Tempat Wisata

Tempat Wisata di Bandung, Mie Kocok Cepay Langganan Mantan Wakil Presiden

Hidangan mi banyak ditemui saat kulineran ke berbagai tempat wisata di Bandung. Seperti yang ada di kedai Mie Kocok Cepay.

Editor: Kiki Novilia
Tribun Jabar/Tiah SM
Ilustrasi sajian mie kocok cepay. Tempat Wisata di Bandung, Mie Kocok Cepay Langganan Mantan Wakil Presiden. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Hidangan mi banyak ditemui saat kulineran ke berbagai tempat wisata di Bandung.

Apalagi olahan mi hingga kini begitu digemari banyak orang.

Adapun di Kota Paris van Java, terdapat kedai mi kocok yang terbilang legendaris.

Namanya Mie Kocok Cepay dan berlokasi di GOR Pajajaran, Bandung.

Menurut penuturan sang pemilik, Haji Mamat Rohman (58), usahanya itu sudah memasuki usia ke-42 tahun lantaran berdiri sejak 1979.

Baca juga: 15 Tempat Wisata di Bandung yang Buka Setiap Hari, Cocok Buat Rekreasi Bareng Keluarga

Dirinya juga sudah mulai ikut berjualan keliling sejak keluar dari sekolah dasar.

"Saya ikut jualan sejak kecil, tukang cuci piring karena belum bisa meracik mi kocok," kata Mamat dilansir dari Tribun Jabar (20/1/2022).

Mamat kemudian menjelaskan asal mula nama tempat wisata tersebut.

Usut punya usut, nama Cepay pada bisnisnya diambil dari harga dagangannya dulu yang hanya seharga Rp 100.

"Para pelanggan setiap harinya nunggu kami lewat dan memberi nama Cepay karena harganya seratus (rupiah)," ungkapnya.

Baca juga: 15 Tempat Wisata di Bandung yang Jadi Favorit Wisatawan

"Sekarang harganya Rp 25 ribu, kalau spesial Rp 35 ribu," tambah Mamat.

Eksis sejak tahun 70-an, Mie Kocok Cepay berusaha mempertahankan pengolahan kulinernya, yakni menggunakan arang untuk memasak.

Selain itu, mi serta tauge juga disimpan menggunakan alas daun agar tetap segar.

Yang menarik, pengunjung akan disuguhkan dengan empuknya kikil serta kaki sapi.

Pelanggan dari tempat wisata ini juga berasal dari berbagai kalangan.

Bahkan Mantan Gubernur Jawa Barat, Solihin GP menjadi pelanggan setianya.

Sayang, beberapa tahun terakhir Mamat sudah jarang mendapatkan pesanan untuk Solihin.

"Beberapa tahun terakhir Pak Solihin tak lagi memberli. Sudah sepuh jadi mungkin makanan harus dijaga," ujarnya.

Selain Solihin, ada pula pejabat lain seperti Mantan Wakil Presiden RI, Try Sutrisno yang setia dengan Mie Kocok Cepay.

"Kalau belum jadi wakil presiden tidak begitu ketat, tapi pas membeli saat menjabat wakil presiden, makanan diperiksa dulu dicicipi dan pakai lab," jelasnya.

Bukan hanya dari kalangan pejabat, tempat wisata ini juga punya pelanggan dari kalangan artis. Satu di antaranya adalah Meriam Bellina.

Dalam sehari, Mamat diketahui mampu menjual 80-150 porsi.

Bisnisnya yang kian berkembang itu bahkan telah membuatnya memiliki lima cabang.

Bila tertarik, tempat wisata di Bandung ini buka mulai pukul 06.00-12.00 WIB.

Kunjungi pula destinasi kuliner Bandung yang tak kalah legendaris, misalnya Sate Gule Kambing Kang Dedi.

Dibuka sejak tahun 1950, makanan di warung sate dan gulai ini masih menjadi buruan warga Bandung.

Bahkan pelanggannya juga dari kalangan pejabat Kota Bandung, mulai dari camat, wali kota, gubernur, termasuk Kapolda.

Menariknya, para pejabat yang datang berombongan itu rela menikmati sate dan gulai buatan Kang Dedi sambil duduk di trotoar.

Kuah gulai yang kental ditambah dengan aroma rempah yang menyengat serta daging yang empuk dan besar menjadikan hidangan di tempat wisata ini menjadi buruan banyak orang.

Terlebih, pemiliknya juga masih mempertahankan usahanya yang dijual menggunakan gerobak di pinggir jalan.

Kang Dedi (55) yang kini mengelola Sate Gule Kambing Kang Dedi menuturkan usahanya telah dirintis oleh sang kakek sejak tahun 1950.

Usaha tersebut kemudian dilanjutkan oleh ayahnya pada 1957 dan Dedi sering ikut berjualan saat masih menjadi pelajar SD.

Ia mengatakan sate dan gulai buatannya tersebut berasal dari domba muda yang dipasok dari peternak langsung.

"Sehari kadang bisa dua ekor domba jika sedang ramai," kata Dedi dikutip dari Tribun Jabar.

Dedi juga ingat banyak pejabat yang menjadi pelanggan setia dagangannya.

Di antaranya mantan Wali Kota Bandung, Otje Djunjunan hingga mantan Gubernur Jawa Barat, Danny Setiawan.

"Pak gubernur sejak tahun 1980-an sering makan sate dan gule. Selain makan, kadang membeli untuk dibawa pulang. Yang sering Gubernur Danny Setiawan," tambahnya.

Dedi juga bercerita para pejabat Pemerintah Kota Bandung, termasuk Dada Rosada masih terus berlangganan makanannya.

"Saya sering kirim sate dan gule ke Sukamiskin karena pelanggan setia. Waktu Pak Dada (jadi) Wali Kota, sering diundang ke Pendopo jika ada acaranya," terangnya lagi.

Sayangnya, Kang Dedi sempat tak bisa berjualan saat pemerintah daerah menyerukan adanya pemberlakuaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Namun kini, ia sudah bisa kembali berjualan bersama anaknya, Dani.

Jika tertarik untuk datang ke tempat wisata ini, Sate Gule Kambing Kang Dedi buka mulai pukul 18.00-22.00 WIB.

Baca juga: Tempat Wisata di Bandung, 20 Tempat Wisata di Kota Kembang yang Cocok Buat Anak

Lokasinya ada di Jalan Astanaanyar Kota bandung, tepatnya depan toko Jalan Astanaanyar No 108.

Harga per 10 tusuk sate pada tempat wisata di Bandung ini dijual Rp 50 ribu dan seporsi gulai dibanderol dari Rp 50 ribu. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved