisili di daerah tersebut adalah suku Semendo dan ketika mereka membuka hutan di sana ternyata banyak ditemukan bawang," kisah Achin, Selasa (28/12/2021).

"Yang menurut bahasa mereka tanaman tersebut adalah Bawang Bakung bahkan sampai sekarang nama tersebut tetap terpakai walaupun mayoritas untuk saat ini penduduknya suku Jawa dan Sunda," tambah dia.

Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, Cicipi Steak yang Instagrammable di Dandys Steak House

Ada pula yang mengenal lokasi wisata itu dengan sebutan Geredai atau Gardai.

Akan tetapi, Achin menerangkan, nama tersebut merupakan kesalahan penamaan.

"Yang nama Geredai itu sebetulnya, awalnya salah penamaan, karena sebetulnya Bukit Geredai itu masih jauh dari wilayah wisata tersebut," terangnya.

Julukan Negeri di Atas Awan yang melekat pada Bukit Bawang Bakung sendiri bermula dari sejumlah pecinta fotografi di Lampung Barat yang menemukan spot tersebut sekitar tahun 2011 lalu.

"Pertama kali spot Bawang Bakung di temukan oleh kawan-kawan fotografer pada tahun 2011, yaitu di antaranya, Budi Martha Utama, Endang Guntoro Canggu, Eka Pendi Aspara, dan Edi Jaya Saputra," sebut Achin.

Kala itu, para fotografer berhasil mengabadikan momen terwujudnya lautan kabut yang menyelimuti daerah di kaki Bukit Bawang Bakung.

Hadirnya hamparan kabut yang menyelimuti itu menciptakan sensasi bak sedang berdiri di atas awan.

Itulah musabab para fotografer menjulukinya 'Negeri di Atas Awan'.

Terlebih, latar belakang Gunung Pesagi dan Gunung Seminung yang menjulang tinggi semakin mempercantik suguhan pemandangan yang terlukis.

Elok nan syahdunya pemandangan itu dapat dinikmati pada pagi hari sekira pukul 05.00 - 07.00 WIB.

Mentari pagi yang mengintip kian menambah kekaguman hingga berdecak tak henti akan keindahan alam ciptaan Sang Maha Pencipta.

Sembulan pepohonan di kaki Bukit Bawang Bakung yang nampak malu-malu dari balik kabut bagai gugusan candi-candi yang asri nan menyejukkan mata.

Amat disayangkan jika Tribunners tak mengabadikannya via lensa kamera kala berkunjung ke Bawang Bakung, khususnya bagi pecinta fotografi panorama.

Tak ayal, bila julukan 'Surga yang Tersembunyi' tersemat pula untuk Bawang Bakung.

 

Rute 

Bukit Bawang Bakung tak begitu jauh dari ibu kota Lampung Barat Kota Liwa hanya sekitar 20 menit perjalanan dengan menggunakan sepeda motor atau mobil.

Bawang Bakung yang terbilang cukup baru sebagai destinasi wisata di Lampung Barat ini banyak disambangi para pengunjung pada pagi hari, baik itu berasal dari Lampung Barat maupun luar Lampung Barat.

Selain menyuguhkan panorama alam yang memanjakan mata kepala atau mata lensa, destinasi wisata itu juga sangat cocok bagi yang mencari penyegaran guna melepas kepenatan.

Hal itu dapat dirasakan bahkan di saat dalam perjalanan menuju lokasi Bawang Bakung.

Sebelum tiba di Bawang Bakung, Tribunners akan disuguhi keindahan bentangan pesawahan, perkampungan warga dengan jajaran rumah berarsitektur khas Lampung Barat, serta aktivitas masyarakat setempat yang mencitrakan wilayah pedesaan.

Jalan yang berkelok-kelok, sesekali memperlihatkan pemandangan anggun yang luar biasa.

Bagi pengunjung yang tidak terbiasa dengan udara dingin nan sejuk bersama pelukan kabut, dianjurkan untuk mengenakan jaket.

 

Spot

Oleh Pemkab Lampung Barat di tempat ini telah disediakan sarana pendukung berupa WC dan beberapa bangunan berupa gedung terbuka yang bisa dipergunakan untuk mengadakan acara.

Terdapat pula dua buah cottage Anjung Geredai yang bisa disewa oleh para pengunjung yang ingin merasakan bermalam di atas bukit dengan menghadap langsung hamparan embun pagi dan gagahnya Gunung Pesagi serta Gunung Seminung.

Menjadi visual yang indah dari beranda Anjung Geredai sejauh mata memandang hamparan embun rumah-rumah panggung yang berdampingan dengan pesawahan Pekon Negeri Ratu yang tersusun rapi.

Pengunjung akan dibawa merasakan sensasi menginap di rumah kayu dengan pemandangan yang menakjubkan.

Dalam Anjung Geredai, pengunjung akan disediakan fasilitas berupa tempat tidur, dapur, peralatan memasak, kamar mandi atau toilet, air mineral (gratis), kopi (gratis), gula (gratis), teh (gratis), sarapan untuk dua orang (gratis).

Bagi Tribunners yang hobi bermalam menggunakan tenda, oleh pengelola wisata disediakan penyewaan tenda yang berkapasitas 2-4 orang sembari merasakan bermalam di atas puncak bukit yang berhadapan dengan Gunung Pesagi dan hamparan embun pagi.

 

Tarif

Tarif masuk ke Bukit Bawang Bakung untuk siang hari seharga Rp 5.000 dan malam hari Rp 10.000.

Bagi yang ingin menginap dengan menyewa tenda, akan dikenakan tarif Rp 60.000 dengan spesifikasi tenda untuk kapasitas 4 orang double layer.

Untuk harga sewa tempat tenda Rp 25.000.

Sementara, harga sewa Anjung Geredai, yakni Rp 600.000 per malam.

 

Harga Menu

Wisata Bukit Bawang Bakung juga menyediakan kantin, bernama Kantin Bakung.

Harga menu yang tersedia di sana . Nasi ayam Rp 25.000, Nasi ikan Rp 20.000, Nasi telor Rp 17.000, Nasi goreng Rp 17.000, Mie goreng Rp 12.000, dan Mie rebus Rp 12.000.

Jika berminat, Tribunners dapat menghubungi pengelola wisata Ahsin di nomor 085378213182 untuk informasi lebih lanjut.

( Tribunlampung.co.id / Nanda Yustizar Ramdani )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved