Berita Terkini Artis
Kabar Terkini Anak Mendiang Taufik Savalas, Baru Merasa Kehilangan Saat Dewasa
Kabar terkini anak mendiang Taufik Savalas, baru merasa kehilangan saat dewasa dan saat rindu ayahnya pilih nonton YouTube.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -- Kabar terkini anak mendiang Taufik Savalas, baru merasa kehilangan saat dewasa dan saat rindu ayahnya pilih nonton YouTube.
Diketahui, kepergian Taufik Savalas pada 2007 silam meninggalkan duka mendalam bagi dunia hiburan Tanah Air.
Semasa hidup, Taufik Savalas memang dikenal sebagai aktor, presenter dan pelawak yang multitalenta.
Ia begitu piawai dalam berakting, dan banyak mengundang tawa ketika menjadi komedian.
Seperti yang diketahui, Taufik Savalas meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Jalan Purworejo-Yogyakarta Km 13 pada 11 Juli 2007 silam.
Baca juga: Nasib Anak Artis Ditinggal Ibunya Wafat saat Syuting, Kini Hidup dengan Ibu Sambung
Saat itu, meninggalkan seorang istri dan dua orang anak, laki-laki dan perempuan.
Mereka adalah Muhammad Abizard dan Adinda Fatimah.
Setelah 15 tahun berlalu setelah kejadian tersebut, lantas bagaimana kabar mereka sekarang?
Taufik Savalas pergi meninggalkan istri serta kedua buah hatinya yang saat itu masih berusia 8 dan 5 tahun untuk selama-lamanya.
Masih kecil saat Taufik Savalas meninggal dunia, keduanya mengaku baru merasakan duka kehilangan sosok ayah ketika mulai beranjak dewasa.
Baca juga: Nasib Anak Celine Evangelista Imbas Orangtua Cerai, Kini Cari-cari Bapaknya
Hal tersebut diketahui dari tayangan di kanal YouTube Ulfa Dwiyanthi Channel berjudul 'IN MEMORIAM TAUFIK SAVALAS BERSAMA ANAKNYA...' yang tayang pada 5 Januari 2022.
Sementara, Muhammad Abizard sebagai anak sulung laki-laki yang harus melanjutkan tanggung jawab sang ayah kepada keluarga lebih suka memendam rasa saat merindukan sang ayah.
Di sisi lain, Adinda Fatimah mengaku kerap mengobati rindu akan sang ayah dengan menonton video mendiang yang diunggah di YouTube.
Putri bungsu yang sering dibilang punya wajah mirip mendiang ini pun hingga kini masih tak kuasa membendung air mata saat mengenang mendiang.
Baik Muhammad Abizard maupun Adinda Fatimah sepakat bahwa sosok Taufik Savalas sebagai seorang ayah tak akan pernah tergantikan.
Meski ditinggalkan sejak masih kecil, keduanya kompak mengaku selalu merasa bangga pada mendiang Taufik Savalas.
Kenangan-kenangan indah bersama sang ayah lah yang jadi penghiburan Muhammad Abizard dan Adinda Fatimah hingga sekarang.
Satu di antara kenangan paling indah dan tak terlupakan bersama sang ayah adalah saat diajak liburan keluarga ke Bandung.
Muhammad Abizard masih ingat dulu dirinya sering diajak mendiang yang sedang berada di puncak kariernya ke lokasi syuting.
Keduanya juga tahu kalau mendiang Taufik Savalas semasa hidup sangat suka makan jengkol hingga mendapat julukan "raja jengkol".
Dilansir TribunJatim.com dari GRID.ID, Taufik Savalas meninggal dunia saat alami kecelakaan maut di sebuah tol.
Sang komedian harus pergi untuk selama-lamanya akibat kecelakaan lalu lintas di Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah.
Saat itu kabar meninggalnya Taufik Savalas pun sempat menghebohkan para penggemarnya.
Tepatnya pada 11 Juli 2007, Taufik Savalas menghembuskan nafas terakhirnya di usianya yang ke 41 tahun.
Saat itu sang komedian hendak menuju Purbalingga untuk mengemban tugas sebagai duta satu di antara produk sabun kesehatan.
Namun, mobil Toyota Kijang Kapsul bernomor polisi B 2089 QH yang membawanya dari Yogyakarta menuju Purbalingga, bertabrakan dengan truk bermuatan semen.
Taufik Savalas yang terjepit mobil dan truk bermuatan semen itu pun dinyatakan tewas di tempat.
Dengan kepergiannya ini dia meninggalkan seorang istri, Rina Rosdiana dan dua orang anak, yakni Muhammad Abizard dan Adinda Fatimah.
Dia dimakamkan di Tempat Pemakaman Keramat Tengkele di Kelurahan Karundang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten.
Pihak keluarga meminta Taufik Savalas dimakamkan di tempat tersebut dengan alasan ada leluhurnya yang dimakamkan di pemakaman itu.
Sang sahabat, Ulfa Dwiyanti bahkan mengaku tak percaya Taufik Savalas akan pergi begitu cepat saat karirnya tengah memuncak.
Melansir tayangan Hallo Selebriti 2007 lalu, Ulfa mengatakan dirinya siap membantu menanggung biaya pendidikan kedua anak Taufik pasca kepergian sang ayah.
"Kalau perlu bantuan, Insya Allah aku akan bantu. Tubuhku gemetar dan kakiku gak bisa bergerak (tahu kabar Taufik Savalas meninggal)," kata Ulfa Dwiyanti.
Bukan hanya dekat dengan Taufik Savalas, Ulfa juga menyayangi anak-anak sahabatnya itu sampai dianggap bak anak sendiri.
Kini 14 tahun sang pelawak berpulang, namun kenangan seorang Taufik Savalas tak pernah luntur dari ingatan para penggemar setianya.
Dilansir dari Tribun Timur, karier Taufik Savalas di dunia hiburan dimulai dengan menjadi penyiar Radio Humor Suara Kejayaan (SK) pada tahun 1990.
Di radio ini, Taufik Savalas menyalurkan keinginannya sejak kecil untuk menjadi komedian dan menghibur orang lain.
Di sini, ia berkenalan dengan grup komedi Warkop DKI (yang dipelopori Dono (alm), Kasino (alm) dan Indro), Dedi Gumelar (Miing), Mat Solar, Unang, Eman "Empat Sekawan", Ulfa Dwiyanti, dan Eko Patrio.
Dari merekalah, Taufik Savalas banyak belajar terutama bagaimana menjadi seorang komedian yang hebat.
Untuk memperoleh pekerjaan di Radio SK bukanlah hal yang mudah bagi Taufik Savalas.
Taufik yang sangat memerlukan pekerjaan saat itu terpaksa menelan pil pahit, karena sempat ditolak bekerja di Radio SK.
Ketika itu, ia diuji melawak di depan pelawak senior, antara lain Unang, Mat Solar, dan Dedy Gumelar (Miing).
Karena tampil tanpa adanya persiapan, penampilan Taufik sangat memalukan dan dicela meskipun sudah berusaha melawak.
Namun, beberapa lama setelah itu Taufik akhirnya dapat bekerja di Radio SK.
Pada tahun 1995, ia keluar dari radio Suara Kejayaan yang telah memberinya banyak pelajaran dan pengalaman.
Ia pun mulai merambah layar kaca dengan menjadi bintang tamu dan MC di berbagai stasiun televisi.
Pertama kali, ia melawak secara profesional di Sogo, Plaza Indonesia.
Taufik Savalas tampil dalam lomba mirip rambut Demi Moore yang gaya rambutnya memang sedang mewabah awal tahunan.
Honor pertamanya sebagai pelawak profesional adalah sebesar Rp 250 ribu.
Pada tahun 2006, ia juga pernah berperan sebagai "Presiden" dalam acara Republik BBM.
Sebelum memulai kariernya, ia pernah menganggur selama 15 tahun dan sempat menjadi office boy, kondektur, dan pengamen
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com